Semalat membaca 💕
-------------------------------------------------Ternyata keberuntungan berpihak pada Deven dan Laila, keduanya tertawa kesenangan karena akhirnya bisa menang dan bebas juga dari hukuman kekalahan yang akan mereka terima nantinya tapi malam ini keberuntungan berpihak kepada mereka.
"Kan, kan tadi apa gue bilang kak, pasti kita yang menang, Deven di Lawanya," ucap Deven kesenangan sambil bertos ala kadarnya.
"Hahahah, kami menang kakak sama Ling kalah," nyanyi Laila mengejek.
"Ehh Hukuman apa yah, yang enak gitu," Lanjut Laila.
"Kok perasaan gue kayak nggak enak gitu yah," batin Ling.
Laila dan Deven tampak berfikir keras hukuman apa yang bagus dengan kata lain lumayan menantang karena lebih seru aja menurut keduanya masing.
Sementara menunggu hukuman apa yang akan diberikan oleh adik-adiknya Deren mengambil beberapa cemilan untuk memakan tapi tangganya ditepis oles Ling.
"Issh, kak tangan lo kotor main ambil aja cuci dulu gih,"ucap Ling pasalnya tangan Deren tadi memegang stik PS dan meletakan tangannya Di lantai, memang Ling bukan orang yang terlalu mementingkan kebersihan tapi seenggaknya cuci tangan sebelum makan itu penting.
"Iya bawel, gue mau makan aja susah, males gue ke dapur cuman nyuci tangan," malas Deren.
"Lah terus?" Tanya Ling
"Yah, Lo suapin gue lah? Kalau gue ke dapur nyuci tangan dulu kan cape keburu perut ngambek," ucap Deren dengan santai
Ucapan yang terlihat santai dan simpel itu mampu membuat hati Ling maraton lagi, dan dengan senang hati ia menyuapi Deren, hatinya tersenyum kesenangan tapi lain dengan mukanya yang malas karena ia tidak ingin Deren tau cukup Laila Paul dan Deven tau, hanya mereka bertiga saja yang tau tapi dia nggak bisa menjamin keselamatan hatinya apalagi kalau Deren juga tau, bisa berabe entar.
Seketika sebuah ide cemerlang muncul di otak keduanya dan keduanya langsung saling melempar senyum dengan adegan yang barusan terjadi di depan mata kepala sendiri.
Laila dan Deven berdiskusi."Oke, gini kak hukumanya satu minggu Lo berdua harus berlaga kayak orang pacaran, pokonya semua hal harus dilakukan secara pasangan, gimana setuju nggak?," Tanya Laila.
Bulu kuduk Ling seketika lansung berdiri, apa apaan ini bisa mati mudah kalau satu minggu harus bersama crushnya baru beberapa jam saja jantungnya sudah maraton tiga atau empat kali nah ini satu minggu, gak bisa kebayang deh.
"Oke, gue mah setuju-setuju aja, kan pantang bagi seorang Daniel Melanggar janji, kayanya seru juga, tapi entar doinya dia nggak marah kan," setuju Deren sambil melirik Ling.
"Ohhh Aman dong, dia kan species jomblo akut kak," jawab Laila dengan nada mengejek.
"Gimana Ling setuju nggak?" Tanya Deven penasaran ingin ketawa tapi ia menahannya karena sudah berjanji tidak akan membocorkan rahasia Ling kepada kembarannya Deren.
Ling hanya mengangguk dan meratapi nasib hatinya satu Minggu ke depan, senang sih iya tapi, bagaimana kalau hatinya lompat keluar karena nggak tahan sama setiap hari dag Dig dug yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu Dia dan Takdir [HIATUS]
Ficțiune adolescențicover by @aidda_official _HIATUS_ SELAMAT MEMBACA 💟 so jangan lupa follow akun aku yah :) 🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️ Cerita ini bukan bercerita tentang bad boy bertemu dengan good girl ataupun sebaliknya melainkan cerita ini hanyalah cerita cinta masa SMA...