30

22K 970 24
                                    

Semenjak kejadian tersebut, aku memang kembali ke jakarta. Sudah hampir sebulan aku tidak bertemu gilang karena jadwal gilang bertemu denganku adalah minggu depan setelah praktikumnya selesai.

Sehari setelah kejadian itu, radit baru memberi tauku bahwa gilang menjadi seperti itu karena obat perangsang di minumannya yang sudah radit masukan. Pantas saja! Ternyata itu yang membuat gilang jadi senafsu itu.

"Kangen sih kangen tapi jangan sampe lemes juga kali cin"ucap radit menyindirku

"Kangenn banget nih"ucapku yang memang belakangan ini menjadi lemas tak bersemangat

"Muka lo sampe pucet loh cin, jangan mikirin gilang terus!"ucap radit

"Gagal sudah rencana gue! Niatnya biar makin mesra ehh malah di usir sama gilang"ucapku kesal

"Alasan dia ada benarnya juga, lagian kalau lo hamil dia akan ngasih makan lo apa?"tanya radit

"Gue bisa membiayai diri gue sendiri"jawabku

"Dasar bodoh! Yang ada gilang makin gasuka kalau lo justru hidup pake uang lo sendiri, seakan akan dia jadi ccbhsuami gak berguna"ucap radit

"Tapi seriusan gue lemes banget nih dit, kenapa ya?"tanyaku yang memang menyadari bahwa aku sangat lemas belakangan ini

"Lo juga pucet sih cin"ucap radit
"Mau ke dokter?"tanya radit yang ku angguki

"Nanti gue ke dokter deh"ucapku

*****

Rumah

Ting...
Ponselku berbunyi, aku lantas mengambil ponselku untuk melihat notifikasi tersebut. Aku melihat notifikasi dari salah satu aplikasi kesuburan. Disitu ada pemberitahuan jadwal menstruasiku yang belum ku login selama 7 hari.

Deg

Jantung berdetak kencang.
Aku melewatkan 7 hari jadwal menstruasiku??

Apa aku hamil?
Pertanyaan itu tiba tiba muncul mengingat aku pernah melakukan hubungan dengan gilang tanpa pengaman. Tapi apa iya sekali buat langsung jadi?

Aku membuka laptopku untuk mencari gejala hamil, beberapa memang mirip dengan apa yang kualami namun aku tetap berpikir itu kebetulan. Kita tidak bisa semudah itu melakukan diagnosis asal asalan.

Sepertinya aku memang harus memeriksakan hal ini kerumah sakit.

Aku lantas bersiap-siap dan mulai berangkat menuju rumah sakit. Jika benar aku hamil, maka aku akan menikah dengan gilang bukan? Hahaha.

Setibanya di rumah sakit, jantungku berdegup kencang bukan main.
Aku benar benar hamil.

Aku harus memikirkan cara untuk bertemu gilang dan memberi tau hal ini. Ia kan harus bertanggung jawab soal ini.

Aku harus memikirkan bagaimana langkah kedepannya, aku tidak mau orang tuaku mengetahui mengenai kehamilan ini terlebih dahulu.

Aku mengambil ponselku dan menelpon radit untuk janji bertemu. Aku akan membicarakan mengenai kelanjutan rencana ini dengan radit.

*****

Coffeshop

"Akhirnya keinginan lo berhasil juga"ucap radit
"Tapi... apa iya gilang akan tanggung jawab?"tanya radit yang membuatku mengernyitkan dahi

"Maksud lo apaansih? Ya dia pasti akan tanggung jawab lah. Ini tuh anak dia"ucapku sembari menunjuk perutku

"Kalau dia gak percaya gimana?"tanya radit yang membuatku sedikitcemas

"Ya gak akan lah! Lo jangan bikin gue cemas dong radit!"ucapku kesal

"Kan cuma nanya, cin"ucap radit
"Yaudah besok lo ke bandung aja samperin si gilang"sambung radit

"Nah gue bingung gimana ketemu dia, kan lo tau sendiri dia jadi sulit gue hubungi karena kejadian waktu itu"ucapku

"Lagian ya tunangan lo tuh aneh cin, dikasih jatah malah kabur malah takut. Normal gak sih dia?"ucap radit terkekeh

"Ya normal lah! Udah deh mending lo bantu gue mikir jangan bikin emosi"ucapku

"Yaudah datengan aja langsung! Gausah repot, kalau dia nanya ya lo bilang ini keadaan urgent"ucap radit

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Keesokan harinya
Bandung

Aku tengah berada di kampus gilang, sebenarnya aku tidak berniat untuk bertemu dengannya disini. Namun, aku ingin sekali makan sate di kantinnya. Mungkin aku mengidam?

Aku lantas berjalan menuju kantin di fakultas gilang dan mulai memesan makanan. Namun fokusku tiba tiba terpecah ketika melihat gilang dan sania berada di salah satu meja kantin sedang makan berdua.

Aku berdecak kesal!
Jadi ini kelakuannya tanpa sepengetahuanku? Oh my god!

Aku lantas membawa makananku dan mulai duduk di mejanya lebih tepatnya di sebelah gilang.

Gilang dan sania yang melihat kedatanganku sontak terkejut bukan main

"Cindy?"ucap mereka berdua berbarengan

Aku menghiraukannya dan mulai memakan makananku.

"Kamu kok disini cin?"tanya gilang

"Ada hal penting yang harus aku bicarakan ke kamu"ucap ku

"Cin, aku kan udah bilang. Jangan dulu bertemu aku, aku cuma ingin meminimalisir untuk gak terjadi hal hal yang gak diinginkan. Kamu bisa telpon kan"ucap gilang

"Udah telat gilang"ucapku masih terus fokus pada makananku

"Maksudnya?"tanya gilang

Aku membuka tas ku dan mengambil hasil pemeriksaan kemarin di rumah sakit.

"Nih"ucapku

Gilang mengambil hasil pemeriksaan tersebut dan membulatkan matanya ketika mengetahui apa yang berada di situ.

"Kamu hamil?"ucap gilang yang membuatku menoleh padanya

"Hm"jawabku

Aku melihat gilang yang terkejut bukan main, bukan hanya gilang tapi sania pun seperti itu.

Ada bagusnya juga perempuan ini ada disini, sehingga ia bisa mendengar hal ini dan mulai mundur dengan baik untuk menjauhi gilang.

A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang