Warm Hug

8.4K 636 18
                                    

Votenya ayoo..

"Gimana bisa uang kas segini? Lo beliin apa buat kelas? Sia-sia dong ya selama ini gw bayar?" Omel jaemin pada temannya.

"Lo bayar kas diawalan doang, gak usah atur-atur." Balas temannya sinis pada jaemin sembari beranjak pergi. Tetapi belum sempat pergi, lengannya lebih dulu di cekal oleh jaemin.

"Gw bayar di awalan doang? Itu emang benar. Kalau gw bayar percuma duit gw di keluarin cuman buat barang yang gak berguna untuk kelas. Buat apa lo semua beli tumblr light? Balon? Hiasan pita? Ini bukan acara ulang tahun, ini kelas."

Temannya itu acuh, lalu pergi ke kerumunan kelompoknya.

"Bukan siapa-siapa juga, ikut ngurus."

"Halah, mereka kan emang berandal."

"Apaan, mereka mah emang gitu, mentingin diri sendiri. Egois."

"Titlenya doang anggota osis."

"Ngapain sih ikut ngatur? Kan tugasnya cuman wakil kelas."

Brak!

Jaemin memukul mejanya keras.

"Apa-apaan lo ngomong gitu? Ikut ngatur? Ini kelas gw bego! Cuman wakil? Lah elo cuman murid biasa. Kalau lo gak mau gw jadi wakil kelas gak usah nunjuk! Gw bisa ngundurin diri."

Emosi jaemin memuncak.

"Dan egois? Ini demi kepentingan kelas sama kalian. Dan sekarang gw tanya, KEMANA UANG KAS YANG SEBELUMNYA NYENTUH DUA JUTA HAH?"

Mereka memandang jaemin sinis dan juga takut.

"Apaan sih lo!?"

"Gw tau lo gak bisa jawab, habis sudah kesabaran gw buat lo, buat kalian semua. Gw undurin diri dari pengurus kelas."

Jaemin langsung berdiri dari kursi dan pergi keluar sembari membanting pintu.

"Lo semua yang salah! Dasar gak tau diri!" Jungwoo langsung bangkit mencoba mencari jaemin.

Tujuannya saat ini adalah balkon sekolah.

Jungwoo berlari menghampiri jaemin. "Jaem-"

Ia langsung menghampiri temannya dan memeluk jaemin erat.

"Hiks, capek gw woo." Jungwoo mengelus punggung jaemin, berusaha menenangkan temannya.

"U-udah berkali-kali mereka begini, hiks, tapi gw berusaha sabar. Dan sekarang gw g-gak tahan, hiks."

"Sabar ya jaem, entar gw lawan mereka."

Jaemin tetap menangis di pelukan jungwoo. Jungwoo terus mengelus punggung jaemin agar tenang.

"Jaemin?" Keduanya menoleh.

"Kamu kenapa?" Pria itu bergegas menghampiri jaemin dan mengambil alih dekapannya.

"Anak kelas. Gw ke kelas dulu ya jen? Titip jaemin." Jeno mengangguk dan mengelus punggung sempit jaemin.

"Kenapa hm?" Jaemin menggeleng.

"Anak kelas yang kamu ceritain itu?" Jaemin mengangguk lemah.

"Nanti aku labrak mereka."

Jaemin menggeleng. "Jangan, biarin aja."

Jeno mengangguk dan terus mengelus punggung jaemin.

Dekapan mereka semakin erat saat rintik hujan turun di luar sana.

"Di sini dingin. Perpus aja ayo? Atau uks?" Jaemin menggeleng.

"Di sini aja. Pelukan kamu hangat." Jeno tersenyum dan menggsap rambut jaemin sayang.

"Saling peluk aja biar hangat."

END

Tuh anak kelas kaya anak kelas gw,
jahanam banget..

With Me NOMIN 《Oneshoot》ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang