"Darimana saja kau ?" Tanya Frandi yang sedari tadi menunggu.
Gavin sedikit kaget melihat keberadaan Frandi di rumahnya "kenapa kau kesini?"
"Kemana saja kau saat tadi setelah pemotretan?"
Gavin mendaratkan pantatnya di sofa dan mengeluarkan handphone nya saat sebuah notif pesan berbunyi. "Itu bukan urusanmu"
"Jelas saja itu urusanku karena tadi kau meminta ijin pulang cepat karena ada urusan" ucapannya tak ditanggapin oleh gavin yang sibuk bermain hp "Hei apa kau tak dengar berbicara" teriaknya.
Gavin menoleh "Hmm? Kau ngomong denganku?" Tanyanya dengan muka polos.
"Kenapa kau tadi minta ijin pulang cepat" tanyanya ulang.
"Oh itu aku ada pertemuan dengan sebuah perusahaan yang menawari ku kerjasama" ucap gavin sambil mengetik kembali sesuatu di hpnya.
Frandi berdiri dari kursinya "Hah? Maksudmu kau akan bekerja sama dengan perusahaan lain?" Gavin hanya mengangguk dengan tangan yg terus mengetik sebuah pesan.
"Apa mak-" ucapnya terpotong.
"Tak perlu takut waktunya tidak bertabrakan dengan jadwal ku di tempatmu"Frandi kembali menjatuhkan pantatnya di sofa "produk apa itu?"
"Celana dalam pria"
"Hah? Tidak tidak boleh" frandi melarang.
"Itu bukan urusanmu lagian di kontrakmu kemarin tidak ada perjanjian kalau aku tidak boleh kerja sama dengan perusahaan lain" jawab Gavin enteng."Apakau tidak bisa bicara dengan menatap lawan bicaramu hah?"
"Tidak bisa"Ucapan gavin membuat Frandi sangat geram dan berdiri menarik tangan gavin.
"Ikut aku" ucapnya datar.
"Yaa, kau mau membawa ku kemana?" Gavin memberontak dan ingin melepas cengkraman tangan frandi namun tak bisa.
"Masuk" frandi membuka pintu mobilnya.
"Buat apa? Jelaskan dulu kemana kau akan membawaku"
Frandi geram "dasar keras kepala" ia memasukkan gavin kemobilnya dengan paksa dan menutup pintu mobilnya kemudian berlari memutar bagian depan mobil.
"Katakan kemana kau akan membawaku"
"Ke perusahaan yang tadi kau datangi, tunjukkan aku jalannya"
"Untuk apa?"
"Untuk apa? Ya tentu saja untuk menolak kerjasama mu dengannya"
"Apa kau gila? Aku tidak akan menolaknya dan tidak akan menunjukkan tempatnya" gavin memutuskan. "Lagian kau bukam siapa-siapa ku jadi tak berhak untuk memutuskan itu" lanjutnya."Kau harus tunjukkan jalannya" bantah Frandi "lagian sebentar lagi aku ini siapa-siapa mu"
Gavin mencoba menelaah kalimat frandi barusan "apa maksudmu?"
"Tak usah banyak tanya cukup tunjukkan saja jalannya"
"Kalau aku bilang tidak ya tidak, lagian apa alasanmu kenapa ingin aku membatalkan nya huh?"
"Karena aku tidak suka"
"Apa karena takut aku tidak bisa membagi waktu?"
"Bukan"
"Lalu?"
"Kalau kau menerima tawaran itu pastinya kau akan di foto hanya menggunakan celana dalam"
"Apa masalahnya denganmu, aku saja tidak masalah kenapa kau yang repot"
"Iya ya, kenapa aku tidak terimah dengan hal ini" batinnya.
"Sudahlah pokoknya kau harus membatalkannya"
"Tidak bisa"
"Kenapa? Lagian kan kau belum tandatangan kontrak"
"Kau salah, tadi aku sudah menandatangani kontrak itu""Apa? Kenapa kau menandatangani nya hah" Ucapnya dengan sedikit berteriak.
"Karena aku setuju dan juga tertarik" ucapan gavin tetap santai walupun orang disebalahnya sudah berteriak marah dan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Pujaanku
Romance"Cinta" memang sesuatu hal yang sangat diinginkan semua orang, tak terkecuali seorang remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah dan akan melanjutkan study nya ke sekolah menengah atas. Remaja ini memiliki perasaan yang berbeda karena dia me...