27. Ketahuan

1K 143 9
                                    

"Iya mah sabtu nanti aku pulang."

"Sekalian ajak Felix."

"Emang kenapa sih mah tiba-tiba suruh pulang? Papah gak kenapa-napakan?"

"Papah gak kenapa-kenapa, papah kangen aja sama kalian. Kaliankan udah lama gak pulang."

Semenjak kepulangannya waktu itu ia memang belum pulang lagi ke rumah. Tapi ia cukup sering menanyakan kabar sang papa lewat panggilan telepon. "Yaudah mah nanti aku bilang sama Felix."

"Hubungan kalian gimana sekarang?"

"Baik, kita baik kok."

"Maksud mamah kalian udah deketkan?"

"Deket kok mah."

"Yaudah mamah tutup ya."

"Iya mah."

Panggilan pun terputus.

Ryujin mendesah. "Gimana mau deket, gak ada usaha buat deket."

"Lo ada hubungan apa sih sama Felix?"

Ryujin terkejut tiba-tiba Davi dibelakangnya. "Felix? Kok tiba-tiba Felix?" Ryujin panik.

"Gue denger lo tadi sebut nama Felix."

"Nggak! Salah denger lo."

"Kok lo panik?"

"Gue gak panik, gue cuma kaget aja tiba-tiba lo di belakang gue."

"Ngaku deh! Lo sebenarnya nyembunyiin rahasia apa sih dari gue?"

"Rahasia apa? Guekan selalu cerita kalo ada apa-apa sama lo."

Davi tidak percaya, ia sangat tahu bagaimana sahabatnya ini jika sedang berbohong. Ryujin pasti akan menghindari kontak mata dengannya. "Beberapa hari yang yang lalu temen gue liat lo se-mobil Felix."

"I-itu sih kebetulan aja di jalan ketemu sama Felix, yaudah gue nebeng."

Tidak menyerah, Davi terus mendesak Ryujin agar bercerita. Hingga akhirnya Ryujin menyerah.

"Tapi lo jangan bilang sama siapa-siapa ya!"

"Iya gue janji. Lagian kapan sih gue bocorin rahasia lo?"

Ryujin menarik napas dalam-dalam. Apa yang akan ia ucapkan ini pasti mengejutkan davi. "Gue sama Felix itu sebenarnya udah nikah." Ucap Ryujin pelan-pelan takut ada orang lain yang mendengar.

"Yang bener lo?"

"Benerlah, masa gue bercanda ngomong begitu."

Ini di luar dugaan Davi. Ia pikir kalaupun memang ada sesuatu antara sahabatnya ini dan Felix bukan sampai pernikahan.

"Kok bisa?"

Ryujin pun menceritakan bagaimana bisa ia menikah dengan orang yang ia benci selama ini. Tanpa ada yang terlewatkan. Termasuk perasaannya selama ini pada Felix.

"BHAHAHA...JADI SELAMA INI LO SUKA SAMA FELIX." Tanpa sadar tempat Davi mengucapkan kalimat yang seharusnya tidak ia ucapkan dengan lantang. Ryujin pun langsung membekap mulutnya meskipun terlambat.

"Toa banget sih lo!" Cicit Ryujin. Bagaimana jika ada orang lain yang mendengar? Tapi pasti ada orang lain yang mendengar, mereka berada di kantin. Bagaimana kalau Felix marah padanya? Karena ia menceritakan rahasia mereka berdua pada orang lain. Ini memang salahnya yang tidak berhati-hati dalam berbicara saat menelepon tadi.

"Pffft, sorry kelepasan." Sekuat tenaga Davi menahan tawanya. Ia jadi teringat dulu pernah memperingati Ryujin untuk tidak terlalu benci pada Felix.

RASA || SKZ × ITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang