26. acara

92 3 0
                                    

Dinda mulai curiga dengan reno dan rindi, karena seharusnya mereka sudah mengejar keyra sekarang, namun batang hidung keduanya pun tak nampak.


Perasaan dinda mulai tak karuan otaknya mulai di penuhi pikiran negatif. Berbbeda dengan keyra, di wajah keyra sama sekali tak nampak tanda- tanda kecurigaan di wajah keyra.





Tak lama dinda mulai melontarkan semua pikiran negatif yang sudah menumpuk di otaknya.   " key, lo ga curiga sama reno? Dua orang ni udah lama banget ketinggalanya. Gua curiga key "




" udah lah din, thinking positif aja. Aku yakin kok sama reno. Kalau memang dia bisa jaga hati aku? Dia pasti ga akan tergoda sama rindi " jawab keyra acuh tak acuh



Setelah kurang lebih 10 menit, akhirnya rindi dan reno sampai juga menyusul dinda dan keyra .




" kenapa lama banget? Lo bedua kencan dulu ato gimana? " ucap dinda dengan melontarkan sedikit ucapan yang cukup pedas




Rindi pun hanya terdiam mendengar ucapan dari rindi. Reno merasa tak terima setelah mendengar ucapan dinda yang cukup pedas yang dilontarkan ke rindi .


" mulut lo dinda. Gausah negatif thinking " jawab reno dengan tujuan membela rindi

" ohhh... kenapa lo belain ni cewek? Lo ga mikir perasaan keyra gimana? " balas dinda

Reno pun terdiam, karena sangking asiknya dengan rindi reno sampai lupa dengan keyra

Keyra pun menghela nafas " ck.. yaudahlah terserah dia mau ngapain jugak. Gua malas terlalu ngurusin hidup orang. Lagian gua percaya kok sama dua orang ni "

Tapi berbeda dengan hati keyra, di hati paling dalam, keyra pun mencetuskan beberapa kata " aku tau kok ren kamu ngapain aja sama rindi, tapi aku memilih diam karena itu lebih baik "

Keyra pun memberikan senyuman hambarnya. Tak tetasa mereka sudah sangat lama berkeliling sampau tiba didepan rumah keyra

" gua cabut luan ya " ucap keyra singkat

Dinda sudah membatin ada yang tidak beres dengan keyra, tetapi karena keyra sangat pintar dalam memainkan perannya dia berhasil menunjukan bahwa dia baik-baik saja

Mereka semua pun begiliran pulang satu persatu.

Setalah sampai di halaman rumahnya, keyra pun memilih memarkirkan sepedanya di halaman.

Bergegas ia berlari menuju kamarnya. Hatinya sudah tak tahan melihat kelakuan reno yang diam-diam peduli dengan rindi.

" ckk... dasar laki-laki br*ngsek. Semua cowok tu sama aja. Banyakan omongan doang. Gua benci. Dasar laki-laki br*ngsek " gerutu keyra dalam hati

Air mata mulai mentes secara perlahan dari pelopak mata keyra. Keyra mulai menangis.

Tring.....tring.....tring.....tring.....

Seketika lamunan keyra pecah setelah mendengar nada dering telfon itu. Panggilan telfon itu berasal dari pacar keyra yang tidak lain adalah reno.

Reno langsung to the point menyampaikan pesanya " key entar malam gua jemput lo ya kerumah "

Keyra pun tercengang, karena masih heran ga biasa-biasanya reno bilang mau jemput keyra

Keyra masih linglung " maksud lo apa ren? Gua ga ngerti ? "

" aishhh... keyra sayang gini lo - "

" kepala lo peang manggil gua sayang. " jawab keyra ketus

" ihhh galak amat sayang ku. Jadi takut akunya "

" gausah lebah deh ren. Yaudah gua tunggu "

Ucap keyra sambil mengakhiri obrolan itu. Keduanya pun memutuskan untuk mengakhiri panggilan itu.

Keyra langsung bersiap-siap. Tak lama keyra sudah siap suara motor reno sudah terdengar dari ujung gerbang.

" ma, keyra pigi dulu ya sama reno. Reno udah nunggu di gerbang ma. " izin keyra

Mamanya pun mengangguk, karena mamanya sudah sepenuhnya percaya dengan reno.

Keyra pun berlari- larian sampai keujung gerbang. Lagi dan lagi keyra sampai terengah-engah nafasnya.

" key-key berapa kali sih gua bilang, gausah makek lari-larian. Aduh kaciam banget nih sayang ku"

" gausah lebay. Buruan gua mau naik motor lu."

Keduanya pun melesat pergi menuju rumahnya reno. Keyra mulai mengeratkan pelukanya di pinggang reno.

Entah apa tujuan reno saat ini. Yang terpenting saat ini keyra harus tetap memainkan peranya dengan sangat baik.

~Dasar Penikung~ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang