Kebebasan Lima Menit

19 3 3
                                    

Kamu tersiksa.

Ya, itulah dirimu saat ini. Terperangkap dalam sebuah kurungan besi sempit. Menjadi objek percobaan dua wanita gila yang bahkan bisa mengangkat benda tanpa menyentuhnya. Setiap hari kamu hanya bisa diam melihat dua perempuan itu mencampur berbagai benda aneh ke dalam wadah dan membuat teman-teman tak sejenismu meminumnya. Seperti dirimu sekarang.

Perut kecilmu merasa mual tak tertahankan. Tadi malam salah satu dari mereka memaksamu meminum sebuah air dengan rasa seperti kotoran kerbau berwarna ungu. Sekujur tubuhmu kaku tak berdaya. Padahal sebelum kau ditangkap pun, kamu sudah merasakan sakit di sekujur tubuhmu. Jangankan terbang, bergrlantungan terbalik pun kau tak mampu.

Drapp.

Mata hitam kecilmu melirik ke arah wanita yang datang dari balik batang kayu pipih. Ia membawa sebuah wadah. Pakaian hitamnya cocok dengan kulitmu. Langkahnya mendekat ke arahmu. Biasanya kamu akan terbang tak karuan di dalam sangkar karena panik. Tapi apa daya, mereka berdua berhasil membuatmu seperti sekarang.

Ia membuka pintu sangkar dan memaksamu meminum cairan dalam wadah itu. Kamu menggerakkan kepala, menolak cairan itu. Tapi, wanita itu tak menyerah. Tangan raksasanya memaksa kepala mungilmu tetap diam di tempat. Satu jarinya memaksa mulutmu terbuka. Bibirmu merasa perih saat cairan itu masuk.

Tapi …

Tubuhmu tak lagi kaku. Kamu mencoba menggerakkan sayap kulitmu.

Berhasil!

Sepasang sayapmu bisa digerakkan. Bahkan kakimu sudah kembali bertenaga. Kepalamu bisa menengok lagi seperti sediakala. Bahkan sekarang kamu ingin bergelantungan di sebuah gua gelap sekarang. Yah … meskipun sekarang itu merupakan hal yang mustahil.

Wanita itu tiba-tiba berbalik dan meninggalkanmu sendiri dengan makhluk-makhluk lain yang dikurung di sangkar berbeda. Tetapi, ia meninggalkan kandangmu terbuka.

Kesempatan!

Itulah yang kamu pikirkan. Kamu mencoba menggerakkan sayapmu lebih cepat. Sakit menyerang seluruh tubuhmu. Rasanya seperti tidak bergerak selama berbulan-bulan. Tapi demi kebebasan, kau akan melakukan apapun. Dengan penuh perjuangan, kamu berusaha untuk menggerakkan sayapmu lebih cepat.

Perlahan namun pasti kamu sudah bisa terbang. Dengan sekuat tenaga, kamu terbang meninggalkan jeruji yang entah sudah mengurungmu berapa lama. Beruntung jendela di dekat kurungan terbuka lebar.

Kebebasan!

Akhirnya dengan beberapa kepakan, kamu sudah bisa terbang stabil. Dengan kedua sayapmu, kamu pergi keluar jendela, meninggalkan kurungan siksaan. Meninggalkan bangunan yang membatasimu dengan dunia luar. Angin malam membuat tubuhmu bersemangat. Meski tak dapat melihat, tapi telingamu bisa mendengar pantulan suaramu dan suara-suara malam lainnya.

Akhirnya kamu bebas!

DOR!

Satu tembakan menumbangkanmu ke tanah dengan cepat. Kebebasan yang kamu impikan hanya bisa kau rasakan selama lima menit.

🦇🦇🦇

Hewan apakah kamu?

Tema : POV 2 "kamu sebagai hewan"

DWC2020 : 30 Days to DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang