39. Curiga

10 2 0
                                    

Selamat membaca 💞

Setelah dari Klinik akhirnya Laila pun lansung menuju ke sekolah dengan grab online yang tadi sudah ia pesan.

Dalam perjalanan menuju sekolah Laila terus menerus menatap layar ponselnya,barang kali ada notifikasi masuk di WhatsAppnya atau pun di aplikasi lainnya.
Nyatanya tidak ada SMS masuk.

"Mungkin mereka semua, sedang fokus belajar," guman Laila sangat pelan.

Hanya butuh 30 menit Laila sudah sampai di sekolah dan sebentar lagi bel jam istirahat berbunyi, dan ia memutuskan untuk masuk kelas setelah jam istirahat selesai.

Sekarang Laila menuju ke rooftop, tempat yang biasanya ia berkumpul bersama Paul, Vaniel, Ling dan Prisca.

Laila mengambil ponselnya dan mengetik beberapa pesan untuk Ling.

Bestfwend Linglong♥️

P
Gue di rooftop, entar istirahat kalo kesini jangan lupa bawa makanan y.
Terus bilang juga sama yang lain.
Okkaaayyy?!

Setelah mengirim pesan itu Laila memesukan ponselnya ke dalam sakunya dan lansung membuka pintu rooftop.

Ia menaruh ranselnya di sembarang tempat dan lansung duduk di atas sofa yang sudah lama berada di sana.

Ia menghembuskan nafasnya pelan dan memejamkan matanya, mencoba bersahabat dengan angin dan matahari.

"Kenapa harus sesulit ini? Gue bingung banget ya Tuhan." Laila berkata dalam keadaan mata masih tertutup.

"Sebenarnya siapa yang gue suka dan apa arti dari suka dan sayang?! Apakah keduanya memiliki makna yang sama?" Lanjutnya lagi.

Setelah itu Laila merasa ada seseorang yang duduk di sebelah Laila, kemudian ia pun membuka matanya perlahan-lahan.

Ia mendapati bahwa Vaniel duduk manis di sebelahnya sambil menatap dirinya.

"Kenapa enggak masuk kelas Niel?" tanya Laila memulai percakapan, karena ini masih jam pelajaran dan Vaniel? Kenapa dia tidak ikut kelas? Apakah ada rapat guru atau semacamnya?

"Aku lagi gabut soalnya, aku kangen sama kamu," jawab Vaniel sambil bersandar di bahu Laila dengan manja.

"Kan sekarang aku udah ada disini! terus kenapa pake nyander segala, enggak enak nanti ada yang lihat gimana?" Cemas Laila karena ia tidak ingin ada kesalahpahaman disini.
Semua orang di sekolah ini tau bahwa ia adalah pacarnya Daniel dan sekarang ia malah terlihat bermesraan dengan Vaniel yang tidak lain adalah adiknya Daniel.

"Emang aku enggak boleh, mesra-mesraan dengan calon ibu dari anak aku ya?" ucap Vaniel dengan Pede dan mengklaim bahwa Laila hanya miliknya seorang meskipun yang orang lain tau bahwa ia Laila adalah pacar Daniel.

"Pede, kamu, aku tuh pacar kakak kamu! Emang kamu mau jadi orang paling jahat gitu ngerusak hubungan kakak kamu sendiri?!"

" Enggak pede, memang itu faktanya, kalau kamu adalah jodoh aku, dan soal hubungan kamu dan kak Daniel itu hanya status semata,"

"Kenapa kamu bisa seyakin itu? gimana kalau suatu saat nanti aku bakalan ninggalin kamu dan semua orang yang ada disini?" tanya Laila to the point, nada bicaranya mulai serius dan ya benar selama satu minggu ini perasaannya mulai tidak tenang bahkan sampai saat ini perasaannya terus menerus merasa gelisah.
Entah apa yang akan terjadi, ia pun tak tau? Ia hanya berdoa agar tidak terjadi hal buruk.

Aku kamu Dia dan Takdir [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang