25. waktunya dimulai

98 3 0
                                    

Keesokan paginya, sinar mentari mulai masuk ke dalam kamar keyra dan mulai menyentuh tubuhnya dengan memberikan rasa yang hangat . Suara dari burung-burung sudah terdengar di telinga keyra. Jam weker sudah berbunyi.

Dan yang satu-satunya alarm yang paling keras adalah mama keyra yang membangunkan anak perempuanya dengan memukul-mukulkan kuali.

Kini kamar keyra menjadi sangat ramai, ditambah lagi mamanya yang masih memukuli kuali hingga suaranya bisa saja terdengar ke tetangga sebelah.

" key, bangun... udah pagi. Kamu ga ke sekolah nak ? " ucap mamanya sambil memukul kuali itu

" aduhh.. ma, sebentar lagi. Key masih ngantuk. "

" mama ga akan berhenti ni kalau kamu ga bangun-bangun. Pfftt.." ucap mamanya sembari memberikan senyuman jahilnya

" iya-iya ma key bangun. Oiya mama bilang tadi sekolah ya? Sekolah? Ya ampun, mama, key bisa telat ma " ucap keyra karena masih linglung ditambah lagi kepanikanya

Mama keyra langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah polos anak tunggalnya itu. Keyra yang menyaksikan ekspresi mamanya yang terus menertawakanya mulai sebal dan kesal.

" mama, ih.. kok ketawa. Bantuin key ma. Hiks..hiksss" ucap keyra sambil nangis

" ok, ok, maafin mama key. Kan ini weekend. Kamu lupa ya key? Ya ampun anak mama. Udah ya jangan nangis lagi " hibur mamanya karena tak tega melihat anaknya menangis

Keyra yang mendengar jawaban dari mamanya langsung menyeka air matanya, dan tertawa malu " oiya key lupa ma "

Mama keyra pun menuntun anaknya ke bawah untuk menyantap sarapan. Seperti biasa keyra pasti selalu menempati kursi di bagian tengah meja makan.

Setalah mama keyra siap menyajikan makanan, keluarga kecil ini pun mulai memakan makanan yang sudah disiapkan oleh mama keyra.

" enak bangettttt ma. Key sukak banget masakan mama. Bisa-bisa key jadi gemuk ni kalau mama yang masak.. pffft.... " puji keyra pada mamanya

Mama keyra pun menjawab ucapan dari anaknya itu " ya jelas dong, mama kan mantan koki di dapur rumah , hahaha"

Keluarga kecil ini pun terus bersanda gurau. Hingga akhirnya keluarga ini selesai menyantap makanan mereka.

" ma,pa, key mandi dulu ya, mau goes bareng dinda " ucap keyra sambil meminta izin pada mamanya

Mama keyra pun mengangguk mantap. Keyra pun segera naik ke kamarnya dan bersiap-siap untuk pergi naik sepeda bareng dinda.

Keyra mulai mengotak-atik handphonenya, dia pun mencoba menelfon dinda.

Tut......tut.....tut.....

# Dirumah dinda

Dinda baru saja siap mengucek matanya, karena dia pun baru bangun tidur. Itupun dia terbangun karena mendengar dering telfon.

Dinda pun mengangkat telfon itu, mata dinda langsung terbelalak dan tubuh dinda langsung terlonjak ketika mendengar suara dari sahabatnya itu yang sangat menggema di telfonya

" dindaaaaaaaaa" ucap keyra sambil berteriak

" key, gua tekejut tau. Lo dah kek toak aja. Ha ada apa key ? "

" kita goes yuk din ? " keyra

" emmmm, bisa jugak tu. Ok gua siap-siap ok. Tunggu aja nanti gua kabarin" ucap dinda setuju

" tapi din - " belum lagi keyra menyelesaikan omonganya dinda sudah buru- buru mematikannya

.......

# Di rumah keyra

" yaudah deh nanti aja aku bilang ke dinda kalau aku ngajak reno sama rindi jugak " batin keyra

Keyra pun sudah menghubungi keduanya dan keduanya pun setuju. " untung aja aku kemarin sempet minta nomor rindi, meskipun secara diam-diam heheh" Batin keyra sambil cengar cengir

Setelah hampir 40 menit lamanya kini semua orang sudah berkumpul dari mulai keyra, reno, dinda dan rindi.

Dinda yang melihat keberadaan rindi mulai kesal dan melontarkan sepatah kata yang cukup pedas " mau ngapain lo penggoda pacar orang ada disini? "

Keyra pun langsung membela rindi " din, ga boleh gitu ah. Sekarang kan rindi jadi temen kita. Ga boleh ngomong gitu ah. Aku yang sengaja ngundang dia kok "

Rindi pun mulai tersenyum seakan sok baik padahal dalam hatinya terus merutuki keyra " bodoh ato bego ni cewek, dia ga sadar kalok gua saat ini perlahan-lahan mulai ngerebut pacarnya "

Dinda pun menjawab ucapan keyra " key, ayo dong, kenapa lo jadi gini? Lo jangan sampe temakan sikap sok manis dia, dia bisa aja nusuk lo dari belakang key. Percaya gua key "

Dinda sangat mengkhawatirkan keadaan keyra saat ini yang sudah mulai termakan sifat sok baik dari rindi.

" yaudah yuk buruan entar keburu siang " ucap keyra dengan maksud menyudahi perselisihan antara rindi dan dinda .

Keyra memulai mengayuh sepedanya secara perlahan, kemudian disusul oleh dinda rindi dan juga reno.

Setalah keempat orang ini mengayuh sepeda mereka sejauh kurang lebih 100 meter, terdengar suara seperti orang yang terjatuh.

Keyra pun menoleh kebelakang, ternyata itu rindi. Keyra segera mengambil langkah cepat dengan meminta tolong pada reno.

" ren, buruan gih tolongin rindi. Kasian dia tu kesakitan. Gua dulua sama dinda, nanti lo nyusul aja "

Dinda yang melihat tingkah sahabatnya sampai geleng-geleng kepala. Dinda merasa kehilangan sahabat yang selama ini mencoba melawan ketidakadilan, tapi kini dia, kenapa bisa jadi selemah ini cuman gara-gara wanita itu.

Dinda pun memilih diam, " percuma aja gua nasihatin tu anak gak bakalan di denger juga " batin dinda

Dinda dan keyra pun melanjutkan kayuhan sepeda mereka. Reno dan rindi masih tertinggal di belakang. Reno pun turun dari sepedanya dan mulai menolong rindi.

" kamu gapapa kan rindi? Ga ada yang sakit kan? " ucap reno

" aku engga papa kok ren. Makasih ya udah nolongin aku plus perhatian sama aku. " ucap rindi sambil mencium pipi reno secepat kilat

Reno benar-benar terkejut, tapi dia merasa hangat dengan kecupan itu.

" rindi, kamu kok- "

" maafin aku ren. Emm ..itu..emmm aku reflek, maaf ya. Aku janji ga bakal ngulangin lagi " ucap rindi dengan memberikan tatapan sendu

Reno merasa tersentuh, apalagi melihat ekspresi rindi yang begitu meminta perhatianya

" gapapa kok rindi. Kamu bisa kapan aja mencium ku. Asalkan kamu nyaman aku gapapa kok "

Rindi yang mendengar ucapan dari reno barusan mulai tersenyum lebar, senyuman itulah yang membuat reno semakin tertarik dengan rindi.

" tapi keyra ...." ucap rindi dengan memberikan ekspresi sendu tapi berbeda dengan hatinya yang merasa sangat puas

" jangan sampai keyra tau ini. Aku takut kalau keyra tau kamu bakal di permaluin. Aku bener-bener kenal keyra, dia ga akan segan-segan buat kamu malu di satu sekolah. Dan aku gak mau kamu sampe begitu " perjelas reno

" thank's sayang " ucap rindi sambil cengar cengir

Reno semakin geram melihat wajah rindi, wajah yang sangat baby face. Dia pun mencubit pipinya, sampai rindi pun cemberut.
Keduanya sangat asik bersanda gurau hingga hampir lupa waktu.

" yaudah yuk ren lanjut, nanti keyra curiga sama kita " ucap rindi

Reno pun mengangguk. Keduanya melaniutkan perjalanan. Keduanya melanjutkan sanda guraunya di atas sepeda.



~Dasar Penikung~ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang