Ch. 5 - Senin yang Ngeselin

61 22 4
                                    

Cast anggara fajar bintang ya.

Cast nya dimas, nyusul deh nanti. Wkwk

Happy reading guys.

Awas ada typo!!.

***

Senin. Hari yang paling menyebalkan untuk para anak sekolah. Disamping karena harus kembali masuk sekolah setelah libur panjang satu hari di hari Minggu, masih ada upacara melelahkan yang membakar kulit dan mengeringkan tenggorokan mereka.

Begitu juga yang dirasakin Kanaya, Karin dan Sintia. Queen of bullying itu sedang berjalan menuju lapangan untuk ikut upacara.

"Cepat..cepat.. Untuk siswa siswi yang masih di luar lapangan. Segera ke lapangan karena upacara akan segera kita mulai."
Suara speaker sekolahan menggelegar ke seluruh area SMA Angkasa.

"Gara Nay.."
Ucap Sintia menunjuk kesamping gue yang ternyata Anggara pacar gue udah berdiri disamping gue.

Dia ngeliatin gue sambil tersenyum yang membuat cewek-cewek disekitar gue melirik gue dengan tatapan iri.

Dan yang gak terduga, tiba-tiba dia nyuruh pindah cowok di belakang gue. Dan gara pindah ke belakang gue. Jadi, dia itu mau mayungin gue gitu secara kan tinggi gue cuma sebahu dia.

Kak Gara gue  juga mau di gituin.

Yaallah.. Gue mau gantiin posisi nya si Kanaya.

Harus nya gue yang di posisi Kanaya

Enak banget sih jadi Kanaya, di perlakuin sweet gitu sama Gara.

Dan kira-kira begitu lah celotehan-celotehan para fans gara yang membuat gue makin berlagak sombong didepan mereka.

Sampai upacara selesai gue gak merasa kepanasan sama sekali.
Ya iyalah lo gak kepanasan orang lo dipayungin pakek badan Gara😑 (Author ikut nyiyir ya).
Sirik ae lu thor. Lo gak pernah kan di gituin ?. Kalian juga kan para readers. Nghhaha..(ketawa sombong)

***

Setelah upacara yang bikin kulit gosong dan tenggorokan kering itu. Kecuali gue ya. Mwehhe....
Gue dan dua sahabat po'o gue langsung menuju kantin. Biasa lah siapa lagi kalau bukan Karin si tukang makan yang narik-narik gue dan Sintia kesini.

"Nay..."
Bisik Sintia ke gue dengan melirikkan matanya ke samping belakang gue. Ternyata ada si Dimas yang lagi jalan bawa minumannya. Tanpa kode-kode an dari si mantan, gue mengarahkan kaki gue ke samping buat ngerjain si Dimas.

Bruk.. Prang...

Suara Dimas dan gelas minumnya yang jatuh menggema di seluruh kantin. Membuat beberapa pasang mata menoleh ke arah Dimas.

"Uppss... Sorry target bullyan gue."
Gue berdiri di hadapan dia yang udah mencoba berdiri dan membersihkan seragamnya yang sedikit basah kena minumannya.

"Mau lo apa sih !" Ucap Dimas mulai kesal ke gue.

"Mau gue itu mencari hiburan dengan cara ngerjain lo. Lo itu udah gue tandain sebagai target bullyan gue. Jadi terima aja nasib lo beberapa hari kedepan yang bakal sial."
Ucap gue langsung meninggalkan dia yang diikuti Karin dan Sintia.

"Mau kemana Nay...?"
Tanya Karin, pasalnya gue yang malah berjalan melewati kelas gue yang lagi kosong gak ada gurunya.

"Rooftop kuy. Males gue masuk kelas." Ucap gue berjalan menuju rooftop sekolah.

***

Sesampainya di rooftop, gue berdiri menatap pemandangan kota Jakarta yang super sibuk. Sementara Karin dan Sintia sudah duduk di sofa yang tersedia disini.

KANAYA (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang