14. UKS

67 18 5
                                    

Selamat membaca💕🎉😷
Don't be a silent reader ya😉
Vote dan Coment oke!💕

__________________________________

Setelah Vaniel menitipkan Laila kepada salah seorang siswa yang ia tidak tau namanya tetapi ia kenal dengan wajah siswa berkacamata itu, kemudian ia melangkah ke kantin sekolah untuk membelikan beberapa makanan kepada Laila yang masih terbaring di UKS, niatnya hanya ingin memberikan air minum pada Laila karena ia tidak tau Laila sakit apa sampai pinsan begitu, tapi ia kembali berbicara pada dirinya sendiri "masa gue cuman beli air minum sih, kan ga banget seorang Vaniel hanya memberikan air minum kepada pacarnya," ralat calon pacar, ucap Vaniel sambil tersenyum.

Setelah sampai di Kantin kemudian ia memesan beberapa cemilan dan air mineral, setelah selesai ia pun langsung bergegas menuju UKS.

Saat ia masuk ke dalam UKS ia melihat Laila sedang lelap dalam tidurnya kemudian ia menaruh barang barang yang ia beli tadi di kantin di atas meja.

Vaniel duduk di salah satu kursi yang ada di dalam UKS sambil memegang tangan Laila dan menatap Laila penuh sendu, "Lo kalo tidur begini nggak rusuh ya!"

Kemudian perlahan Laila membukakan matanya dan menatap sekelilingnya sambil mengingat apa yang terjadi dan ini dimana? Ia menyadari ternyata ia bukan bermimpi dan ia menatap Vaniel yang duduk di sebelahnya sambil memegang tangannya itu

"Ngapain gue disini?" tanya Laila heran.

"Lo tadi tawuran disini," asal Vaniel, "tadi lo pinsang pas dari Toilet, lo udah bangun kan, gue balik ke kelas dulu, bentar lagi mau bel pulang sekolah" sambunya dan berbalik meninggalkan Laila yang masih binggun di tempat.

"Thank.......s," jawab Laila tetapi Vaniel sudah pergi jauh, Laila mengerutkan keningnya berfikir sejenak kenapa bisa begitu kemarin kemarin Vaniel masih sweet tapi ko hari ini beda yah? tadi juga dia pake Lo gue bukan aku kamu seperti biasanya, "entar gue nanya Ling deh kali aja dia tau sesuatu yang nggak gue tau," ucap nya dan ia juga ingin lansung balik ke kelas karena bel sudah berbunyi saat hendak keluar Ling pun langsung masuk bersama Paul dan membawa dua tas yaitu tas Laila dan tasnya.

"Heiii bebiiii, aye naon? mangapa bisa begitu ha," suara cempreng dari Ling saat memasuki UKS dengan logat sunda yang nggak jelas.

Kemudian Laila dan Paul lansung menatap Ling dan memasang muka binggun, entah apa yang meyabotase kepala Ling sampe ngomong kayak gitu.

"Bagus kan logat sundah gue, tadi belajar sama Arif, teman sekelas kita yang item itu loh," lanjut Ling dengan percaya diri.

Dan seketika Paul lansung meletakan tangannya di jidat Ling kali aja nih anak deman "noh ngaca di cermin sono kayak Lo lebih putih aja makanya ngatain orang sembarang, huuhh"

"Hahahaha, kocak lu berdua, ehh betewe si Vaniel mana kok tumben nggak ikut?" tanya Laila baru menyadari kalo Vaniel nggak datang lagi kan biasanya mereka berempat itu kemana-mana selalu bareng kayak nasih dan lauk-pauknya.

"Nggak tau, sibuk sendiri tuh anak, tadi gue lihat dia pulang bareng sama Priska gandengan tangan pula" ucap Ling

"Gue aja sohib sama dia dari jaman dia masih di kandungan nyokapnya nggak tau tuh kenapa tuh anak kayak begitu," sambung Paul.

"Oh, yaudah deh kuy pulang, mau mampir ke rumah gue nggak? Eh ralat rumah nyokap gue,"tanya Laila.

Dan Paul dan Ling pun hanya menganggukan kepalanya bertanda setuju, kan enak tuh ke rumah Laila soalnya stock makanannya banyak, wkwkwkww.

Skip

"Kita ke kamar gue aja yuk, tapi Lo berdua duluan yah gue mau ngambil makanan dulu!" Ucap Laila saat memasuki rumahnya.

"Hooh oke sip Bu boss" jawab serempak Ling dan Paul.

Di kamar Laila.

Saat Ling Dan Paul membukakan pintu kamar yang terlihat Girly dengan nuansa berwarna pink dan baby blue itu kedua bola mata mereka serasa ingin keluar dari tempatnya bagaimana bisa kamar ini bisa seberantakan ini, pintu lemari masih kebuka dengan banyaknya pakaian berjatuhan di lantai, plastik bekas cemilan masih ada di tambah lagi tempat tidurnya masih belum diberesin.

"Gue aja yakin kamar gue lebih rapih 80% dari ni kamar, eh ralat kayanya ini bukanlah kamar tapi kapal pecah," ucap Paul setengah sadar soalnya yang dikira cewek cantik itu biasanya kan selalu rapih dan bersih tapi ini ko kebalik yah!.

"Hiss baru 80% persen aja bangga, itu 20% Lo kemanain monyet" ngakak Ling, "eitss jangan jangan tuh anak ngajakin kita kesini mau disuruh beresin ini tempat kali ya, idih ogah nggak mau gue".

Di Dapur

"Bi, kakak sama Mama sudah pulang belom?" tanya Laila kepada pembantu rumahnya itu sambil mengambil beberapa makanan di dalam kulkas.

"Belom, non tapi den Deven ada di kamarnya lagi tidur mungkin,"jawabnya ramah.

Laila hanya mengangguki kepalanya dan sebelum ke kamarnya ia mampir ke kamar kakaknya yang ada di sebelah kamarnya, setelah sampai di sana ia membukakan pintunya tetapi orang yang dicarinya nggak ada sama sekali? Pikirnya dalam hati "kok semuanya pada sibuk sendiri akhir akhir ini sih?"

Setelah itu dia pun masuk ke kamarnya.

CEKLEK
Hal yang sama di dapati olehnya seperti kedua teman-temanya yang memilih duduk di balkom kamarnya karena isi ruangan ini seperti kapal pecah, kemudian ia mengingat-ingat  bahwa sebelum ia berangkat sekolah ini kamar sudah di beres bereskan, sekarang pertanyaannya adalah kenapa ini kamar bisa menjadi seperti ini yah Allah?

Kemudian ia melankah menuju balkom nya dan menaruh beberapa cemilan di atas meja dan ikut serta duduk disana.

"Lo berdua ya, yang acakin kamar gue?...sumpah gue tuh paling males buat ngerapihin kamar ya" cemberut Laila.

"Idihhhh Laila zeyenkkk yakali itu kerjaan kita, males banget kita kayak gitu, kita aja ke sini nyasar dulu ke kamar sebelah, baru bisa kesini," cerocos Ling.

"Hooh iya, emang bukan loh yang belom beresin nih kamar ya? Kan kita kita tau Lo itu pemalas orangnya," ucap Paul pedas.

"Issss, bukan lah, mana gue tau ini kerjaan siapa, Paul tuh mulut kayanya minta Ice cream buat di dingin deh pedes amat deh," ucap Laila sambil memberikan ice cream kepada Paul.

Kemudian mereka terkeke bersama sambil memakan makanan tersebut dan mengambil beberapa foto untuk di abadikan lewat Instagram dan Instastory.
 
Setelah selesai dengan beberapa pose kemudian Laila berkata " lusa kita ujian kan, tapi gue belom belajar sama sekali eakk"

"Jiwaku terpanggil, aku juga wkwkw" ucap Ling sambil bertos dengan Laila.

Hahahahah di hari itu mereka berbincang sampai sore hari dan Ling memutuskan untuk nginep di rumah Laila dengan syarat kalau Laila harus ijin dulu ke rumah Ling.

"Laila woyyy, gue balik duluan ya, nyokap udah minta balik nihh, duluan oii," teriak Paul dari luar pintu soalnya Laila masih mandi karena mereka akan ke rumah Ling untuk meminta ijin kepada orang tua Ling.

"Wokkee, ntar gue sama Ling nyusul," jawab Laila dari dalam kamar mandi, sementara Ling masih di atas balkom kamarnya Laila sambil memandangi pemandangan yang ada di halaman belakang rumah Laila.

________________________________

Thankyou ya untuk reader ku yang masih setia membaca cerita ini.
Maaf ya akhir-akhir ini authornya lagi sibuk😣.
so jangan pada kabur ya!😊

Jangan lupa vote dan coment ya, soalnya itu bisa bikin penulis pemula yang amatiran ini lebih semangat buat up lagi.

*Thankyou
Best Regrads Tonia 💕
Iloviiiiiyouuuuuu

Aku kamu Dia dan Takdir [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang