Aduhh ga terasa ya tinggal beberapa part lagi udah mau ending aja. Mungkin minggu depan udah part terakhir alias ending :v. Tapi masih kemungkinan kok 😁
Maaf ya kemaren belum bisa update ...
Yaudah lanjut dulu aja ya ....
*****************
Dinda yang menyadari wajah keyra sedikit muram mulai memberikannya sebuah pelukan .
" kamu kuat keyra. Kamu pasti bisa ngelupain reno. Aku ga bakal ninggalin kamu. Siapapun yang pernah nyakitin kamu anggaplah mereka semua hanya sebuah pelajaran "
" tanpa ada nya rasa sakit kita ga bakal tau arti cinta sesungguhnya. Untuk itu tetaplah berjalan lurus ke depan. Apapun yang sudah terjadi ga bakal ke ulang. Biarkan tuhan yang mengatur takdir. Kita sebagai manusia hanya perlu mengikuti alurnya saja. "
Seketika air mata langsung keluar dari pelopak mata keyra. Hatinya masih terasa pedih mengingat kelakuan reno.
Di saat ia membutuhkan reno, reno malah lebih memilih wanita lain yang jelas-jelas buka siapa-siapanya.
Dinda terus memeluk keyra yang masih menangis. Sesekali ia menepuk lembut punggung keyra untuk menenangkan keyra.
" maaf semuanya aku udah nunjukin sisi lemah aku. Aku ga kuat lagi nahan air mata ini. " ucap keyra kepada tim basket reno dengan senyuman yang getir.
Dion pun yang melihat keyra selemah itu merasa ibah dengan keadaanya sekarang. Rasanya aneh melihat keyra yang biasa ceria kini selemah itu.
Dion pun berfikir " itu pasti belum semua. Masih ada yang ditutupin keyra. Sebaiknya keyra ditinggal sendiri bareng dinda. Itu bakal lebih baik untuk dia" dion pun pergi dari kamar keyra sembari mengajak teman-temanya juga.
Keyra menyadari niat baik dion. " thank's dion" ucapnya sebelum dion dan teman-temanya pergi. Dion pun memberikan senyuman yang ceria.
" dokter bilang lo hari ini udah bisa pulang. Lo pulang kerumah gua aja ya. Nnti mama lo takutnya curiga" ucap dinda dengan niat ingin mengalihkan pikiran keyra sejenak.
Keyra hanya mengangguk-anggukan ucapan dinda. Keyra pun mengganti pakainya dan segera bersiap untuk kepulanganya dari rumah sakit.
Sebelum pulang dari rumah sakit keyra menyempatkan dirinya untuk menjenguk rian. Seketika Susana begitu sunyi dan senyap saat keyra memasuki ruangan rian.
Terdengar jelas suara alat-alat medis yang membantu kelangsungan hidup rian. " hikss.. rian pasti kamu kesepian ya. Maaf ya gara-gara aku kamu jadi gini. Hikss..hiks... kamu ga perlu takut rian aku pasti bakalan sering nemenin kamu. Aku pulang dulu ya rian. Kamu cepet sembuh ya hikss.."
Ucap keyra sambil menangis sesenggukan. Rasanya hatinya hancur berkeping-keping. Masalah reno aja belum selesai ditambah lagi keadaan rian yang kayak gitu. Belum ada tanda-tanda membaiknya keadaan rian.
Dinda dan keyra pun pulang dari rumah sakit. Keyra menjadi lega setelah menitip pesan pada salah satu perawat untuk selalu memantau kondisi rian.
Tak terasa 30 menit lamanya di perjalanan akhirnya keyra dan dinda sampai dirumah.
" assalamualaikum bunda. Dinda pulang ni bareng keyra " ucap dinda sembari masuk kedalam rumahnya.
Setelah masuk keduanya pun menyalami tangan bunda dinda. " yaudah yuk key ke kamar" ucap dinda sembari mengajak keyra untuk masuk ke dalam kamar.
Setelah menaiki beberapa tangga keyra menghempaskan tubuhnya ke kasur dinda. Rasanya sedikit lega. Setidaknya ia bisa mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
Tapi tak bisa di pungkiri pikiran keyra tetao tertuju pada rian. Tapi dia bisa apa. Setidaknya usaha yang paling mendasar adalah mendoakanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Dasar Penikung~ (END)
Ficção AdolescenteIni cerita pertama aku, dimana aku belum ngerti aturan-aturan penulisan. Jadi mohon maklumi jika banyak kesalahan yang ada di cerita ini :) ............................. " lo mau nikung cowok gue? Silahkan !!!. Gue mah...