Vote,
Jaemin baru saja menginjakan kakinya di seoul setelah empat tahun meninggalkan kampung halamannya menuju singapore untuk melanjutkan studi. Ia tidak sabar untuk bertemu ayah, bunda, dan sang adik.
Sangat merindukan aroma kopi ayah,
Carbonara buatan bunda,
Dan pemandangan malas sang adik.
Jaemin langsung menaiki taksi pesanannya yang mengantar langsung kerumah. Ia merasa tidak sabar untuk bertemu keluarganya. Hanya adiknya,- na minhee, yang tau kepulangannya hari ini.
Taksi berhenti didepan rumah bercat abu. Jaemin lekas turun membawa barang bawaannya. Ia langsung masuk kedalam pagar dan bergegas menuju pintu depan.
Ting
Tong
Jaemin langsung menekan bel rumah. Bunda pasti akan terkejut dengan kepulangannya.
Cleck
"Bun!- eeh?" Jaemin memandang anak kecil yang ada didepan sana. Sang anak menatapnya polos.
"Eoh, mommy?"
Jaemin tau dia siapa. Anak yang sempat ia kandung. Anak yang tidak ingin ia lahirkan. Anak yang belum siap ia terima. Dia lee jisung.
Jaemin sedikit emosi. Ia belum siap menjadi seorang ibu. Ia mengepalkan tangannya.
"Sung-ah, itu siapa? Jaemin!" Seorang pria datang dari arah belakang. Yuta menatap anaknya yang terlihat emosi.
"Kenapa gak bilang balik ke korea hm? Kan bisa ayah jemput." Ujarnya lembut sembari memeluk jaemin.
"Udah nana bilang, nana belum siap!" Ujarnya penuh penekanan.
Yuta menatap cucunya sebentar. "Sung datangin daddy ya?"
Yang lebih muda mengangguk dan berjalan mendatangi ayahnya di ruang makan.
"Kenapa ayah! Udah nana bilang nanti! Nana belum mau!" Yuta menghela nafasnya pelan.
"Mau gimana pun, itu anak kamu. Kamu milikin dia disaat kamu sama jeno sudah sah. Kamu harus nerima jaemin!"
Jaemin menatap yuta jengah. "Dia rebut masa muda jaemin!"
"Kamu yang mutusin nikah muda! Sudah ayah bilang, tunggu kamu benar-benar siap."
Jaemin diam. Ia kesal.
"Mending sekarang kamu masuk, datangin suami kamu." Jaemin langsung menarik kopernya. Ia berjalan menuju ruang keluarga dan menemukan sang bunda tengah memangku jisung.
"Jaemin! Kapan nyampe!" Winwin langsung mendudukan jisung. Ia berdiri dan memeluk anak sulungnya.
Jaemin tersenyum tipis sembari membalas pelukan winwin.
"Baru aja bunda." Winwin tersenyum melihat anaknya.
"Jisung ini mom-"
"Stop bunda!" Jaemin memotong ucapan winwin.
Winwin menghela nafas melihat sang anak. Jujur, ia kecewa melihat tingkah jaemin.
"Jaemin?" Sang pemilik nama menoleh dan menemukan pria jangkung berdiri di belakangnya.
"Daddy!" Jisung langsung berlari menuju sang ayah.
"Kapan kamu sampai?" Tanya jeno.
"Baru." Jawabnya singkat.
"Jaemin, we have to talk!" Ujar yuta yang baru saja menghampiri mereka.
"Terserah." Jaemin langsung menarik kopernya menuju kamar. Ia muak melihat anak kecil yang terlihat begitu disayang lebih darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Me NOMIN 《Oneshoot》END
Hayran Kurguhanya oneshoot nomin yang sweet dan harmonis Bisa ONESHOOT & TWOSHOOT Jeno × Jaemin Follow sebelum baca-! WARN! b × b Hate YAOI? Go away! NOMIN in your area. Sorry for typo(s) write by: Hyunbok @peunginxie_