Author Pov
Seorang remaja tampan dengan seragam batiknya bersama kedua temannya sedang makan di kantin dan di meja yang biasa mereka tempati. Di meja mereka terdapat 3 piring nasi goreng dan 3 gelas es teh.
"Oh iya vin, sih yasya mana kok tumben ga keliatan tuh anak" tanya sih tama manusia paling sok tampan itu.
"Lagi ada urusan di ruang guru"
"Lo kenapa sih kayanya ga semangat buat hidup lagi" pertanyaan dari seorang lelaki di samping tama.
"Gue lagi sakit hati yos"
"Why?"
"Kak frandi ngebuang hadiah ulang tahun yang gue kasih waktu itu" ucap remaja tampan itu dengan nada seperti seseorang yang belum makan berhari-hari.
"Terus lo nyerah gitu aja?" Yosa tak henti-hentinya memberikan pertanyaan.
"Ya mau gimana lagi coba"
"Cemen bangat sih lu" ejek tama.
"Loh itu kalo suka sama seseorang jangan gampang nyerah, masa gitu aja udah mundur"
"Jadi gue harus berusaha lagi gitu?" Kali ini gilaran gavin yang bertanya.
"Yaiya lah"
"Pokoknya loh harus terus maju, kita berdua akan support lo terus, iya ga tam?"
"Yoii menn" tama dan yosa mengepalkan tangannya dan memberi tos.
"Thanks, kalian buat gue semangat lagi"
"Gini aja, mingdep itu kan ada seleksi osis tuh mending lu daftar aja, biar bisa lebih sering dekat sama pangeran lu" ide yang bagus diberikan oleh yosa.
"Tapi kan gue.."
"Udah ga ada tapi tapian" yosa memotong ucapan gavin.
Tiga meja di depan mereka terdapat Frandi yang lagi ngobrol dengan temannya, mereka terlihat sangat asik tertawa sampai-sampai seisi kantin bisa mendengar tawa mereka, tak terkecuali gavin dan sahabatnya.
Gavin menoleh kebelakang dan melihat wajah pangerannya itu dengan penuh senyum. Matanya seakan tak ingin berpindah arah hanya ingin melihat sosok yang begitu indah. Tak lama kedua mata mereka pun saling memandang, gavin memberikan senyum termanisnya namun tak dihiraukan oleh Frandi dan mengalihkan pandangannya kepada temannya yang sedang berbicara.
"Ngapain sih bocah itu ngeliat ke arah gue terus, bikin risih aja" gerutuh pria itu didalam hatinya.
"Guys gue udah selesai nih, gue kekelas duluan" lagi lagi pria itu meninggalkan kantin dan tak menjawab pertanyaan dari temannya.
****
Gavin Pov
Hari ini adalah hari dimana seleksi osis akan dilakukan. Setelah ada panggilan dari speaker gue berjalan menuju aula dengan 5 orang teman kelas gue. Sampai di aula kita berbaris sesuai dengan kelas masing-masing, setelah semuanya sudah hadir, osis kelas 12 yang sebentar lagi akan berhenti menjabat dan akan digantikan oleh pengurus baru mulai berbicara."Baik, untuk formulir pendaftarannya bisa dikumpulkan ke depan" perintah kak Edwin yang merupakan ketua Osis.
Semuanya berdiri dari posisi dan berjalan ke depan untuk mengumpulkan formulir. Gue ngeliat kak Frandi juga berjalan kedepan untuk mengumpulkan formulirnya. Gue terus ngeliat ke arahnya dan ternyata barisannya berada di paling pojok. Dimana terdapat 5 barisan yang ada diantara barisan kelas gue dengan barisan kelasnya.
"Baik saat ini akan dibentuk kelompok untuk seleksi ini. Untuk penentuannya akan dilakukan dengan berhitung 1 sampai 9 kemudian diulang dari awal lagi dan begitu seterusnya mulai dari yang paling depan pojok kanan, mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Pujaanku
Romance"Cinta" memang sesuatu hal yang sangat diinginkan semua orang, tak terkecuali seorang remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah dan akan melanjutkan study nya ke sekolah menengah atas. Remaja ini memiliki perasaan yang berbeda karena dia me...