STM

1.2K 62 4
                                    


Ting..Tong

Gavin beranjak turun dari rumahnya menuju pintu depan setelah mendengar bel rumahnya berbunyi
"Hai, s.u.d.a.h s.i.a.p?" Tanya leo dengan tatapan terkesima.

Gavin bingung melihat sikap leo yang berdiam dengan mulut terbuka "Tentu, kenapa kau melihatku seperti itu? apa penampilan ku aneh hm?"

"Ah...ti..tidak" leo menggeleng kepalanya dengan cepat. "Hanya saja kau terlihat sangat tampan"

Gavin membuang nafasnya "huh, sampai kapan kau akan terus menggodaku?"

"Aku tidak salah bukan menggoda pacar sendiri?"

"Salah" jawab gavin singkat berjalan menuju mobil leo.

Gavin menoleh meliat leo yang hanya berdiam diri di depan pintu rumahnya "apakah kau akan terus berdiri disitu?"

Leo hanya menggeleng kepala dan segera menghampiri Gavin. "Kenapa kau galak sekali padaku"

"Maksudmu?" Tanya gavin heran.

"Kau tak pernah berubah" ucap leo dan langsung masuk ke dalam mobil dan disusul oleh Gavin.

"Cup" sebuah kecupan mendarat di salah satu pipi leo. "Sudah mukanya jangan ditekuk lagi nanti manis nya ilang" ucap Gavin dengan menatap ke arah leo dan hanya dibalas senyum oleh leo.

"Baiklah kita akan berangkat sekarang" leo memundurkan mobilnya ke luar halaman rumah Gavin, dan mulai pergi dengan kecepatan sedang.

"Sial, aku kalah cepat sama dia" gerutuh seseorang yang sedari tadi berdiri tak jauh dari rumah gavin.

"Kenapa kita ke mall?" Tanya gavin saat mobil leo masuk ke dalam parkiran

"Aku mau ngajak kamu nonton, mau kan?"

Gavin menoleh dan tersenyum ke arah leo "Tidak ada alasan aku menolak ajakanmu" ucap gavin dan keluar dari dalam mobil.

Meskipun bukan hari libur tapi suasana di mall tetap saja ramai, setelah kurang ebih 20 menit mengantri di bioskop akhirnya mereka sudah masuk kedalam dan duduk di kursi mereka.

"Aku sengaja ngajak kamu nonton film horor jadi kalo kamu takut peluk aku aja" ucap leo sedikit berbisik ke Gavin.

"Tanpa nonton film horor pun aku akan tetap memelukmu" balas gavin berbisik dengan alis terangkat sebelah.

Begitu film nya dimulai mereka fokus menonton masing-masing dengan tangan yang saling menggenggam namun dilakukan secara tersembunyi karena tempat mereka yang berada di depan.

Film yang berdurasi cukup panjang itu telah selesai mereka tonton, tapi saat mendekati akhir film tadi Gavin sudah merasa ketakutan dan menenggelamkan mukanya pada lengan leo bahkan tak peduli lagi dengan keadaan disekitar.

Leo menoleh ke arah gavin yang masih menenggelamkan wajahnya di lengan leo "Filmnya sudah selesai, sayang" ucap leo dengan mengusap kepala Gavin.

"Cihh, sepertinya mereka sudah tak punya malu" ucap seseorang yang berada tak jauh dari kursi leo dan Gavin.

Gavin mengangkat wajahnya menatap leo  "Aku ngantuk leo" gavin kembali bersandar di lengan leo.

"Baiklah sebaiknya kita pulang sekarang, jika kau ngantuk"

Gavin menggelengkan kepalanya "Tidak mau, aku tidak hanya ngantuk tapi juga lapar" ucap gavin sedikit manja.

Leo menatap gavin heran "jadi?" Gavin tak menjawab hanya memegang perutnya yang sudah kelaparan dan leo sudah peka dengan maksudnya "baiklah kita akan pergi makan"

Senior PujaankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang