IX

7K 704 169
                                    

*****

Furi membuka laci meja hiasnya, mengambil sebuah benda yang biasa dikenal dengan nama kalung,kalung emas putih yang didesign dengan begitu apik dan cukup rumit,menjelaskan bahwa si kalung memang sengaja dipesankan berbeda dari desain kalung yang dijual bebas diluaran sana,

dipandanginya kalung itu lamat2,mengamatinya dengan cukup intens dan detail,terlebih pada bagian bandulnya yang membentuk huruf T, yang dilapisi butiran berlian berharga,sehingga membuatnya berkilau ketika terpapar sinar.

yah,kalung itu merupakan kalung milik tari yang belum sempat ia kembalikan,sekaligus membawa ingatannya kembali pada kejadian kala itu,

Meskipun Awal mula kalung itu bisa berada ditangannya,cukup membuat bulu kuduknya meremang,namun saat ini mau tidak mau ia harus mengingat kembali peristiwa malam itu,malam dimana ia hampir mendapatkan pelecehan sexual dari pria hidung belang,

sebagai wanita dewasa yang selalu berfikir rasional,furi sadar betul akan resiko dari seringnya ia keluar malam dan pulang pagi dalam keadaan mabuk selama ini,resiko nya tak tanggung2 mengingat ia adalah seorang perempuan dengan tampang lumayan,bukan tidak mungkin keganasan dunia malam bisa saja menghancurkan hidupnya,

dan terbukti beberapa kali ia bernasib naas,bahkan yang terburuk ia hampir kehilangan nyawa satu2nya,hal itu tentu saja membuatnya sedikit jera,meskipun belum sampai kapok!

ah furi memang si keras kepala yang apes

kembali pada kalung yang sedari tadi ia timang2,furi sedang memikirkan sesuatu diluar nalarnya,

sembari jarinya mengelus bandul berbentuk T ditangannya,ingatannya kembali pada kejadian saat dirinya dirawat dirumah sakit beberapa hari yang lalu,

Pagi itu, kala tari dan risa berniat pamit untuk pulang,seperti layaknya perempuan pada umumnya,tari pamit dengan menyalami furi,lalu bercipika cipiki,tidak ada yang aneh saat mereka melakukan hal itu,namun keanehan muncul saat risa yang dipaksa oleh tari untuk pamit menyalami furi maju mengulurkan tangannya,dan sedikit membungkuk untuk bercipika cipiki pada furi,

dan secara tidak sengaja furi menangkap sebuah kalung yang tergantung tanpa hambatan dileher risa,yang memang saat itu mengenakan gaun yang memamerkan leher jenjangnya yang begitu wangi dipenciuman furi,

Kalung dengan bandul yang membentuk huruf R,sesuai dengan namanya Risa,

tapi masalah yang muncul bukanlah tentang nama ataupun tentang wanginya leher risa, melainkan karena huruf yang berbalut berlian itu pernah ia lihat sebelumnya,

Jeng jeng

dan belakangan cuplikan itu semakin jelas muncul diingatannya,bukan hanya bandul bahkan si empunya bandul pun semakin jelas rupanya,

Malam itu ,malam dimana ia ditusuk pria tak dikenal,malam dimana sebagian ingatannya buram,cuplikan adegan yang hilang timbul,sungguh menjadi sebuah mysteri baginya selama ini,

Dan ajaibnya pagi itu,ia mengingat semuanya,semuanyaaa...wajah itu jelas terpampang nyata diingatannya,entah kemana perginya keburaman yang selama ini menghalangi pandangan,

pandangannya pada wajah itu,yang kini jelas terlihat begitu cantik dan menggoda...

"arggghhh,ngga mungkin!!" teriaknya tertahan sembari menggigit kecil jari2 nya,ingatannya memutar jelas cuplikan malam itu,tapi nalar dan gengsinya menolak keras!!

"ngga mungkin!!" lagi furi berteriak sendirian,kali ini ia meremas rambutnya dengan sedikit jambakan,menghentak2an kakinya pada lantai yang tak bersalah, berkali2 ia melakukan hal yang sama,begitu aja terus sampai beruang kutub melamar pinguin.

ART Cantik 2 (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang