PROLOG

488 114 63
                                    

Pagi ini sinarnya mentari pagi menerobos masuk kedalam kamar yang cukup berantakan untuk seorang perempuan dikarenakan ia semalam begadang untuk menonton film kesukaannya dan ditambah dengan cemilan yang secukupnya.

"Yah, ini gue Laila Nissa paleviv yang cantik," ucap Laila saat melihat dirinya di depan cermin riasnya.
"Ehh meskipun pagi ini I've a messy hair but still looking beauty. Hahhahaha".

Saat sedang berkaca tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar pintu kamarnya

"LAILAAAAAAAAA bangun kamu," teriak seseorang dari balik pintu. Sekali lagi aku mendengar kan suara itu dengan kedua kalinya, yaps itu suara nya siapa lagi kalau bukan Kak Deren.

Samar ketika suara itu tidak ada, sontak gue melirik ke arah jam yang ada di meja  dan ternyata.

AHHHHHHHH, buset tadi baru jam 6, rasanya ini jam kurang asupan batery deh, heran sekarang udah Jam tujuh ajeh. "Astaga ini kan hari pertama gue masuk sekolah," teriaknya sambil bergegas menujuh ke kamar mandi untuk melakukan rutinitasnya di pagi hari yaitu mandi.

Setelah selesai mandi , menganti baju, mencatok rambutnya Laila kembali duduk di depan cerminnya.
"Nah ini baru Laila yang cantik nggak burik kayak tadi belom mandi," terkekeh sambil melihat pantulannya di cermin.
Setelah selesai, ia mengecek pasukan-pasukannya yang kan dibawah kesekolah
• (Pasukan yang di maksud Laila adalah perlengkapan sekolahnya yah guyss!)
-Book✓
-pensil✓
-pen✓
- Tempat Pencil✓
- Buku Gambar✓
- power bank✓
- ear phone✓
- Novel✓

"Ok Complete" guman Laila.

Setelah selesai gue langsung turun ke bawah untuk  sarapan dan berangkat ke sekolah... setibanya di meja makan ternyata sudah ada Mama dan Kedua Kakak aneh gue.

Deren Satryio Paleviv, kak Deren yeapss He's my first Brother kembarannya kak Deven Satryio Paleviv  mereka berdua Kakak kakak teraneh gue yang diberikan oleh Tuhan, sekarang mereka kelas 12 Ipa1. Kadang aku suka heran melihat kak Deren dan kak Deven yang tiap harinya suka kelayapan kemana mana dan hobynya mabar PUBG kok bisa masuk IPA yah. aneh kan? Tapi mereka tetap lah Kakak-kakak gue yang sangat gue sayang, dan gue akuin mereka lebih ganteng dari bang Manu Rios, aneh mungkin mereka yang aneh atau gue ya? pikir ku.

Eitsss kenalin gue, yoii gue lah, nama gue Laila Nissa Paleviv, biasanya dipanggil Laila, nah segitu dulu! kalo mau tau lebih lanjut ntar di next chapter!

Ok sampe segitu dulu perkenalannya!

Dan selama sarapan dimulai tidak ada yang membuka suara karena tradisi bagi kami kalau sedang makan dilarang untuk berbicara.

Setelah hampir selesai sarapan kak Deren membuka suara "Dek kamu mau berangkat sama gue apa Deven?" tanyanya.

"Loh kok gue, idihhh ogah gue Jadi supirnya ni si somplak, kenapa nggak sama Lo aja sih kak " protes Deven.

"Lah emang lo mau kemana, ngapel dulu baru ke sekolah ya Lo" ucap Deren dengan penuh curiga.

"Ada deh, kepo deh Luh kak!" sambung Deven.

"Adohh kakak kakaku yang kece dan ganteng... hari ini kan hari pertama gue masuk sekolah SMA kan, nah berhubung hari ini Laila sedang pengen ke sekolah pake sopir dan itu artinya Laila ke sana sendiri, eh ralat berdua sama supirnya," ucap Laila yang so bijak dan tatapan yang dibuat buat olehnya.

Huahuahauahaua disela tawanya deven berkata " itu pidato apa ceramah dek?" dan setelah itu dia mengusap dadanya dan bergumam 'berarti aman gue hari ini'.

"Isssh mumpung gue sedang berbaik hati nih, makanya maunya begitu," ujar Laila dengan memasang muka cemberut nya.

"Iya... iya adek gue kan emang dari sononya begitu cuman satu yang masih kurang, noh wajahnya kayak tempe goreng kalo cemberut kayak gitu" ucap Deren sambil terkekeh.

Yah itulah keadaan kami saat berkumpul di rumah kadang kak Deren berpihak pada gue dan menjahili kak Deren, kadang sebaliknya, nah kalo yang Lebih parahnya lagi jika mereka berdua yang menjahili gue, auto diam deh gue, kayak sekarang yang di alami oleh gue saat ini...

"Sudah sudah, kalian sudah terlambat, berangkat serang atau Mama potong uang jajan kalian satu...duaaaa...tiga...." lerai mama, yeah itu lah Mama gue Laura.

Di garasi mobil.

"kak nanti di sekolah jangan kasih tau orang lain ya kalo gue itu adik lo pada ya, pleaseee" tutur Laila dengan puppy eyesnya.

"Lah emang kenapa? " tanya Deren, dengan muka seriusnya

Sedangkan Deven telah menuju mobil Lamborghini putihnya dan bergegas menuju sekolah sambil mengajukan jempolnya bertanda Ok.

" Nggak males aja nangapen kaum hawanya kalian lah Kak,"  ucap Laila sambil berjalan ke mobilnya yang sedang di tunggu oleh mang Aris.

"Oke deh dek" balas Deren dan ia juga segera menuju mobil Lamborghini warna merahnya dan bergegas ke sekolah.

Setelah itu ketiganya pun meninggalkan pekarangan rumah dan lansung menujuh ke sekolah.

Aku kamu Dia dan Takdir [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang