"Heh,lo bayarin ongkos gue?"
"Iya sayang,anggep aja aku lagi belajar buat nafkahin kamu."
Huekkk...
"Iiiih,nih gue ganti!!!" Yeji meraih tangan Haje lalu diletakkanlah satu lembar uang dua ribu dan dua koin uang lima ratus diatas telapak tangan Haje...
Perasaan gue gak enak,tiba-tiba disuruh pulang. Keadaan dirumah juga baik-baik aja gak ada tanda-tanda terjadi sesuatu.
Sebenernya jarak rumah ke kampus itu lumayan deket. Tapi gue sama bang Archan lebih milih tinggal di kosan biar gak ngabisin banyak waktu di perjalanan. Gak capek juga pulang perginya.
Selesai makan malam,gue,bang Archan, mamah sama papah kumpul diruang tengah. Hawanya rada gak enak ya.
"Ada apa sih pah,mah kok tiba-tiba kita disuruh pulang?" Tanya gue,udah gak sabar.
"Ada hal penting yang pengen papah sama mamah bicarain!"
"Hal penting apa pah?"
"Kita mau jodohin adek sama anaknya dosen papah semasa kuliah dulu!"
Duarrrr....
"Hah??? D-dijodohin? Aku? Papah bercandakan?"
"Iya nak,kamu! Papah serius!"
Pantesan perasaan gue gak enak, ternyata ini. Mimpi buruk apa gue kemarin malem???
"Alesannya apa? Kenapa aku dijodohin?"
"Besok kita temuin keluarganya ya! adek bisa liat sendiri alesannya kenapa."
"Baru dijodohin aja-kan gak buru-buru nikah?"
"Rencananya Lusa adek nikah!"
"L-lusa? Secepat itu?"
"Iya nak."
"Kenapa bukan bang Archan aja? Dia-kan yang lebih tua,harusnya-kan yang nikah duluan!"
"Mereka mau-nya kamu nak!" Kata mamah.
"Kasian abang mah,pah kalo dilangkahin!"
"Abang gapapa kok dek,kalo dilangkahin. Demi kebaikan bersama." Kata bang Archan.