3. Nasi goreng pt.1

1.7K 196 13
                                    

Yeji pov

Ugh

Ngapain sih tuh cowok daritadi didepan kosan gak pergi-pergi? Untung gue liat dulu ke jendela,coba kalo langsung keluar ketemu deh gue sama si manusia laknat. Jangan bilang kalo dia lagi nungguin gue buat berangkat bareng!

Sebenernya ini kesempatan,kalian ingetkan gue kemarin ngomong apa kalo ketemu sama dia? Tapi kayaknya sekarang bukan waktu yang tepat. Mau berangkat ke kampus gue.

"Yun!" Gue nahan si Yuna yang mau keluar.

"Kenapa mbak?"

"Itu si Haje kalo nanyain gue,bilang gue udah berangkat pagi-pagi ya!"

"Oke." Kata Yuna sembari memberi isyarat oke pake jari tangannya.

"Liatin apaan sih?" Tanya Chaery,hari ini dia berangkat siang,biasanya pagi tapi hari ini jam kuliahnya dipindah jadi siang.

"Nunggu Haje pergi."

"Kenapa sih lo gak mau kasih kesempatan buat Haje deket sama lo? Keliatannya dia cinta mati banget sama lo."

"Ogah!!! Playboy mana bisa dipercaya."

Gak lama gue liat Haje berangkat bareng si Hanjis. Apa gue yang kepedean ya? Haje sebenernya nungguin Hanjis bukan gue.

Gak lama setelah Haje pergi, akhirnya gue keluar juga.

Author pov

Belum jauh Hanjis melajukan sepeda motornya,terpaksa ia harus putar balik. Ia melupakan sesuatu.

"Lahh kok putar balik?"

"Ada yang lupa gue bawa."

"Oooh!"

"JIN."

"APAAN?"

"ITU YEJI!"

"Eh iya,yayang gue. Anjirrr gue diboongin."

Haje meminta diturunkan dipinggir jalan,tepat dihadapan Yeji yang sedang menunggu angkot. Sementara Hanjis melanjutkan perjalanannya menuju kosan seorang diri. Dalam hati Haje ia mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada Hanjis karena telah lupa membawa sesuatu.

Yeji membelalakkan kedua bola matanya tak percaya. Sungguh saat ia tidak ingin berurusan dengan manusia satu ini.

Ralat.

Tidak hanya saat ini.

Selamanya jika bisa.

Ck,kenapa balik lagi sih?-Yeji.

"Pagi Yeji sayanggg." Sapa Haje dengan senyumnya yang paling tampan. Membuat meleleh siapa pun yang melihat. Tapi itu tidak berlaku untuk Yeji,ia ingin muntah saat ini juga.

Yeji tak menanggapi sapaan dari Haje yang kehadirannya ia anggap seperti angin lewat. Hingga tak lama kemudian sebuah angkot berhenti dihadapan mereka. Yeji masuk diikuti Haje.

Untuk sejenak Haje tidak berniat mengganggu Yeji. Angkot dalam keadaan penuh ia tidak mau jadi pusat perhatian seperti kemarin. Sekitar sepuluh menit perjalanan mereka sampai di kampus.

Haje turun terlebih dahulu karena posisinya dekat dengan pintu. "Berdua ya bang!"

"Heh,lo bayarin ongkos gue?"

"Iya sayang. Anggep aja aku lagi belajar buat nafkahin kamu."

Huekkk...

"Iiiih,nih gue ganti!!!" Yeji meraih tangan Haje lalu diletakkanlah satu lembar uang dua ribu dan dua koin uang lima ratus diatas telapak tangan Haje. Lalu melangkah pergi.

RASA || SKZ × ITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang