8. TERBAYANG

1.5K 197 148
                                        

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA. JANGAN LUPA TANDAI KALO ADA TYPO.

Guling kanan guling kiri di atas kasur queen size super empuk, hal itulah yang dilakukan Rain sekarang. Ia terbayang akan perlakuan Awan tadi siang yang menurutnya dingin tapi manis. Memangnya ice cream apa? Dingin tapi manis.

"Ishh Rain sadar lo nggak boleh jatuh di lubang yang sama lagi. Lagian kenapa, sih dia jadi manis gitu. Terus kenapa juga gue mikirin si Awan," gumamnya pada dirinya sendiri seraya membenamkan wajahnya pada boneka beruang super besar hadiah ulang tahun dari Kakeknya.

Sementara di tempat lain di waktu yang sama, Awan sedang duduk di balkon kamarnya sembari menatap bintang malam yang berkelap-kelip dengan pikirannya yang terombang-ambing pada kejadian tadi siang.

Ia merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia bisa nekat mendekati lalu mengantarkan gadis itu pulang yang notabenenya seseorang yang belum lama ia kenal?

Entahlah Awan tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Jantung berdebar kencang juga perasaan nyaman saat berada di samping gadis itu.

Apa mungkin itu yang disebut cinta? Tapi apa iya? Awan menepis pikiran itu. Mana mungkin ia jatuh cinta secepat ini pada seorang gadis yang belum lama dikenalinya.

                          ✥✾✥

Upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap hari senin oleh semua siswa-siswi SMA Garuda telah berlalu beberapa jam yang lalu bahkan pelajaran jam pertama pun telah usai. Kini semua murid telah berhamburan ke kantin.

Dua orang gadis nampak lahap memakan makanannya masing-masing dalam diam. Aktivitas makan mereka terhenti ketika ada suara berat seseorang mengintruksi.

"Hai boleh gabung lagi sama kalian?" tanya seorang laki-laki yang ber-nametag Azka Fernando seraya memegang nampan yang terdapat bakso dan es jeruknya. Ya, itu Azka dan dua temannya. Siapa lagi kalau bukan manusia es dan si cowok playboy.

Perlu diketahui, sebenarnya Awan hanya mengikuti dua temannya saja. Mereka mengajaknya untuk bergabung dengan dua gadis yang beberapa waktu lalu pernah semeja saat kantin penuh.

Tentu saja hal itu membuat gadis yang duduk di sebelah Rain alias Tasha menganga lebar padahal dia sedang memakan bakso bulatnya. Alhasil bakso yang dimakan belum sampai dikunyah itu menggelinding ke lantai membuatnya kelimpungan sendiri merasa malu.

"Boleh," ujar Rain santai sembari menyuapkan satu bakso kecil ke mulutnya.

Mereka bertiga pun duduk berhadapan dengan Rain dan Tasha. Secara tak sengaja Awan duduk tepat di hadapan Rain.

"Eh kalian lagi. Maaf ya gue kaget liat para cogan tiba-tiba gabung sama gue," ucap Tasha cengengesan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lebih tepatnya gabung semeja dengannya dan Rain.

Cowok yang akrab dikenal dengan julukan playboy cap badak itu tertawa. "Santai aja kali gue jadi tersanjung dianggep cogan terus sama lo," balas Ardan yang selalu mempunyai tingkat kepedean tinggi juga paling gesrek di antara Awan dan Azka.

"Btw bakso lo nggelinding tuh," ujar Azka. Dia tertawa terbahak-bahak membuat wajah Tasha memerah malu.

Rain yang memandang tiga orang itu hanya bisa menepuk dahinya pelan. Malu-maluin gue aja lo, Sha, batinnya.

Brittle [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang