34. Broken heart

816 118 27
                                    

Ryujin mengerjapkan matanya, ada sesuatu yang membuatnya terbangun dari tidurnya. Benar saja, ada sesuatu yang membuat matanya terbelalak dan mampu membuat jantungnya berdebar kencang. Bagaimana tidak, saat ini satu tangan Felix tengah melingkar di tubuhnya dengan cukup erat.

GILA. ini gue lagi mimpi atau beneran sih? - Ryujin.

Ryujin mematung, situasi ini benar-benar membuatnya tidak bisa berkutik, sama sekali tak terpikirkan olehnya akan terjadi hal seperti ini. Bisa ia rasakan hembusan napas Felix di tengkuknya, tubuh mereka benar-benar menempel bahkan kulit tangan mereka saling bersentuhan. Ia merasa ada sesuatu yang aneh menjalar keseluruh tubuhnya.

Otak gue kenapa travelling begini sih? Stop Ryujin stop! Jangan mikir yang aneh-aneh tapi... gue sama Felix-kan udah nikah suatu hari nanti pasti.....gak tau ah gelap - Ryujin.

Tiga puluh menit kemudian. Posisi mereka masih sama, Felix masih nyaman memeluk Ryujin. Sayangnya, Ryujin harus mengakhiri kemesraan ini karena ia harus pergi ke toilet untuk buang air kecil, padahal  ia masih ingin terus seperti ini. Pelan-pelan ia menyingkirkan tangan Felix dari tubuhnya. Entah mengapa, ia tidak ingin membuat Felix terbangun.














































































"Happy banget ya yang baru nginep di rumah gue?" Ujar Felix melihat wajah Ryujin yang tampak berseri-seri.

Seketika Ryujin mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar. Gara-gara kejadian tadi malam, tanpa sadar ia tersenyum sendirian seperti orang gila. Semalam juga ia sulit untuk melanjutkan tidur karena terus terbanyang momen tersebut.

"Siapa juga yang happy nginep di rumah lo? Apalagi tidur sama lo, yang ada gue gak bisa tidur gara-gara lo...."

Ups, hampir aja keceplosan

Sebenernya yang tadi malam itu Felix sengaja atau nggak ya dia meluk gue? Tapi kayaknya dia gak sadar deh ngelakuinnya, gak ada alesan juga dia begitu. Dipikir gue bantal guling kali ya, kan semalem gue yang pake bantal gulingnya - Ryujin.

"Gara-gara gue, emang gue kenapa?"

"Gara-gara di kamar lo banyak nyamuk bikin gue gak bisa tidur."

"Masa? Gak usah mengkambing hitamkan nyamuk! Kalo banyak nyamuk gue juga gak bisa tidur kali."

"Ya mungkin lo tidurnya lelap banget jadi gak kerasa kalo udah digigit nyamuk."

"Jangan-jangan lo gak bisa tidur sebenarnya gara-gara sibuk liatin gue ya pas lagi tidur?" Goda Felix.

"Kurang kerjaan amat gue liatin lo. Yang ada bikin gue sakit mata tau gak."

"Atau lo asik mikirin gue sambil berfantasi ria?"

"HAHA...GAK USAH KEPEDEAN LO! Mikirin lo? Yang ada kepala gue sakit."

"Terus lo senyum-senyum kenapa?"

"Kepo! Mending lo diem deh, fokus nyetir aja!"

Dia gak aneh-anehkan pas gue lagi tidur? - Felix




















































"Makanan kalo dapet gratisan atau dikasih tuh emang sensasi beda ya, lebih enak." Hanjis begitu bersemangat jika berhubungan dengan makanan gratis, lumayan bisa menghemat pengeluaran. "Makasih ya Lix, emak lo emang dermawan banget sama anak kos."

RASA || SKZ × ITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang