Sesampainya di rumah, aku mendapatkan pesan dari mamah bahwa ia pergi bersama papah untuk sebuah acara. Ck! Pergi lagi!
Dulu memang aku senang jika papah dan mamah pergi, jadi aku bisa berduaan dengan gilang tapi jika sekarang aku kan sedang tak ingin bersama gilang.
Aku berjalan menuju kamarku untuk meletakan tas serta membersihkan badanku setelah seharian beraktivitas di sekolah.
Aku lantas mengambil bathrobe ku dan menuju ke kamar mandi.
Sekitar 15 menit aku di kamar mandi, aku pun selesai dan mulai menuju lemari untuk mencari baju yang akan aku pakai.Namun tiba-tiba pintu ku terbuka dan menampilkan gilang yang masih dengan seragam SMA nya, ia menutup pintu kamarku dan berjalan mendekat ke arahku.
"Ngapain kamu disini?"tanyaku ketus
"Aku udah gak tahan ya cin, aku harus ngomong ini sama kamu biar kamu paham"ucap gilang dengan nada tegasnya yang membuatku mengernyitkan dahi
"Apa?"tanyaku
"Aku gak ada hubungan apapun dengan sonya dan aku gak punya perasaan dengan sonya. Kamu ga bisa seenaknya mutusin hubungan kita karena alasan dan kecemburuan kamu yang semakin gak jelas. Kalau aku bisa minta apapun ke kepsek aku akan minta agar kelas khusus itu di tiadakan supaya aku gak perlu bareng sonya supaya kamu gak perlu berpikir macam-macam tentang aku. Karena alasan cemburu kamu itu, aku harus berhenti dapat tutor tambahan untuk olimpiade dan lainnya. Kamu tau kan olimpiade itu aku butuhkan untuk persiapan masuk universitas nanti, stop jangan mikir yang aneh-aneh. Aku cinta sama kamu dan aku mau memenangkan olimpiade itu"ucap gilang dengan nada kesalnya
Aku terdiam mencerna kata-kata yang gilang bicarakan tadi.
"Oh iya? Asal kamu tau aku minta putus bukan hanya karena kamu bareng sonya tapi karena sikap kamu yang gak pernah romantis sama aku. Aku kan juga butuh di perhatiin"ucapku yang tak mau kalah
"Kurang perhatian apa aku sama kamu? Semua hal yang kamu gak bisa pasti aku yang ngurus"ucap gilang
"Itu dia! Kamu bersikap seperti kakak buat aku bukan seperti pasangan! Kamu selalu aja mencoba untuk nyelesain sendiri tanpa minta tolong aku juga"ucap ku
"Karena kamu ceroboh! Aku cuma mau semua nya berjalan lancar"ucap gilang yang membuatku semakin kesal
"Iya aku ceroboh! Aku gak pinter dalam pelajaran! Iya bener! Makanya kamu gak cocok sama aku!"ucapku kesal
"Kamu keras kepala banget, cin"ucap gilang sembari menggelengkan kepalanya melihat sikapku
"Aku kesini bicara sama kamu, untuk memperbaiki hubungan kita"sambung gilangAku hanya terdiam tidak menanggapi
"Kalau kamu beneran gak mau sama aku, harusnya biarin aku deket sama sonya sekalian"ucap gilang yang membuatku membulatkan mata
"Ck!"decakku
"Apa apaan sih! Ngomong sembarangan!"ucapku"Kalau kamu masih mau berhubungan sama aku, ubah sifat egois dan keras kepala kamu. Dan jangan berpikir macam-macam mengenai aku dan sonya karena aku sama sekali gak tertarik dengan sonya"ucap gilang padaku sembari melemparkan tatapan tajamnya padaku
Aku mengerucutkan bibirku dan menatapnya kesal. Aku lalu menarik tangan gilang dan mulai memeluknnya
"Hwaa!!!! Gilang!!! Kamu kenapa sih nyebelin banget? Kamu tau kalau aku gak akan pernah bisa ngelepasin kamu, kenapa kamu nyebelin sih!!!!"rengekku padanya
"Berubah makanya! Aku lama-lama gak tahan sama kamu kalau gini terus"ucap gilang
"Tapi kamu juga harus romantis sama aku gilang! Kan aku mau kaya pasangan lain"ucapku
"Hm"jawab gilang singkat lalu mengusap kepalaku
"Awas ya jalan sama radit lagi"ancam gilang padaku yang membuatku menatapnya sembari tersenyum meledek"Yaa hahaha cemburu! Rasain tuh!"ucapku pada gilang
"Iya aku cemburu"ucap gilang
"Biar tau rasa! Itu yang aku rasain kalau kamu deket sama sonya"ucapku
Aku mengeratkan pelukanku sembari menempelkan telingaku pada dada gilang untuk mencari tau apa jantungnya berdegup kencang seperti biasanya? Dan ternyata iya. Hahaha.
"Hari minggu jadi kan?"tanyaku
"Iya jadi, aku udah reservasi restaurant juga"ucap gilang yang membuatku tersenyum sumringah
"I love you"ucapku.
Kenapa aku bisa se bucin ini dengan gilang? Sulit sekali untukku berjauhan dengannya.
*****
Ruang keluarga
20:16 WIBAku berjalan membawa buku matematika ku untuk bertanya mengenai penyelesaian salah satu soal dari tugas sekolah pada gilang.
Aku menuju ke ruang keluarga dimana gilang tengah menonton tv, jarang ia menonton tv di ruang keluarga kalau bukan karena papah dan mamah sedang pergi."Gilang!"panggilku pada nya yang membuat gilang menoleh padaku
Aku lantas duduk di sebelah gilang dan menyerahkan buku tulisku dengan tersenyum. Gilang kebingungan dengan tingkahku
"Bantuin dong"ucapku
"Kerjain sendiri! Katanya gak mau di perlakukan sebagai adik"ucap gilang padaku yang membuatku berdecak
"Ck! Itu mulai besok aja, sekarang bantuin aku dulu"ucapku merengek
"Kalau mau diperlakukan seperti pasangan yang kamu pikirin itu, kerjain sendiri lah"ucap gilang
"Najis! Pelit banget! Kalau nilai aku jelek gimana???"tanyaku kesal
"Bodo amat aku gamau jalan sama kamu hari minggu nanti"sambungku"Yaudah, aku tinggal jalan sama sonya aja"ucap gilang dengan santainya
Aku menarik lengan baju gilang hingga membuatnya terusik.
"Tadi aku baru bilang loh, jangan kaya gini. Aku males jadinya"ucap gilang
"Bantuin makanya! Aku gak bisa! Cuma soal itu yg aku gak bisa! Yang lainnya aku udah bisa"ucapku kesal karena gilang tetap tidak peduli.
Aku mengumpat pelan lalu beranjak dari posisiku dan pergi dengan kesal sembari membawa buku tulisku.
"Sini! Aku bantuin"ucap gilang yang membuatku berhenti
"Ogah! Mending aku dapet nilai jelek daripada minta bantuan kamu!"ucapku kesal lalu pergi menuju kamarku di lantai atas
Gilang berjalan mengikuti ku mencoba membujukku yang sudah kesal karena sikapnya. Dasar menyebalkan! Tapi entah kenapa aku tetap saja cinta dengannya!
"Sini biar aku bantuin"ucap gilang
"Aku minta maaf"sambungnyaAku terdiam tidak mau menanggapi ucapannya.
Sesampainya di kamar aku langsung membanting pintu kamarku dan menguncinya agar gilang tidak bisa masuk.
Kesalll!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)
Romance(COMPLETED) Kisah percintaan seorang gadis yang egois dan posesif dengan seorang laki-laki cuek dan kurang mengerti perasaan wanita.