"Hoammmm"Entah yang sudah keberapa kalinya gadis cantik itu menguap,,,
Waktu masih menunjukan pukul 3 pagi,,namun entah kenapa ia sudah bangun dari tidurnya,,,
Tujuannya saat ini hanya satu.dapur.
Saat sampai tepat di depan laci penyimpan,,ia mengambil cangkir dan membuat secangkir coklat hangat.
Kebiasaan Jennie memang,,jika ia sudah tidak bisa tidur,,ia akan lebih memilih menikmati coklat panas dengan lagu pengiring yang didengarnya lewat headset kecil.
Ia menaiki tangga,kembali memasuki kamarnya,,ia melangkah pelan menghadap kearah balkon,,
Perlahan kakinya mulai terangkat menggapai pinggiran pembatas,,,
Ia mengetuk jarinya dengan iringan musik,,sesekali ia bergumam pelan menikmati suara penenang yang terputar dari benda persegi miliknya.
Rambutnya sedikit bergerak merasakan hembuskan angin,,,
Terangnya bulan dan bintang sekarang menjadi teman malamnya,ia tersenyum kecil,,menikmati setiap moment yang tercipta walaupun sendiri.
Ia mulai mencoba menerima keadaan yang akan terjadi nantinya,,,walaupun nanti semuanya jauh dari ekspetasi yang sudah ia bangun setidaknya ia sedikit bisa menerima.yah sedikit.
****
Bunyi ketukan sepatu membuat semua atensi mata teralih menuju seorang gadis dengan pakaian sekolah yang tertata jelas ditubuhnya.
Semua menatap kearahnya dengan bingung.
"Tumben Lo rapi amat?biasanya juga udah kayak maling digebukin warga"
Jennie memutar matanya malas"serah gue lah"ujarnya singkat,,
Ia meraih segelas susu dan roti tawar yang memang disiapkan khusus untuknya,,
Dalam sekejap minumannya habis tak tersisah.
Dengan tidak peduli,Jennie melangkah keluar dengan roti yang masih setia berada ditangannya.
"Woiiii,,Lo belum salam goblok!!!"teriak Suho,,
Sunny yang berada di sampingnya menepuk pelan lengan pria itu menggunakan sendok
"Bahasanya"
Peringat sunny,,,Suho hanya bisa tertawa canggung ditegur seperti itu oleh sunny.
***
Setiap langkah selalu saja ia akan menjadi pusat perhatian,,,Bahkan bisik-bisik tetangga pun tak bisa dihindari.
"Itu Jennie kan?"
"Gila,,,rapi amat!!!"
"Jennie,,cantik yah??"
Berbagai pujian terlontar bagi Jennie,,,
Warga sekolahpun tampak sangat kaget melihat perubahan Jennie yang tak seperti biasanya,,
Namun seperti biasa semuanya dianggap angin lalu oleh wanita berwajah dingin tersebut,,
Ia tetap terus berjalan bagai tak ada cobaan sama sekali,,tak seperti biasa ia kesekolah.
Tringg...tring....
"Diharapkan untuk semua siswa-siswi memasuki ruang kelas untuk mengikuti ujian!!"
Suara guru BK yang keluar dari speaker sekolah,,membuat semua murid-murid berhamburan masuk kedalam kelas.
Termasuk Jennie.
Jennie menduduki kursi pojok miliknya.
Jiso yang berada disampingnya terus menatap curiga kearahnya,,
"Kenapa?"tanya Jennie,,
Jiso menggelengkan kepalanya"gak ada,,eh ngomong-ngomong Lo udah baikan?"
Jennie berdehem"kalo masih sakit gue palingan bukan disini kali"lanjutnya,,
Jiso tersenyum canggung"iaia,,biasa aja kale"
Guru pengawas memasuki ruang kelas mereka,,satu persatu lembar soal mulai dibagikan,,
"Sebelum memulai ujian,,diharapkan tas kalian dikumpulkan kedepan,,kosongkan laci meja.sekarang."
Semuanya berlari berhamburan kedepan,,,setelah dirasa sudah aman,,mereka mulai mengerjakan soal dengan hening
Jennie mengerjakan semuanya dengan mulus,,,ia mulai mengerjakan soal-soal yang dianggap paling gampang hingga paling sulit.
Satu jam terlewati begitu saja,,
Jennie menghela nafas lega,,
Satu persatu murid mulai mengumpulkan kertas jawaban dan keluar menuju kantin.
Termaksud Jennie yang saat ini sedang bersandar ditembok sambil sesekali melirik jam tangannya,,,
"Jen!!"
Jennie menoleh sebentar dengan wajah datar ia mengangkat tangannya"telat 20 menit!!"ujarnya,,
Sahabatnya hanya tersenyum tak bersalah,,dan langsung mengait lengannya menuntun menuju kantin sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
still happy
Teen FictionJennie,wanita pelajar yang harus tetap bahagia walaupun takdir mempermainkan.