17

17.5K 969 16
                                    

Bandung
15:12 WIB

Aku menyeruput tehku yang di berikan oleh tante gina padaku. Ya tante gina merupakan tantenya gilang, ia yang membawa gilang untuk kembali ke rumah mamahnya.

"Saya pikir gilang orang jakarta"ucapku

"Mamahnya memang orang jakarta tapi semenjak SMA, mamahnya pindah ke bandung dan bersekolah disini"ucap tante gina
"Tante sebenarnya senang karena orang tua kamu mau merawat gilang bahkan menyekolahkannya di sekolah mewah di jakarta. Tante hanya merasa sungkan dan gak enak jika gilang terus-terusan menyusahkan kalian"sambung tante gina

"Gak tante! Dari kecil gilang banyak bantu saya, rasanya tanpa gilang semua hal gak akan berjalan baik"ucapku yang dibalas senyuman oleh tante gina

Hingga tak lama terdengarlah suara motor dari aera pekarangan rumah yang membuatku dan radit melangkah ke luar rumah.

Aku mendapati gilang yang tengah bersama perempuan yang sedang ia bonceng, aku sedikit kesal melihatnya tapi aku merindukannya.

Gilang terkejut melihat diriku yang berada di depan rumahnya. Ia berjalan ke arahku dan mulai memelukku erat.

"Aku kangen sama kamu, gilang"ucapku sembari memeluknya erat

"Aku juga"ucapnya kemudian melepaskan pelukan dan mulai menatap ku lekat. Ia melemparkan senyumnya padaku begitupun diriku

"Gilang"ucap perempuan yang tadi ia bonceng, aku dan gilang lantas menoleh ke arahnya

"Oh iya sania, kenalin ini cindy. Pacarku"ucap gilang yang membuat ekspresi wajah sania sedikit berubah. Ck! Bisa saja dia akan menjadi penghambat hubunganku nanti

"Oh iya, hai"ucap sania mencoba ramah padaku

"Hai"ucapku datar

"Makasih ya gilang tumpangannya, aku pergi dulu"ucap sania lalu pergi meninggalkan kami

"Siapa tuh?"tanyaku

"Temen sekolah, kita sering berangkat atau pulang bareng soalnya rumah dia deket"jawab gilang

"Awalnya sih temen nanti lama-lama..."ucapku menggantung

"Enggak lah, aku cuma cinta sama kamu. Cin"ucap gilang

"Tiap minggu aku akan kesini"ucapku

"Jangan, nanti kamu capek"ucap gilang

"Ekhemm"suara radit yang membuat kami menoleh padanya

"Eh radit? Apa kabar?"tanya gilang mulai bersalaman dengan radit

"Baik"jawab radit singkat

"Dia yang nganterin aku ke sini"ucapku pada gilang

"Oh iya? Makasih ya dit"ucap gilang yang hanya di angguki oleh radit

*****
Malam harinya
Taman di rumah

Aku dan gilang tengah berada di sebuah kursi yang berada di bawah pohon.
Aku menyenderkan kepalaku pada dadanya sembari ia memelukku dari belakang.

"Ayo pulang, gilang"rengekku

"Gak bisa, cin"ucap gilang lembut

"Orang tua aku juga gak masalah ada kamu disana"ucapku

"Aku yang ga enak"ucap gilang

"Papah dan mamah udah tau soal hubungan kita"ucapku yang membuat gilang membulatkan matanya

"Terus?"tanya gilang

"Papah setuju tapi mamah ya gitu"ucapku

"Aku tau pasti mamah kamu sulit untuk setuju"ucap gilang

"Kamu tau gak? Aku banyak berhalusinasi semenjak kamu gak di rumah"ucapku yang membuat gilang mengernyitkan dahi

"Maksudnya?"tanya gilang

"Aku banyak berhalusinasi tentang kamu. Kenangan kita di rumah masih teringat di kepala aku. Seakan akan kamu masih ada di rumah tapi tiba-tiba menghilang gitu aja"ucapku dengan sedih

"Aku akan kembali untuk jemput kamu nantinya"ucap gilang

"Janji?"tanyaku

"Iya janji"jawab gilang sembari tersenyum ke arahku.
"Kamu gak laper? Ayo makan"ucap gilang

"Tadi kan baru aja makan"ucapku

"Laper lagi"ucap gilang

"Ayo aku buatin mi instan"ucapku yang di angguki gilang

Kami pun berjalan menuju dapur di rumah gilang, aku mengambil dua bungkus mi instan goreng juga beberapa sosis dan telur lalu mulai memasak.

"Aku pikir tante gina tinggal disini"ucapku

"Enggak, dia kadang-kadang aja disini"ucap gilang

"Terus kamu sendiri dong?"tanyaku
"Atauu si sania itu sering dateng kesini?"sambungku

"Aku gak pernah ngajak perempuan lain masuk ke rumah, cindy"ucap gilang

"Kamu akan kuliah di bandung nanti?"tanyaku pada gilang

"Iya"jawab gilang

"Aku akan kuliah disini juga kalau gitu"ucapku
"Kamu mau ngambil jurusan apa?"tanyaku

"Masih sama, kedokteran"ucap gilang

"Yahhh aku mana bisa masuk kedokteran"ucapku murung
"Lagipula, aku juga males belajar"sambungku

"Terus kamu mau masuk apa?"tanya gilang

"Aku mau ikut online college aja terus ngambil bisnis, lagipula aku kan akan menuruskan bisnis mamah dan papah"ucapku yang di angguki gilang

"Cocok buat kamu yang males ke tempat belajar"ucap gilang sembari terkekeh

Aku mengambil mie yang sudah matang dan ku letakan di meja makan, aku lantas duduk di hadapan gilang dan mulai mengaduk mie ku agar teraduk rata dengan bumbu.

"Makasih, mie nya"ucap gilang lalu menyeruput mienya

"Hm"jawabku singkat karena sedang makan

"Aku mau tidur sama kamu gilang"ucap ku yang di angguki gilang. Lantas hal tersebut membuatku tertawa

"Kenapa ketawa?"tanya gilang bingung

"Wow! Kemana gilang yang biasanya suka marah dan nolak kalau aku ajak tidur bareng? Hahaha"ucapku

"Aku kan gak akan ngapa-ngapain kamu. Lagipula disini cuma ada dua kamar dan kamar satunya udah dipakai radit, ga mungkin aku minta kamu tidur sama radit atau di ruang tamu"ucap gilang yang ku angguki

"Di apa-apain juga gpp"ucapku asal yang dibalas tatapan tajam oleh gilang

"Mulai kan! Hati-hati kalau ngomong, nanti aku beneran gitu kamu pasti kesulitan"ucap gilang

"Iyaa deh mas gilang!"ucapku malas

A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang