BAGIAN 3

270 20 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Gue laper nih, sebelum pulang kita makan malem diluar aja dulu ya." Ujar Lala tak melepaskan fokusnya dari jalan didepan sana.

Nida hanya berdehem sambil terus memainkan ponselnya. Lala sudah terbiasa akan hal itu, dinginnya Nida adalah hal yang lumrah dan biasa saja bagi Lala.

Hari menjelang malam, Lala dan Nida sudah sampai ditempat makan yang biasa mereka berdua datangi.

"Lo lagi ngapain sih? dari tadi main hp terus, guenya dikacangin." Tanya Lala mulai bosan.

Nida mengalihkan perhatiannya dari layar handphone dan tersenyum singkat kepada Lala. Ia kemudian mematikan handphone nya.

Setelah memesan makanan dan minuman yang mereka mau, mereka akhirnya mendapatkan tempat duduk yang strategis dan nyaman.

Tak butuh waktu yang terlalu lama, akhirnya pesanan mereka datang juga. Hingga akhirnya mereka sibuk dengan makanan masing masing.

"Oh ya Nid, lusa nanti lo sibuk ga?" Tanya Lala disela sela kesibukannya mengunyah makanan.

Nida nampak menimbang sebelum akhirnya balik bertanya. "Emang kenapa?" Tanya Nida sambil menyodorkan sesendok makan makanan ke dalam mulutnya.

"Gue pengen ngabisin waktu lagi sama lo, dirumah lo aja. Gue nginep dirumah lo. Gimana?" Tanya Lala dengan bersemangat.

Nida mengangguk dan tersenyum. "Gue tunggu." Singkat Nida.

Setelah semua pesanan mereka habis, Nida dan Lala tidak langsung pergi dan malah diam disana sambil mengobrol ria. Berbagai pembahasan mereka bicarakan dan terkadang mereka tertawa lepas bersama hingga tidak menyadari kalau langit semakin gelap.

"Cabut yu, udah kemaleman nih." Ajak Nida pada Lala yang langsung disetujui oleh Lala.

Mereka bergegas menuju kediaman Nida, sebelum pukul 21.00 Lala harus mengantar Nida kembali kerumah atau satpam kepercayaan tuan Devan akan mengadu dan Nida akan kena omelan dari tuan Devan.

Setelah sampai didepan gerbang rumah, Nida langsung turun dan berpamitan pada Lala. Nida menatap mobil Lala yang sudah menjauh sampai hilang dari pandangannya itu. Nida sangat berterima kasih pada Lala, meskipun ia ingin bermalas-malasan tapi tidak bisa dipungkiri kalau Nida juga ingin bermain bersama temannya.

"Non, kok malam pulangnya?" Suara pak Joko mengejutkan Nida yang masih sibuk dengan pikirannya. Nida berbalik dan tersenyum pada satpamnya itu, tanpa niat menjawab setidaknya satu senyuman sudah cukup untuk membalas ucapan pak Joko.

Setelah membersihkan badannya Noda segera naik ke atas kasur, ia kemudian mengambil beberapa buku novel dan membacanya, malam ini Nida lebih bersemangat membaca novel daripada menonton televisi seperti biasanya.

Lembar demi lembar Nida membaca rangkain kalimat dalam novel itu dengan serius bahkan sesekali ia menirukan gerakan pemeran dalam novel seperti, memajukan bibirnya karena pemeran dalam novel sedang cemberut, dan lain lagi.

NIDA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang