Apakah ini Rindu?

1.2K 74 9
                                    

Frandi Pov

"Hwahhh" gue yang baru bangun bingung menatap ke luar yang sudah terang.

"Hah? Udah jam set 10?" Ucapku kaget saat melihat jam dinding yang terus bergerak.

"Wait..wait..perasaan kemarin gue tidurnya sore. Berarti gue ketiduran semalaman" kedua tangan ku memegang kepalaku dan mengacak rambutku yang memang sudah berantahkan.

"Bocah itu" tiba-tiba aku teringat sama bocah itu yang mengajakku untuk ketemuan.

Aku segera mengambil handphone yang berada di meja samping kasurku dan mengecek pesan yang masuk.

"Kenapa tidak ada pesan dan panggilan dari tuh bocah" gumamku heran saat melihat beberapa pesan yang masuk namun bukan dari bocah itu.

"Apa dia sangat marahku padaku karena aku tidak datang? Aishhh kenapa aku jadi peduli padanya, lagian kemarinkan aku udah bilang ga mau datang jadi aku ga terlalu bersalah dong. Lagian kalo memang itu penting bukan cuman basa basi aja pasti dia akan datang menemuiku lagi atau mengirim pesan pada ku" ucapku meyankinkan diriku sendiri.

"Ah bodo amat lah" aku melempar handphone ku ke kasur dan beranjak masuk kedalam kamar mandi.

****


"Puas tidurnya?" Tanya mama dengan tatapan meyindir  saat melihatku berada di ruang keluarga.

Aku melihat mama sedang duduk di sofa menonton televisi sementara Karin adikku sedang menggambar sesuatu.

"Puas banget" ucapku cuek dan duduk di sofa yang berada di samping mama.

"Kamu tuh ya kalau dibiarin tambah jadi yaa, tidur dari sore sampai siang"

"Yaelah ma ini tuh masih pagi baru mau jam 11"

"Kamu semakin dewasa semakin aneh aja" ucap mama namun aku tak membalasnya lagi.

Suasana di ruang keluarga jadi sepi karena gue hanya fokus ke handphone, mama fokus menatap acara gosip di televisi sedangkan karin masih terus menggambar.

Ting tong...ting tong...

"Sepertinya ada yang datang, frand coba kamu liat kedepan siapa yang datang" perintah mama.

"Aduh kok aku sih ma, karin kan juga bisa" bantahku dan kembali bermain handphone.

"Kok jadi aku kan kak frand yang disuruh" balas karin sewot.

Ting...tong...

Suara bel rumahku kembali berbunyi.

"Kamu itu jadi anak sela.."

"Iya aku bukain" ucapku memotong ucapan mama yang akan berceramah dan beranjak ke arah pintu.

Ting...tong...

"Iya sabar" teriakku dengan sedikit kesal.

"Permisi kak Frandi" ucap seseorang saat aku membuka pintu rumahku.

"Iya, ada apa?"

"Saya Yasya temannya gavin, mau anterin barang yang dititipkan gavin ke saya katanya buat kak Frandi" aku sedikit terkejut mendengar ucapan pria itu.

"Emang itu apaan?"

"Gue juga ga tau kak, katanya gavin gue ga boleh liat"

"Ini kak" pria itu mengangkat tangannya ke atas dan memberikan sesuatu yang berada dalam totebag berwarna hitam.

"Kenapa ga dia aja yang ngasih?" Tanyaku padanya.

"Dia ga sempat kak ngasihnya"

Aku hanya mengangguk mendengar ucapan pria itu dan tak bertanya apa-apa lagi.

Senior PujaankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang