Chapter 9 : Who is Ed..?

500 46 4
                                    

Assalamualaikum gaesss 😍😘😍
Kangen gak sama aku? Eh😌
Maksud nya kangen gak kelanjutan TFWY?😄

Kalo kangen langsung cuss gaes. Eits jangan lupa tandai yang typo 😉

Happy reading 💕

———🍀———

Bastian melirik malas ke arah sofa yang tersedia di ruangannya. Berkali-kali menghela nafas lelah karena sudah jengah melihat laki-laki yang menatapnya dengan tatapan memelas tapi menurutnya menjijikkan. Sejak dari mansion sampai ke kantor laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah kakak menyebalkan nya itu pun yang sedari tadi membujuknya.

"Bas tolonglah. Bukannya sering pun hanya sekali ini aku minta kau melakukan ini."

"Apa kau tega melihat kakak mu ini kalah dari bocah kencur itu."

Lagi-lagi rengekan Sammuel sungguh menganggu pekerjaannya kadang Bastian ragu apa benar mereka saudara karena sifat keduanya yang bertolak belakang.

"Kau tau sendiri aku sungguh mencintai nya terlepas dia belum memberi maaf tapi setidaknya jalan ku memperjuangkannya tidak terhalang si batu Farrel." Suara Sammuel terdengar pelan kepalanya menunduk. "Aku tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya Bas."

Bastian memijat pelipisnya pening. "Tapi cara yang kau lakukan itu licik kak."

"Itu bukan licik tapi genius mindset Bas." Sanggah Sammuel tenang.

Hell! Apa-apaan itu! Sepertinya kebucinan mencuci habis otak Sammuel sampai punya pikiran konyol seperti itu.

"Ck! Omong kosong. Mana mungkin aku mencampur adukkan masalah pribadi dalam bisnis. Kalau papa tau bukan hanya kau yang kena imbas tapi aku pun juga kak."

Benar juga.

"Ya jangan papa sampai tau lah." Sammuel berujar tak yakin karena memang Ashton memiliki koneksi di mana-mana. Cukup sulit untuk mengecoh nya.

"Sejak papa yang menjabat CEO tidak pernah sekalipun Fernandez Corp menjalin bisnis dengan perusahaan Barmantyo. Entah apa yang terjadi di masa lalu sampai sekarang pun perusahaan kita selalu bersaing. Jadi kemungkinan untuk kerja sama perusahaan itu sangat mustahil." Jelas Bastian tanpa merasa iba dengan wajah masam kakaknya.

Sammuel mendelik kesal. "Kau berniat membantu apa tidak sih Bas? Kata-kata mu itu seakan berusaha membuatku pesimis."

"Dari tadi aku belum mengatakan setuju." Balas Bastian tidak merubah raut tenang nya.

Tatapan sinis kakaknya tak di hiraukan Bastian. "Ya ampun dosa apa kau punya adik durhaka seperti mu."

Lihatlah wajah lempeng bak jalan tol yang ditunjukkan Bastian membuatnya jengkel setengah mati. Dari segi manapun sebagai kakak seharusnya Sammuel lebih dewasa ini malah terlihat kekanak-kanakan.

"Apa kau sungguh mencintai wanita itu kak?." Tanya Bastian serius.

Sammuel tersenyum mengadahkan kepalanya. "Kalau kau berpikir Milla hanya sebagai pelarian dari cintaku pada Aiza dulu jawabnya iya."

"Kau gila kak!." Bastian menggelengkan kepalanya tak percaya.

Dalam hati Sammuel mencibir adiknya yang terlihat kaget padahal dia sendiri juga belum move on dari masa lalu. "Itu dulu Bas bahkan aku lupa sempat berpikir gila seperti itu. Saat itu hari di mana harapanku mendapatkan Aiza pupus. Dan untuk pertama kalinya pesonaku tak menjerat seorang gadis."

TRAPPED FATED WITH YOU!  ( Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang