35.(terjatuh lagi)

1K 113 10
                                        

Jennie pulang kerumah dengan keadaan lelah,,,tasnya ia buang ke sembarang arah,baju sekolahnya pun belum diganti,,,

Ia menghempaskan tubuhnya ke kasur,,,

Bunyi dering hp membuat tangannya harus bergerak meraih benda pipih tersebut,,

"Hmm"

"...."

"Bukan urusan jennie!"

"...."

"Apa peduli Jennie?"

"...."

"Jennie cape,,mau tidur!!"

Ia membuang handphonenya dengan kasar,,,

Dengan berat hati ia melangkah gontai menuju kamar mandi,,membersihkan tubuh,,mengganti pakaiannya dan keluar entah kemana?

***

Ruangan itu terbuka pelan,,,siluet tubuh seorang remaja wanita membuat semua antensi mata terarah padanya,,,

Ia benci ini,,benci tatapan ini,,

Tak peduli dengan keadaan sekitar ia memilih menduduki dirinya disebuah sofa jauh dari perkempulan keluarga yang sedang berbagi cerita bahagia,,

Wanita paruh baya itu mendekatinya"kesini sayang,,Irene mau ngomong!!"tangannya mencoba menggapai lengan gadis itu,,namun belum sejengkal,,jeri-jarinya ditepis kasar.

"Menjauh!!"perintahnya,,,

"Jen--

Terlalu malas mendengar ocehan tak berguna,,jennie-gadis itu-mendekati Irene yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit,,

Ia,,dia kembali drop,,,pantas saja rumahnya terasa sepi,,semuanya sedang dirumah sakit,,

menjaga malaikat cantik yang sedang sekarat tepatnya.

"Kenapa?"tanya Jennie,,definisi gadis yang tak suka mengulur waktu,,

Irene tersenyum"gak papa,,lagi pengen ditemenin aja sama saudara"ujarnya

Jennie tersenyum sinis"ohh,,,gue kira kita bukan saudara,,ehh,,bukannya kita emang bukan saudara yah??"

Minho,,menatap anak gadisnya dengan marah,,"JENNIE!!"marahnya,,

Mereka semua terlonjak kaget,,mendengar bentakan Minho

"Pahh,,,anak papa lagi sakit loh!!berat lagi!!papa gak mau kan terjadi sesuatu sama anak kesayangan papa"ujarnya tanpa takut,,

Minho geram mendengar ucapan putrinya,,sunny yang berada disampingnya mencoba menahan amarah sang suami,,

"Lagian..."ia menjeda ucapannya,,dengan perlahan ia mendekati ayahnya"Jennie juga gak peduli sama keluarga ini,,ehh lebih tepatnya keluarga anda"ia keluar meninggalkan ayahnya yang terdiam,,,

Perkataan anaknya tak seperti biasanya,,ia takut,,seperti akan terjadi sesuatu yang membuat hubungannya dan anaknya semakin renggang,,

Ia takut sekarang.

Benar-benar takut.

****

Semua siswa-siswi SMA Garuda sedang menjalani apel pagi dengan khidmat,,atau mungkin berpura-pura khidmat,

Bunyi suara grasak-grusuk dari pinggir lapangan membuat mereka semua mengalihkan pandangan,,

Lebih tertarik melihat sekumpulan kawanan nakal yang sedang digiring bagai hewan peliharaan,,

"Ini adalah contoh-contoh orang yang tidak akan berhasil dimasa depan,,baru kelas sebelas udah berani melanggar peraturan,,gak tau kalau besar mau jadi apa??"

Suara kepala sekolah yang sedang menasehati sekawanan manusia nakal didepan sana,,,membuat mata taeyong yang tadinya tinggal lima Watt kembali terang seperti baru,,

"Gila,,itu Jennie sama teman-teman nya ngapain digiring kayak gitu,,?"tanya Ten

Yuta yang berada dibelangkangnya menggeleng tidak tahu,,sedangkan taeyong hanya terus menatap wanita yang masih setia memasang wajah datar tak ada takut-takut ya,,

Mark menepuk pundak Tatong pelan"tu gebetan Lo gak ada takut-takut ya!!"ujarnya,,taeyong hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju,,

Jennie jauh dari kata gadis feminim yang setiap saat hanya fokus pada alat-alat makeup,,jauh dari wanita penggila boneka,,,

Jennie berbeda,,ia lebih suka membuat dunianya sendiri lebih suka hal-hal yang memacu adrenalin,,,

Dan yang pastinya,,Jennie bukan orang lain,,ia lebih suka menjadi dirinya sendiri,,,

Dan itu membuatnya tertarik.

***

Kring....

"Ehh Jen,,hari ini jadwal kita belajar bareng,,gue mau ke toilet dulu entar,,Lo jangan kemana-kemana,,hanbin sama yang lain lagi nunggu diparkiran!!"

Jennie tersenyum,,pertanda mengerti,,ia berjalan mengikuti Lisa yang berlari kecil menuju toilet,,,

Sepanjang perjalanan ia hanya menatap koridor-koridor kelas yang terasa makin sepi,,

sampai matanya menatap siluet tubuh,,yang seharusnya tidak ia lihat,,

Seharusnya tidak ia tatap dua insan disana yang sedang menebar cinta,,,

Kakinya bahkan tak sanggup untuk melangkah,,,matanya tak bisa dialihkan,,seolah-olah pemandangan didepan sana adalah magnet yang membuat mata siapa saja enggan untuk menghindar,,yah termasuk dirinya,,,

Jennie tertawa miris,,

Ia menertawakan pecundang yang bersarang dalam tubuhnya,,

Kenapa ia harus terjebak perasaan seperti ini kepada taehyung??

Kenapa semua yang ia percaya,,meninggalkannya?

"Woahhh,,,selamat Jennie,,Lo dapat hadiah paling mendebarkan yang pernah ada!!"

Tanpa peduli lagi,,Jennie berjalan meninggalkan dua insan yang sedang dimabuk asmara itu,,ia taehyung dan Irene.





still happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang