Hello Guys😊, sebelum membaca VOTE dulu yah.
^Vote itu gratis kok^💕
-----------------------------------------------------------"Kantin yuk!" ucap Ling sambil menarik tangan Laila, karena perutnya dari tadi minta diisi.
"Tunggu bentar, nangun ni tulisan bentar lagi selesai kok, ini pelajaran Matematika ko nyusahin banget sih," ucap Laila, sambil menyayat.
"Iya, matematika kan susah, kalo Lo nggak belajar, kalo belajar mah gampan," jawab Ling dengan sombongnya.
"Kayak, Lo bisa aja ngerjain nih soal," sinis Laila sambil menatap Ling.
"Biarin, udah cepatan kalo nggak gue duluan deh, sumpah gue laper banget dari tadi pagi belom makan gue," potong Ling memelas.
"Udah selesai kok, tinggal yang nomor 6, tapi ntar pinjem buku lo aja, gue juga udah laper banget nih," putus Laila sambil menutup buku Matematikanya.
Setelah itu mereka pun pergi ke kantin, dan membeli makanan mereka, tapi sayangnya seluruh tempat sudah terisi penuh.
"Kita duduk dimana nih, Ling?" Tanya Laila.
"Bentar, gue lagi nyari, hooh Semua tempatnya udah keisi semua, masa kita makan di kelas sih!" ucap Ling
"Yaudah, nggak apa apa lah, dari pada disini, nggak ada tempat buat kita berdua," pasrah Laila.
Hendak mereka ingin berjalan keluar, Vaniel memanggil mereka, "Laila sini duduk bareng kita berdua Paul aja, ini 3 kursi masih Kosong"
Ling menyenggol tangan Laila, "eheem pacarnya manggil tuh"
"Pacar dari, hongkong," cibir jawab Laila.
"Lo berdua masih mau berdiri disana, yaudah, nih tempat kita kasih ke orang lain," ucap Paul.
Kemudian mereka berdua pun berjalan ke tempat Vaniel dan Paul duduk. Mereka pun duduk saling berhadapan, Vaniel dan Laila, Paul dan Ling.
"Widdihh, Tuh pipi kok merah banget kayak tomat yah?" tanya Paul kepada Laila sambil terkekeh.
Kemudian Laila pun menutupi pipinya dengan kedua tangannya, malu dan heartbeat, itu lah yang dirasakan Laila.
"Hahahaha, iya Lai, ini ngaca pipi loh merah banget sumpah,"ucap Ling sambil menyodorkan sebuah kaca kecil kepada Laila.
"Itu namanya blushing, ya nggak sayang," ucap Vaniel yang sedang menahan tawanya.
"Sayang sayang apaan, rese deh lo semua," kesel Laila dan membuka Suara.
"Yah, sayangnya aku lah, masa sayangnya Paul" terkeke Vaniel.
"Au ah, nggak mau ngomong lagi gue sama lo pada," kesal Laila.
Dan mereka bertiga tertawa karena berhasil membuat Laila bete, dari situlah mereka mulai akur dan tentang pendapat Vaniel dan Paul yang bilang Laila itu cewek dingin, ternyata keduanya salah kalo Laila itu sebenarnya nggak dingin dan irit ngomong sama sekali.
Saat mereka menjahili satu sama lain, seketika Prisca datang.
"Vaniel entar, pulang sekolah temani gue ke toko buku yah," pinta Prisca kepada Vaniel, tetapi tatapannya bertemu dengan sosok cowok di masalalunya yang berada di kantin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu Dia dan Takdir [HIATUS]
Novela Juvenilcover by @aidda_official _HIATUS_ SELAMAT MEMBACA 💟 so jangan lupa follow akun aku yah :) 🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️ Cerita ini bukan bercerita tentang bad boy bertemu dengan good girl ataupun sebaliknya melainkan cerita ini hanyalah cerita cinta masa SMA...