Sudah hampir sebulan Frandi selalu pergi bersama dengan gavin sudah banyak sekali momen yang mereka lalui. Walaupun awalnya gavin merasa tidak suka tapi lama kelamaan sikap frandi yang begitu baik membuat semua perasaan yang dulu muncul kini sudah kembali lagi.
Ia tak bisa lagi menyangkal lagi bahwa ia sudah mencintai frandi kembali seperti saat sma dulu. Bahkan perasaannya kali ini lebih besar. Bagaimana bisa? Ya tentu karena saat ini sifat frandi juga menunjukkan hal sama, dia memberikan perhatian penuh kepada Gavin.
"Kita mau kemana?" Tanya gavin.
"Tentu saja pergi makan malam, tadi kan kau habis pemotretan dari sore jadi pasti sekarang kau lapar" duga Frandi.
"Hehehe...kau tau saja"
"Tentulah, aku mengetahui semua tentangmu"
"Lebih tepatnya sok tau" timpal gavin.
"Aku memang tau semua tentangmu"
"Sepertinya tidak, aku tanya apa kau tau perasaan ku saat ini huh?" Tanya gavin menantang.
"Saat ini perasaanmu lagi senang, karena sedang berada dekat dengan orang yang kau sukai"
"Maksudmu?"
"Aku tau dari sma dulu kau sudah menyukaiku dan sampai saat ini kau juga masih menyukai walaupun mungkin kemarin kau benci sama aku"
"Ohh god, kenapa dia bisa menebaknya"
"Kau salah dan kau terlalu pd" gavin mencoba menyangkal.
"Kau seharusnya berkaca dulu sebelum berbohong, liatlah wajahmu memerah seperti seseorang yang mencoba berbohong....lagian dari sikap mu selama ini aku juga sudah bisa tau"
"Lebih baik kita makan di restoran itu aja" gavin mengahlikan topik dan menunjuk ke depan tepatnya ke sebuah restoran di pinggir jalan.
"Kau mengalihkan pembicaraanku, itu artinya benar"
"Sudahlah ayo turun aku sudah lapar" gavin membuka pintu mobil saat sudah sampai depan restoran mewah itu.
Mereka menduduki meja yang ada di pinggir tepatnya di dekat dinding yang berupa kaca.
Seorang waiter menghampiri mereka dan memesan makanan masing-masing.
"Gavin" panggil frandi.
"Hmm?" Gavin hanya derdehem dengan tetap fokus ke handphone nya.
"Apa handphone itu lebih penting dariku huh?"
"Ahh maaf, tadi ada yang kirim pesan jadi aku harus balas"
"Aku mau jujur tentang perasaanku gavin"
"Hah perasaan mu? Kesiapa?" Tanya gavin polos.
"Ya tentu saja dengan orang yang ada didepanku ini"
Gavin jadi salab tingkah dengan ucapan frandi namun ia berusaha untuk tetap bersikap biasa.
"Ohhh, emang perasaan mu gimana?" Gavin terus mencoba tenang walupun jantungnya derdetak dengan cepat.
"Sebenarnya aku...aku..."
"Frandi mau ngomong apasih? Bikin gugup aja"
"Aku suka sama kamu gavin"
Deggg
"Apa frandi serius? Dia suka sama aku?"
Jantungnya berdetak lebih cepat lagi bahkan mulutnya pun bergetar saat berbicara.
"Apa kau serius? Tapi kenapa bisa? Bukannya kamu itu straight?" Tanya gavin dengan tetap bersikap biasa.
"Aku tau gavin, aku tau itu tapi aku serius, sejak dulu kepergian mu aku merasa sangat bersalah dan seperti kehilangan...hingga saat aku bertemu denganmu dibandara waktu itu aku merasa senang dan saat kau bekerja sama denganku aku ingin terus dekat denganmu walaupun mungkin aku gak suka dan lama-kelamaan persaan senang itu berubah menjadi rasa ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Pujaanku
Romance"Cinta" memang sesuatu hal yang sangat diinginkan semua orang, tak terkecuali seorang remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah dan akan melanjutkan study nya ke sekolah menengah atas. Remaja ini memiliki perasaan yang berbeda karena dia me...