Chapter 2 : A Clue

780 64 3
                                    

Assalamualaikum gaesss...
Kelanjutan TFWY semoga kalian suka 😘

Jangan lupa tandai yang typo ya 😃


Happy reading 💕

———🍀———

Selama beberapa hari ini Sammuel benar-benar kewalahan mengurusi perusahaan bagaimana tidak sebelum Bastian menikah adiknya itu banyak mengambil proyek yang tentu saja menjadi tanggung jawabnya sekarang.
Sebenarnya dia merasa segan dengan pihak kampus karena jarang datang, tapi ternyata para dekan tak mempermasalahkan hal itu karena memang selama ini Sammuel telah banyak membantu kampus terutama fakultas ekonomi.

"Sir. Sebaiknya anda istirahat dulu, masih ada waktu tiga jam sebelum meeting dengan investor."

Sammuel melonggarkan ikatan dasinya, kemeja putih yang kusut begitu lah penampilan dia sekarang membuat Mamat sedikit cemas dengan kesehatan boss nya itu.

"Kita tidak bisa menganggap sepele proyek ini, Mat. Lagian bukan hanya saya yang bekerja keras para karyawan yang terlibat juga tak jauh beda." Ujar Sammuel menghembuskan nafasnya lelah.

Mamat mengangguk. "Tapi anda juga harus menjaga kesehatan, sir."

"Saya mengerti tap—."

BRAKK!

Belum selesai Sammuel mengucapkan kata-katanya mereka lebih dulu dikagetkan dengan pintu yang dibuka kasar dan menampilkan seorang wanita berpakaian minim yang selalu membuat dirinya muak.

"APA MAKSUDMU MELAKUKAN SEMUA INI SAM?!!."

Sammuel dan Mamat terlonjak kaget mendengar pekikan sandra yang sungguh memekan gendang telinga siapapun yang mendengarnya.

Beda tipis sama knalpot blong..

Sandra menatap pria yang di depannya tajam. "Berani-beraninya kau mengacaukan rencana ku, Sam!."

"Menerobos masuk tanpa permisi dan sekarang kau menuduhku seolah aku yang menganggu mu?." Sammuel melipat tangannya di dada menatap santai sandra. "Jadi siapa disini yang salah?."

Sandra menggerakkan giginya menatap kesal Sammuel. "Tidak perlu bersikap seolah kau tidak tau Sam! Kau pikir aku bodoh ha!."

"Sepertinya tamu kita membutuhkan air dingin, Mat." Tentu saja Mamat mengerti maksud ucapan sang boss yang berarti menyuruhnya keluar.

Mamat mengangguk mengerti. "Baik, sir akan saya siapkan." Ujarnya lalu berlalu pergi meninggalkan kedua insan yang masih bersitegang.

Melihat Sammuel yang begitu santai membuat Sandra benar-benar geram. "Jangan main-main denganku Sam! Sekarang katakan apa maksudmu mengacaukan rencana ku."

"Aku hanya melindungi adikku dari pelakor yang ingin merusak pernikahannya. Ah! Sangat disayangkan rencana mu gagal total." Sammuel tersenyum puas melihat gurat terkejut dari Sandra.

Sandra mendengus. "Sudah ku duga ini semua ulahmu. Tapi yang harus kau tau aku tidak akan menyerah sebelum apa yang menjadi tujuanku tercapai, termasuk merebut Bastian dari wanita itu!."

"Kisah kalian sudah berakhir Sandra untuk apalagi kau mengusik Bastian yang sudah bahagia dengan pernikahannya."

Sandra tertawa remeh. "Kau pikir aku tidak tau Bastian terpaksa menikahi wanita itu karena bisnis. bukankah sudah membuktikan kalau Bastian masih mencintaiku."

Secepat mungkin Sammuel menghindar dari Sandra yang akan menyentuhnya. "Ugh.. apa kau cemburu tunanangku karena lebih memilih Bastian adikmu sendiri? Aku sih tidak keberatan menerima mu sekaligus Bastian."

TRAPPED FATED WITH YOU!  ( Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang