BAGIAN 28

84 4 0
                                    

Suasana koridor di siang hari tidak terlalu ramai, karena biasanya para siswa akan menghabiskan waktu mereka di kantin dan di dalam kelas. Lain hal nya dengan murid yang lain, Nida kini malah sedang sibuk sibuknya bulak balik dari kelas menuju ruang kepala sekolah, pak Riki. Nida tidak sendiri, ia ditemani Roni.

"Biar gue yang bawa." Ujar Roni sambil mengambil alih tumpukan kertas berisi formulir untuk setiap kelas 12.

Dalam kegiatan camp ini, Roni ditunjuk langsung sebagai ketua pelaksana dan diminta untuk menentukan anak buahnya. Dengan cepat Roni menyebut nama Nida saat ditanya siapa yang akan menjadi wakil pelaksana. Meski biasanya ketua OSIS lah yang menjadi pemimpin dalam acara ini, namun kini lain. Kesibukan ketua OSIS membuat para panitia dari pihak guru bersepakat untuk menjadikan Roni sebagai ketua pelaksana.

"Gue bagiin ke anak IPA atau IPS?" Tanya Nida sambil mengikuti langkah Roni.

Roni sedikit menimbang, "Kita bareng aja." Usul Roni.

"Tapi, kalau gitu bakal lama beresnya." Nida menatap Roni dari samping.

Roni mengangkat bahunya tak acuh, "Biarin."

Nida berdecak, kenapa Roni jadi sama mengenalkannya dengan Aldi?.

Roni dan Nida sudah membagikan lembaran formulir ke setiap kelas, hanya tinggal satu kelas yang belum mereka datangi, Yaitu kelas Aldi, 12 IPS 1.

Roni dengan cepat mengetuk pintu ruang kelas dihadapannya, ia langsung berteriak meminta seseorang untuk keluar dan menghampirinya.

Alangkah terkejutnya Roni saat Aldi dan kedua temannya datang menghampirinya, pandangan Aldi dan Roni saling beradu sebelum akhirnya Aldi menatap Nida dalam.

"Wih ada anak kepsek tuh." Seru Rey sambil menunjuk Roni dari tempatnya berdiri.

Aldi bersandar pada pintu kelas, ia menatap Roni dari ujung kaki hingga ujung kepalanya kemudian menggeleng pelan sambil berdecak.

"Ngapa lo liatin gue kek gitu?" Tanya Roni sinis.

"Yaelah, sombong amat sih?" Sambar Faisal mulai jengah.

Nida membuang nafasnya kasar, ia lelah dan kenapa malah tertahan disini. Jika ia tidak punya hati, sudah sedari awal Nida meninggalkan Roni dan menyerahkan semua sisa tugas pada Roni.

"Cepetan lah Ron, pegel nih gue! Capek tau!" Kesal Nida sambil menyilang kan tangan didadanya.

Aldi melirik Nida, ia tersenyum senang ketika melihat Nida yang menahan kesal seperti itu. Sangat menggemaskan. Dengan tidak sabaran Aldi menyambar lengan Nida dan menarik Nida menjauh dari kelasnya. Sedangkan Faisal dan Rey langsung menahan Roni yang berniat mengejar Aldi dan Nida.

"Mau kemana bos?" Tanya Rey tengil.

"Awas Lo!" Gertak Roni cepat.

"Santailah, jangan ganggu yang lagi kasmaran." Tambah Faisal.

Roni mendelik menatap tajam kearah Faisal, ia menarik tubuhnya kuat lalu membenarkan seragamnya. Dengan kasar Roni menyerahkan lembaran formulir pada Faisal dan langsung pergi menuju ruang kelasnya.

Disisi lain, Aldi terus menggiring Nida menuju rooftop.

Nida sedikit terpesona, untuk pertama kalinya ia menginjakan kakinya ditempat ini. "Ngapain lo bawa gue ke sini?" Tanya Nida cepat.

"Mau nunjukin ke bintangnya gue, kalau bulan itu saya banget sama bintang." Jawab Aldi sambil menatap langit.

"Tapi disini panas Al." Keluh Nida sambil mengipas wajahnya dengan tangannya.

NIDA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang