BAGIAN 32

99 6 1
                                    

"Masih ngambek hah?" Tanya Nida saat Aldi bersikap seolah Nida tidak ada ditempat itu.

Jujur, hati Aldi sedang berbunga bunga mendengar Nida bertanya seperti itu. Aldi benar benar bucin kepada Nida.

"Ya, masih." Balas Aldi singkat.

Nida mendelik sebal ketika melihat wajah Aldi yang sedang menahan senyum itu,
"Oh." Timpal Nida singkat.

Aldi membuka matanya lebar, Aldi melongo dengan kata yang baru saja keluar dari mulut Nida. Hanya 'oh' katanya, sungguh Aldi sangat sangat ingin menjedotkan kepalanya.

"Tau deh ah bodo amat." Balas Aldi.

Nida terkekeh mendengarnya, "Ngambeknya yang lama ya." Ucap Nida sambil bersandar.

Belum sempat Aldi menjawab, ketua panitia acara kemah sudah memberi komando agar seluruh peserta masuk kedalam bus.

Nida melirik pak Dudun untuk memberi kode, pak Dudun yang paham langsung mengangguk cepat sambil mengangkat dua jempol tangannya. Melihat balasan pak Dudun Nida langsung ikut masuk ke dalam bus dan duduk tepat disamping Namira.

"Heh bego! tempat gue." Protes Fathur saat dia hendak duduk.

"Ngalah lah, gue mau nemenin Namira." Ujar Nida.

Namira hanya menggeleng tak acuh dan kembali sibuk dengan novel yang sedang ia baca.

Selang lima menit semua bus sudah meninggalkan lapangan sekolah, menuju tempat yang dituju.

Ditengah perjalan semua orang dalam bus yang ditumpangi Nida sudah heboh, mereka bernyanyi dan berjoget didalam bus. Suara ribut yang pasti menjadi kenangan, ini lah yang Nida inginkan.

"Nida."

Panggilan tersebut membuat Nida segera menoleh kearah samping.

"Apa lo?" Tanya Nida sewot.

Aldi berdecak mendengar respon Nida barusan. "Gak mau bujuk gue?" Tanya Aldi dengan nada sok iye.

"Gak." Balas Nida singkat.

"Yaudah, sampe ditujuan nanti lo harus terus sama gue." Ujar Aldi.

"Gak mau." Nida memutar bola matanya jengah.

"Kalau gitu-"

"Bisa diem gak? Namira lagi tidur!"

Aldi langsung menempatkan kedua telapak tangannya didepan mulutnya sendiri, kemudian berjalan kembali menuju bangkunya.

Akhirnya Nida bisa kembali tenang sebelum nanti ia kembali sibuk, karena dia adalah panitia.

***

"Oke semuanya ikuti bapak! Dengarkan! Tidak boleh ada yang tertinggal atau terpencar! Saling bergandengan tangan! Jang-" Ucap pak Riki terpotong karena selaan makhluk tak berakhlak.

"Kaya gini pak?!" Aldi berseru sambil mengangkat tangan kirinya yang menggenggam tangan milik Nida.

Sontak saja ucapan Aldi barusan membuat seluruh orang bersorak riuh, bahkan pak Riki sekalipun.

Sedangkan Nida dengan cepat melepas genggaman Aldi dan menatap Aldi horor. "Pulang nanti lo mati." Sinis Nida sebelum ia berpindah tempat dan hal itu membuat orang orang kembali bersorak.

"Awwww, Kasian Abang Al ditinggal!" Seru Rey asal ceplos.

"Oke oke! tenang dan diam! Sekarang kita jalan mengikuti rute untuk sampai ditempat kemah, perjalanan dipimpin Roni dan Nida." Ucap pak Riki kembali nyaring.

NIDA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang