Nida merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya setelah selesai membersihkan tubuhnya. Hari pertaman bersekolah di SMA NUSA JAYA milik pamannya itu cukup melelahkan.
Nida jadi teringat kejadian dimana Aldi mengaku ngaku sebagai tukang ojek, dan Nida malah memukulnya. Nida jadi merasa bersalah dan penasaran akan kondisi Aldi, pukulannya tadi sore pada Aldi memang Nida akui sebagai pukulan yang keras dan kuat jadi tidak heran jika Aldi sampai meringis seperti tadi. Apa Aldi baik baik saja?
Tersadar dari lamunannya, Nida menggelengkan kepalanya berkali kali. Dari pada memikirkan manusia menyebalkan itu lebih baik Nida menonton televisi saja.
Nida menghabiskan malamnya dengan menonton televisi dan mengemil keripik kentang kesukaannya. Sambil menunggu Devan kembali ke rumah, kebiasaannya setiap hari.
"Non, malam ini tuan tidak pulang." Ujar bi Murti memberi tahu.
Nida hanya mengiyakan saja dan kembali fokus pada acara di televisi yang membuatnya tertawa. Hingga ponselnya berdering mengalihkan perhatian Nida.
Panggilan suara dari Alex, membuat Nida mengerutkan keningnya. Dia tidak berniat untuk mengangkatnya jadi Nida menyerahkannya pada bi Murti untuk menjawab panggilan tersebut.
Nida hanya memperhatikan bi Murti yang sedanh bertukar via suara dengan Alex. Nampak bi Murti yang berjalan ke arah pintu utama. "Den Alex ada di depan rumah non." Sebelum membuka pintu, bi Murti meminta izin pada Nida yang dibalas dengan anggukan kepala.
Nampak Alex yang sedang berdiri didepan pintu dengan wajah berseri.
"Masuk." pinta Nida pada Alex.
"Ada apa?" Tanya Nida saat Alex sudah mendudukan tubuhnya diatas sofa.
"Gue minta maaf soal yang kem-" Nida dengan cepat memotong ucapan Alex.
"Lupain, gue udah gak peduli apapun penjelasan lo. Lagipula itu kejadian 3 bulan yang lalu." Nida berbicara sembari menyilangkan kedua lengannya.
"Maka dari itu gue mau jelasin ke lo kalau-"
"Setelah 3 bulan lamanya dan lo baru sekarang kasih penjelasan yang sebenarnya gue sendiri gak butuh." Sini Nida.
Alex nampak menundukan kepalanya.
"Gue cuma mau minta maaf sama lo." Ujar Alex dengan parau.
Nida mencibir dalam hati, Alex memang lemah jika dibandingkan dengan Aldi yang tadi Nida pukul. Apaan? Kenapa Nida malah membandingkannya dengan Aldi?
"Gue udah lupain." Balas Nida singkat.
Alex tahu kalau Nida sebenarnya belum benar benar melupakan kejadian itu.
"Gue pengen lo ketemu sama Aluna."
Nida memicingkan matanya, seolah bertanya untuk apa.
"Aluna mau minta maaf sama lo." Ujar Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIDA ( END )
Dla nastolatków"Berhenti main main! Gue pengen serius." Tukas Aldi dengan wajah seriusnya, tanpa ada sedikit unsur candaan. Ia nampak sedikit gusar sebab wanita dihadapannya ini tak pernah menganggap ucapannya serius. Nida sedikit ketakutan saat laki laki didepann...