36.(mulai belajar)

943 119 2
                                        

Hanbin bersama para sahabatnya sedang asik mengobrol diparkiran,,mereka sedang menunggu dua manusia cantik yang belum juga datang.

"Sory lama"suara nafas tersenggal,,menginstruksi semua orang disana untuk melihat mereka,,

"Lama amat sihh,,,"ujar tyuzu kesal,,tangannya menunjuk kearah jam yang melingkari tangannya"lihat ni,,jam berapa"

Jennie menghela nafas kesal,,,ia tak fokus dengan amarah tyuzu ia lebih fokus dengan tubuh pemuda yang sedang mendekati mereka,,

"Kemarin,,kenapa gak pulang kerumah???,,kita hubungin Lo,,biar bisa jemput Irene bukannya keluyuran"

"Gak ada hubungannya sama Lo,,gue mau kemana!!"

Suho menatap nyalang adiknya,,tangannya terkepal kuat"Jen,,lo ini perempuan,,,bisa dibilang apa kalo orang lain tau anak gadis kayak lo gak pulang rumah!!"cerca nya,,,untung parkiran nampak sepi,,hanya sahabatnya dan teman-teman kakaknya saja yang ada diparkiran.

Hanbin yang berada diantara kakak beradik ini mencoba melerai,,"woii,,udah Napa,,Lo berdua,,bisa pening kepala gue"

Hanbin menarik lengan Jennie"udah yok berangkat,,yang lain nebeng aja,,gue sama Jennie!!"instruksinya,,sedangkan yang lain hanya mengangguk setuju,,,

***

Kendaraan yang dipenuhi siswa-siswi itu berhenti di salah satu cafe yang terbilang cukup terkenal,,,

Kaki mereka melangkah masuk,,,

Memilih salah satu tempat faforite mereka,,yah diujung cafe seberang dengan kaca jendela yang tembus pandang,,

"Jadi,,,hari ini kita bahas materi apa?"

Tanya june,,,Boby yang berada disebelahnya menunjuk beberapa deret angka dalam salah satu baris bukunya yang sudah terbuka,,,

"Yang ini,,gue belum ngerti,,"tangannya menggaruk kepalanya yang tak gatal,,

Jiso menutup buku itu kembali"kita pesan makan dulu,gue belum makan dari tadi!!"serunya,,semua tersenyum setuju,,

Setelah memesan,,mereka mulai berdiskusi tentang berbagai soal rumit yang mampu membuat kepala pecah,,,

Berbagai usulan jawaban mereka utarakan,,tak jarang perkelahian kecil terjadi diantara mereka,,

Namun semua mereka nikmati,,,

setidaknya berkumpul dengan orang terdekat seperti ini bisa membuat jiwa sedikit bahagia,,

Jiso misalnya,,,melihat Jennie tersenyum seperti ini merupakan salah satu kelegaan terbesar menurutnya,,

Setidaknya untuk kali ini,,biarkan Jennie tersenyum seperti ini,,walaupun nanti senyum itu harus pudar berganti dengan air mata,,,

. . . .
4 jam terlewat begitu saja,,

Waktu sudah menunjukan jam 6 sore,,,

Tapi sepertinya mereka masih tidak ingin beranjak barang sedikitpun dari kursi cafe tersebut,,

"Udah jam 6,,gak pulang?"tanya hanbin,,

Mereka mulai mengatur buku-buku yang tadinya bertebaran di meja,,,

Merasa sudah tak ada yang tertinggal,,satu-persatu mereka mulai keluar dari cafe,,

Jennie,,berbalik menatap hanbin sebentar"bin,,bisa anterin gue ke rumah sakit gak?"

Hanbin mengkerut bingung"siapa yang sakit?"tanyanya,,

"Saudara gue tadi mereka kabarin gue"jawab Jennie tampak tak ragu

Hanbin mengangguk percaya,,ia menghidupkan mesin motornya,,menunggu sebentar sampai akhirnya gadis itu menaiki motor sport nya.

Sepanjang perjalanan tak ada yang membuka obrolan,,entah hanbin yang fokus membawa motornya atau mungkin Jennie yang terlalu malas membuka percakapan,,

Sampai akhirnya motor milik hanbin memasuki kawasan rumah sakit,,,Jennie turun perlahan,,ia menatap hanbin sebentar"makasih"ujarnya

Setelah mengucap balasan,,hanbin segerah meninggalkan kawasan rumah sakit,,

Meninggalkan Jennie,,sendiri.

Senyum yang tadinya masih begitu terasa hangat,,mulai menghilang,,

Wajahnya sendu,,,tergambar jelas beban yang ia pikul,,

Dengan pasti,,ia mulai melangkah masuk kedalam rumah sakit,,,

Sepanjang lorong,,ia hanya bergumam tak jelas,,sampai matanya menatap pintu yang tertutup rapat,,

Namun masih bisa terlihat jelas sebuah tubuh yang sedang bertarung melawan maut,,

Ia tersenyum pedih,,tangannya terkepal kuat,,

"Fighting Jennie!!"ujarnya lirih

Pintu itu terbuka pelan,,,sampai matanya dapat melihat,,,tubuh wanita yang semakin dingin,,

Yah,,,kemarin Jennie memang tak pulang kerumah,,ia lebih memilih menginap dikamar inap milik ibunya,,

Sedangkan pakaiannya,,ia meminjamnya dari Jiso,,pagi-pagi buta ia sudah berdiri didepan rumah sahabatnya itu,,hanya untuk meminjam pakaian ganti,,,

Jiso pun tak mau bertanya lebih jauh,,tak ada alasan lain selain keluarganya jika ia tak pulang kerumah.

Jennie menduduki dirinya disova kamar inap ibunya,,tangannya bergerak masuk kedalam tas mengambil buku pelajarannya,,

Ya,,ia memang bertekad untuk belajar,,seperti janji yang ia ucapkan kepada ibunya dulu,,,

Ia akan berusaha mendapatkan juara dan ibunya akan berusaha sembuh,,

Yah,,semoga itu adalah mimpi yang menjadi nyata,,,

Bukan hanya harapan yang datang hanya untung singgah sebentar.

still happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang