*****
Risa membuka ruangan baca,weekend ini tari memang sengaja memintanya untuk menginap disana dengan alasan menemani tari,karena orang tuanya sedang berada diluar negeri,
Dan pagi ini mereka akan pergi bersama ke suatu tempat yang masih dirahasiakan oleh tari,Tanpa rasa curiga Risa mengiyakan ajakan itu,sekarang ia sudah siap untuk pergi namun Tari malah masih mandi,melangkah lah ia keruangan baca, hitung-hitung membunuh waktu.
Namun sebelum melangkah masuk,ia kembali menutup rapat pintu itu,ia teringat kalau buku yang ia cari tidak ada didalam sana,mungkin saja diruangan kerja Heri,karena hanya Heri yang suka membawa buku keruangannya,berbeda dengan anggota yang lain,biasanya lebih memilih membaca diruangan itu.
Risa bergegas keruangan Heri,kebetulan Heri sedang tidak ada dirumah,jadi ia bisa bebas masuk tanpa izin,karena memang dirinya sudah biasa melakukan hal itu sebelumnya.
Lama mencari sayangnya buku yang ia cari tak kunjung ditemukan,karena mulai bosan ia mengubah rencananya,dari membaca menjadi menonton,ide itu muncul kala matanya menangkap laptop diatas meja kerja Heri.
Risa teringat akan flashdisk dari furi,dengan perasaan ragu berbalut penasaran,akhirnya ia membuka laptop itu,tangannya dingin meremas flashdisk itu,setelah mengumpulkan keberanian dan tekad akhirnya tangannya menekan tombol power.
"Ohh shit!" Umpatnya,"Batre nya low"
"Dimana Heri nyimpen chargernya sih?" Tanya nya sendirian.
Tak kunjung menemukan charger,Risa memutuskan untuk membuka laci Heri,persetan dengan privasi,ia cuma ingin melihat isi flashdisk itu.
"Yah dikunci"
Risa memijit pelipisnya,ia hampir frustasi,namun senyum nya mengembang tipis,tangannya mengangkat pas bunga di atas meja,
"Sudah kuduga" gumamnya mengambil kunci itu,lalu bergegas membuka laci
Satu demi satu laci terbuka namun nihil,tidak ada carger didalamnya,hanya ada dokumen-dokumen,sisa laci terakhir,jika disanapun tidak ada,maka ia akan membuang flashdisk ditangannya
Tangannya mengelus gagang laci,bibirnya seolah sedang membaca mantra,
Byarrrr
karena terlalu kencang menarik gagang laci,laci pun terlepas dari penyangganya,dan isinya pun tumpah ruah jatuh berserakan
"Ini dia chargernya,hedeh nih laci pake jatuh segala" Risa mengutuk keteledorannya sendiri,sedikit terpaksa ia mulai memungut isi laci yang berhamburan dilantai.
"Loh,kok flashdisk nya ada dua?punyaku yang mana ya" Risa kembali memijit pelipisnya,kenapa banyak sekali halangan ya untuk menonton video,yang jelas ia sudah tau isinya.
"Coba aja semuanya deh" Risa memungut flashdisk dan charger,lalu mengunci semua laci kembali,menaruh kunci ketempat semula,seolah tidak terjadi apa-apa.
Setelah mengambil posisi yang dirasa nyaman,ia mulai membuka video demi video disana,tubuhnya bergerak maju menatap layar didepannya,
"Heri?Mobil siapa itu?"
Matanya berkedip pelan,air mukanya mendadak berubah tegang,tubuhnya yang sedari santai mulai menegak tegang,pandangannya serius mengikuti cuplikan demi cuplikan disana.
"Apa ini?Furi?" Matanya melotot,sedang kedua tangannya menutup mulutnya menahan suaranya.
"Kenapa Heri melakukan itu pada furi?" Tanya nya tak percaya.
*******
Pagi ini Lexa datang kerumah tari,mereka sudah berjanji akan keluar jalan-jalan dikala weekend,Lexa diantar oleh furi sampai depan gerbang rumah itu,mereka akan bertemu kembali saat makan siang nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ART Cantik 2 (GXG)
Ficción GeneralLexa dan tari kembali bertemu setelah kejadian pilu yang menimpa keduanya, Akankah mereka bersatu kembali,setelah kejadian pahit dimasa lalu?