19. Khitbah

1.7K 268 35
                                    

Note : Mulai part ini isinya akan berbeda dengan versi Novel.

Q : Lho Quinna dinovelkan?
A : InshaAllah iya, karena ada penerbit indie yang suka sama si anak keras kepala ini, doain lancar ya

Q : Tapi yang di sini tetap dilanjut, kan?
A : lanjut dong, walau bintang tamu utama gak akan nongol di versi ini ya gaess

Q : Emang siapa bintang tamu utama, Mak?
A : Duh, masa gak tau sih inisialnya 'Y', nah udah pada tau kan siapa? Udah Ah Emak mo ngetik dulu, nanya terus bisa-bisa gak jadi updet ini

***Tika R Dewi***

"Hilang gimana?" Senyum seketika terhapus dari wajah Quinna.
"Aku sudah coba hubungi dia berkali-kali, chat pun nggak terkirim sudah beberapa hari ini. Kamu nggak tahu soal ini?"
"Tara ... ntar aku telepon lagi ya ...."

Setelah memutus pembicaraan, Quinna ingin membuktikan sendiri perkataan Tara dengan mencoba menghubungi nomer Alex. Seperti yang Tara bilang, tidak tersambung. Chat juga hanya centang satu yang artinya tidak terkirim.

Mencoba berpikir kira-kira kemana Alex pergi, Quinna pun duduk di tempat tidur, ayolah aku butuh kecerdasanku sekarang!

Quinna terpaksa menekan nomor mama Alex untuk menanyakan kenapa Alex sulit dihubungi. Dan info yang didapat mengejutkannya. Alex ternyata sudah tidak pulang selama sebulan terakhir. Mamanya juga tak bisa menghubungi Alex sama seperti dirinya. Kecuali Alex yang akan menghubungi mamanya dulu.

Terakhir menghubungi, Alex mengatakan dirinya sedang berada di Thailand, tapi di kota mananya dia tak menyebutkan.
Astaga Alex, kenapa jadi labil gini sih? Batin Quinna.

Quinna pun memberi tahu Tara informasi yang baru saja dia dengar. Tanpa menjelaskan kenapa Alex tiba-tiba menghilang, karena tak ingin melukai perasaan Tara dengan memberi tahu pernyataan Alex padanya tempo hari.

"Aku akan cari dia!" seru Tara menggebu.
"Hah? Cari kemana? Thailand?"
"Iya! Bukannya tadi kamu bilang dia di Thailand?"
"Iya, dan barangkali kamu lupa, Thailand itu nama sebuah negara, yang tentunya tidak kecil ...."
"So?"
"Soooo ... kamu mau cari di mananya? Dan bisa aja dia udah nggak di Thai lagi!"
"Hmm ... iya sih, tapi ... pokoknya aku akan tetap cari dia!" Quinna menghela napas tak sabar, setelah Alex yang labil, sekarang menghadapi sahabat lainnya yang dibutakan perasaannya sendiri. Ah sudahlah, mereka toh sudah sama-sama dewasa. Meskipun masih khawatir akan keberadaan Alex, Quinna pun mencoba tetap tenang dan yakin, Alex hanya sedang butuh waktu saja.

Quinna tak boleh kepikiran Alex terus, tapi kadang otak dan hatinya tak sejalan. Biar bagaimanapun Alexlah yang selalu ada saat dia membutuhkan teman dalam hal apapun. Masalahnya skripsi sudah di depan mata, dan dia harus fokus supaya kuliahnya selesai tepat waktu.

***Tika R Dewi***

"Jadi Alex belum juga menghubungi?" tanya Arkana di salah satu panggilan video. Beberapa hari sebelumnya, Quinna memang menceritakan soal Alex yang tak ada kabar sejak beberapa bulan terakhir.
"Iya, belum," jawab Quinna lemah dan wajahnya langsung berubah murung.
"Sebenarnya ada masalah apa? Katanya kalian bersahabat, kalau cuma ribut sepele kok sampai menghilang tanpa kabar?"
"Itu ...." Quinna menggantung jawabannya.

"Kalau nggak mau cerita ya sudah, nggak apa."
"Bukan gitu ... jadi ... waktu itu ...." Akhirnya mau tak mau Quinna menceritakan permasalahannya dengan Alex pada Arkana. Tapi memang dia tak menyangka kalau Alex sampai tidak mau menghubunginya sama sekali. Tadinya dia pikir Alex hanya butuh waktu, lalu akan minta maaf dan memperbaiki semua benang kusut di antara mereka bukannya menghilang seperti sekarang.
Quinna jadi merasa bersalah karena menurutnya dialah penyebab Alex pergi dari rumah, bahkan meninggalkan pendidikannya yang hampir selesai.

Quinna (Completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang