Senangnya dalam hati...
*****
Melihat Lexa yang nampak serius,Tari menghentikan aktivitasnya,meletakkan hapenya diatas meja,"silakan,ngomong aja" tubuhnya mundur bersandar pada kursi,kedua jari tangannya terkait didepan dadanya, pandangannya tajam menatap Lexa didepannya
Melihat itu,Lexa jadi berdebar sendiri,"Emh itu,apa kamu ngga mau jelasin sesuatu?" Tanya Lexa yang masih setia berdiri,
Bibir bawah tari naik,dagunya berkerut,bersamaan dengan alisnya yang bertaut,ekspresi nya seolah sedang mencoba mengingat sesuatu,sesuatu yang dimaksud Lexa tentunya.
"Sesuatu seperti apa ya?" Jawab tari balik bertanya pada lexa
Lexa meneguk ludahnya sendiri,"Tari,malam itu kita ciuman" jawab Lexa menekankan,ia sudah tidak bisa bersabar lagi,
"Terus?" Sahut tari masih bersandar santai pada kursinya
"Terus?" Lexa mengulang pertanyaan tari penuh kebingungan,bisa-bisanya tari menjawab tanpa beban hal sepenting itu,asal tari tau saja,kejadian itu bahkan membuatnya tidak bisa makan dengan enak,tidurpun ia tak nyenyak.
"Terus kenapa?" Ulang tari melihat Lexa yang malah bengong
Lexa menggigit bibir bawahnya,jujur saja ia mulai frustasi,merasa sia-sia saja bertemu tari,karena tari ada bener nya juga,memangnya kenapa kalau mereka ciuman?
Hei,apanya yang kenapa,langsung saja Lexa,ajak dia balikan! #sesuatu membisik lembut ditelinga Lexa,entah suara siapa dan darimana,mungkin saja suara jin penunggu diruangan itu.
"Tari,dari bibir kamu,aku bisa ngerasain kalau kamu masih liaku yang dulu" ucap Lexa percaya diri menatap tari mencari jawaban bahwasanya ucapannya Benar adanya.
"Ck,hahah" tari berdecak remeh,kemudian terkekeh pelan,ia merasa tergelitik mendengar ucapan Lexa yang sama sekali tidak mengandung unsur lawakan," liamu yang bodoh itu?" Tari bertanya pada lexa dengan matanya,"Bisa-bisanya,Dulu...wanita itu jatuh cinta sama perempuan yang ngga punya perasaan kayak kamu" tari berdiri,mendadak ia gerah ketika mendengar dirinya dipanggil dengan nama Lia.
Sudah ia peringatkan,nama itu hanya akan mengulang memory pahitnya bersama Lexa,kenapa Lexa masih batu?
"Sayang..." Suara Lexa melemah,hatinya kembali nyeri mendengar kalimat tari.
"Ngga usah panggil sayang" potong tari cepat.
Bibir Lexa langsung terkatup rapat,tari sukses membuatnya menutup mulut,dan sekarang ia malah tidak percaya diri berhadapan dengan tari,kemana perginya rangkaian kalimat yang sudah ia susun susah payah dua hari terakhir.
Dan sekarang tari sudah berdiri persis didepannya,dengan jarak yang cukup dekat.
Satu jengkal saja.
"Aku minta maaf" ucap Lexa menunduk lirih,air matanya menetes tak bisa dibendung lagi,ia menangis tanpa suara,air mata kurang ajar itu berhasil membuatnya semakin tak berdaya didepan tari
Seorang Lexa yang rupawan itu,sudah tidak ada wibawanya didepan tari,sudahlah yang penting tari senang.
Tari mengalihkan pandangannya dari lexa,tangannya bersedekap dengan kuat didadanya."So,kapan kalian akan menikah?" Tanya nya datar
"Menikah?siapa?" Beo lexa,menatap sendu tari,suara nya serak menahan isak
"Kamulah,masa Ayam!" Ketus tari Biasa aja
"Aku ngga akan menikah,kecuali sama kamu" jawab Lexa pelan,agar tidak kentara suaranya yang sedikit bergetar
"Bokis banget ya Lex," kaki tari bergerak,melangkah pelan memutar tubuh lexa Yang masih berdiri indah disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
ART Cantik 2 (GXG)
General FictionLexa dan tari kembali bertemu setelah kejadian pilu yang menimpa keduanya, Akankah mereka bersatu kembali,setelah kejadian pahit dimasa lalu?