Author Pov
Di dalam kelas, gavin sedang mendengarkan ceramah dari guru kimia nya. Pikirannya terus berpikir ke hadiah yang akan diberikan ke Frandi, hadiah yang dibungkus dengan kertas kado berwarna biru kotak-kotak. Pria itu terus melihat ke arah jam tangan bermereknya menunggu bel istirahat berbunyi.
Tak lama suara yang ditunggunya pun mulai terdengar, tidak hanya dirinya tapi banyak temannya juga membawa hadiah buat Frandi.
"Kira-kira kak frandi mau terimah ga ya hadiah gue" batin frandi.
Ia bersama dengan berapa temannya mulai melangkah keluar kelas, satu persatu anak tangga dituruni nya hingga di anak tangga terakhir kelas kak Frandi sudah terlihat dan hanya berjarak 1 kelas dari tangga. Semua temannya sudah berada di depan kelas Frandi dan juga terlihat sosok lelaki yang tinggi dan putih menerima kado dari teman-temannya.
Dengan langkah berat ia menuruni anak tangga terakhir dan berjalan menuju ke arah dimana Frandi berdiri.
"Kak Frandi" ucapnya dengan jantung yang berdetak cepat karena takut jika hadiah darinya di tolak oleh lelaki itu.
"Ini hadiah buat kak Frandi" ia mengangkat hadiah dengan kedua tangannya diluruskan namun pandangannya terus melihat ke sepatu yang digunakannya.
Seseorang mengambil hadiah yang berada di tangannya sontak membuat nya yang sedari tadi menunduk menoleh ke depan dan pria itu berdiri dengan wajah yang berbinar.
Frandi hanya mengambil hadiah itu tanpa mengucapkan satu kata pun bahkan ia juga menatap ke arah sosok yang memberinya hadiah itu tanpa senyum berbeda ketika tadi menerima hadiah dari siswa lainnya.
Semua siswa sudah kembali ke kelas dan tersisa dua orang pria yang sedang tatapan satu sama lain.
"Ngapain lo liatin gue?" Sebuah kalimat dari pria yang berada didepannya keluar dengan tatapan yang begitu menakutkan.
Saat ia lagi serius matanya akan terlihat begitu indah terlebih lagi jika ada senyum di wajahnya tapi begitu amarah menguasai dirinya setiap orang yang menoleh kearahnya akan takut dengan tatapannya.
Gavin hanya terdiam mendengar ucapan yang keluar dari seniornya itu.
"Hai Frand" kedua pria yang tadinya tatap mematap menoleh ke arah suara itu dan terlihat sosok perempuan yang memiliki tinggi sekitar 160cm, rambut hitam gelombang sepunggung dan senyum manis terukir di wajahnya yang cantik.
"Vina" raut wajah yang tadinya kesal berubah menjadi senyuman manis di wajah Frandi.
"Selamat Ulang Tahun ya Frandi sorry gue ga ada hadiah buat lo" Perempuan itu mengulurkan tangannya dengan senyum yang terus terpancar.
"Iy..iya makasih ya Vin, gpp kok kamu ngucapin aja aku udh senang" frandi membalas uluran tangan perempuan itu dengan perasaan gugup karena tatapan perempuan itu terus melihatnya.
"Eh ada gavin juga" vina menoleh ke arah dimana seorang laki-laki yang sedari tadi memandangnya. Yang membuat senyum di wajah pria yang berulang tahun itu berubah.
"Iya kak"
"Oh iya ke kantin yuk karena ada yg mau gue bahas sama lo tentang masalah kemarin" ajak perempuan itu dan terlihat ia membalikkan dan mendorong tubuh pria yang diajak nya bicara dengan tujuan supaya bergerak meninggalkan kelas Frandi.
"Duluan ya Frand" vina mengucapkan kata itu dengan kedua tangan masih mendorong laki-laki di depannya.
Perasaan Frandi benar-benar terluka seperti ditinggalin oleh kekasihnya. Ia terus menatap ke arah 2 orang tadi pergi dengan emosi, hadiah yang berada di tangannya mulai diremas memperlihatkan dengan jelas amarah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Pujaanku
Romance"Cinta" memang sesuatu hal yang sangat diinginkan semua orang, tak terkecuali seorang remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah dan akan melanjutkan study nya ke sekolah menengah atas. Remaja ini memiliki perasaan yang berbeda karena dia me...