Ch. 12 - Camping 2

43 15 1
                                    

-*-
Kata orang mencintai tak harus memiliki, Bullshit.
Karena setiap orang punya rasa egois.
-*-

***

Mimpi indah gue terganggu saat sebuah tangan terasa mengelus lembut pipi gue. Gue yang masih mengantuk mengabaikannya dan kembali melanjutkan mimpi dengan mengeratkan pelukan pada bantal bintang kesayangan gue.

"Woy, Nay !!! Banguuuunnnn !!!" teriak seseorang yang membuat gue terlonjat kaget dan bangun seketika.

"Kok gue ada disini ?" tanya gue yang masih setengah sadar.

Perasaan tadi gue tidur di ranjang gue kok. Gue juga meluk bantal bintang gue, kok sekarang gue ada di mobil.

"Bangun, Nay, sadar. Kalau lo gak di mobil terus lo dimana ? Di surga ?." Ucap Karin yang membuat gue menatap sebal ke arah dia.

"Tapi gue tadi tidur di ranjang gue ni. Gue juga meluk bantal bintang gue." Balas gue yang masih linglung.

"Di ranjang apaan !. Yang ada itu, lo tidur di dada Dimas, mana peluk-peluk dia lagi. Ck...." Sintia berdecak malas menanggapi gue.

Gue mencerna kata-kata Sintia, dia bilang gue tidur di dada Dimas. Gue di dada Dimas ?. Gue mulai menyadari sesuatu yang membuat gue menoleh ke bangku samping gue. Dan benar disana ada Dimas yang lagi melihat keluar jendela. Jangan bilang bantal bintang itu Dimas juga ?. Berarti gue meluk dia dong ?. Naya bego', mau di taruh dimana muka lo sekarang ?.

"Udah ah. Ayo turun, pak Toha udah koar-koar tuh diluar." Karin menarik tangan gue, yang membuat gue mau gak mau mengikuti dia. Sementara mata gue gak mau lepas dari Dimas.

Setelah sampai di sekitar area camping, kita pun mendirikan tenda. Tenda cewek ada di sebelah kanan, sementara tenda cowok di sebelah kiri. Selesai mendirikan tenda, kita semua dikumpulkan untuk mendapat pengarahan dan jadwal acara selama dua hari ini.

Gue,Karin dan Sintia tidur dalam satu tenda. Sore ini kita bagi tugas untuk mempersiapkan acara api unggun nanti malam. Karin dan Sintia bertugas menyiapkan makan karena mereka bisa masak, sementara gue boro-boro masak, ngrebus air aja gosong.

Gue bertugas mencari kayu bakar di hutan deket area camping, gue masuk sendirian ke dalam hutan. Gue mengumpulkan kayu bakar yang bisa gue bawa. Gak besar dan gak terlalu kecil. Gue yang asik memunguti kayu kering yang jatuh ke tanah gak menyadari kalau gue udah masuk terlalu jauh ke dalam hutan.

Sepi,gelap dan menyeramkan, saat gue sadar kalau gue udah masuk terlalu jauh kedalam hutan. Gue bahkan gak bisa melihat tenda warna warni milik anak-anak camping, karena terlalu gelap disini. Gue mencoba mencari jalan keluar dari hutan ini. Berkali-kali gue mencoba jalan menelusuri hutan, namun gue merasa kembali lagi ke tempat yang sama. Suara binatang malam dan sapuan angin yang dingin membuat suasana semakin mencekam.

"Tolooooonng !!!" teriak gue yang berharap akan ada yang mendengar teriakan gue.

Gue merasa ada sepasang mata yang memperhatikan gue. Perlahan gue menoleh ke belakang, gue terkejut saat sepasang mata menyala menatap ke arah gue seakan mau menerkam gue. Dengan sisa tenaga yang gue punya, gue berlari kencang ke sembarang arah.

Sepasang mata itu yang ternyata milik serigala kelaparan, melompat dan mencoba menerkam gue. Dengan air mata yang gak bisa gue bendung, gue terus mencoba berlari, sampai kaki gue tiba-tiba tersandung kayu membuat gue terjatuh.

KANAYA (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang