Aku berjalan mengikuti gilang dari belakang karena melihatnya berjalan sendiri menuju ke arah danau.
Dengan langkah pelan aku mengikutinya.Ia berjalan menuju sebuah pohon besar dan berdiri menghadap sebuah danau.
Aku melangkah ke arahnya lalu memeluknya dari belakang.
Aku merasakan gilang yang tegang dan mulai menoleh"Cindy?"ucapnya sembari terkejut
"Kangen"ucapku
"Kamu kok kesini?"tanyanya sembari menatapku
"Liburan"jawabku
"Tinggal dimana?"tanyaku
"Deket villa kamu"jawabku
Aku menatap raut wajah gilang yang menampakan kesedihan disana
"Ada apa?"tanyaku"Kontrak ngajar aku udah selesai"ucap gilang
"Lebih tepatnya di selesaikan secara mendadak"sambungnya"Loh kenapa?"tanyaku
"Jadwal aku semakin padat sekarang jadi mau gamau mereka mutus kontrak ngajar"jawabnya
"Berarti kamu gak akan punya penghasilan?"tanyaku
"Aku harus cari kerja lagi"ucap gilang lalu menatapku
"Apa kamu gak mau pulang aja? Aku gamau kamu kesulitan dibandung"sambung gilang"Aku kan masih bisa pakai uang aku disini, aku akan bantu kamu cari kerjaan"ucapku
"Pulang aja ya cindy, aku gamau kamu kesulitan disini"ucap gilang
"NO!"ucapku tegas
"Aku gamau ninggalin kamu disaat kaya gini"sambungkuAku menarik lengannya
"Ayo ke villa aku, kita makan dulu setelah itu kita pikirin mau kaya gimana"ucapku sembari membawa gilang ke villa ku.
Sesampainya di villa aku melihat radit yang berada di ruang makan tengah menyiapkan makanan
"Ohh udah dateng"ucap radit
"Gue udah makan, kalian berdua aja ya makan. Gue mau ke kamar"sambung radit yang kami anggukiSembari berjalan meninggalkan kami, aku melihat radit yang melemparkan senyum anehnya padaku. Aku berpikir "apa yang sedang di rencanakan radit?"
Aku mencoba tak berpikir hal tersebut lalu makan bersama gilang di meja makan.
Kegiatan kami berjalan seperti biasa tanpa ada hal aneh dan itu membuatku lega. Aku sudah berpikir macam-macam mengenai radit.
Hingga setelah selesai makan aku membawa gilang ke kamarku karena terdapat tv disana."Nonton apa ya?"tanyaku sembari mencari film melalui smart tv tersebut
Aku mencari berbagai film hingga bertemu dengan film bergenre remaja yang selalu ku tonton tanpa henti "to all the boys i've loved before""Nonton ini lagi?"tanya gilang
"Iyaa. Kamu kan tau aku suka banget film ini"jawabku lalu duduk mendekatkan diriku pada gilang
Kami menonton seperti biasa tak terjadi apa-apa hingga tiba-tiba pelukanku di lepas oleh gilang. Aku melihatnya sedikit berkeringat
"Kamu kenapa?"tanyaku
"Mau ke toilet dulu"jawabnya lalu pergi menuju toilet
Aku kembali menonton fim ini dan mulai sadar lamanya gilang di toilet. Aku berjalan menuju toilet dan mengetuknya
"Gilang, kenapaa??"tanyaku
Tak ada sautan
Hingga tak lama ia sudah muncul kembali. Ia memelukku dan sudah jelas ku balas kembali pelukannya.
Ia memelukku erat hingga membuatku dapat merasakan sesuatu di bagian bawahGilang membawaku ke atas tempat tidur dan terus memelukku
"Aku akan melakukannya sekarang"ucapku dalam hati
Aku melepas pelukan tersebut dan membuat gilang mengernyitkan dahi. Aku bangkit dari posisiku dan sekarang sudah berada di atas gilang.
Dengan cepat aku membuka celana milik gilang sebelum ia menghentikannya.
Aku membulatkan mata melihat miliknya yang sudah siap.Aku mendekatkan mulutku pada milik gilang dan mulai melakukan blow job. Ia tidak menghentikan ku dan itulah yang membuatku bingung. Ia justru mengerang dan seperti menikmati. Woah! Ada yang berbeda dengan gilang sekarang.
Aku melakukan hal tersebut hingga ia terlihat akan sampai puncak. Selesai itu, aku melihat gilang yang menatapku lekat. Ia bangkit dari posisinya dan sekarang membalikkan keadaan dimana ia yang berada di atas.
Ia melucuti pakaianku yang jujur aku sedikit malu sekarang. Entah kenapa rasa malu itu muncul padahal biasanya tidak.Ia meraih kedua kakiku dan membukanya lebar. Sekarang rasa takut mulai menjalar di tubuhku. Ia mulai mendekatkan miliknya pada milikku. Tangannya sekarang beralih pada kedua payudaraku.
Ia menatapku dan aku lantas menganggukan kepala.
Ia memasukannya bukan dengan pelan namun dengan cepat hingga membuatku nyeri dan sakit. Aku mengerang sakit ketika ia memasukannya. Aku merasakan remasan tangannya semakin kencang dan benar benar membuatku mengerang.
Ia mulai memainkan bagian bawahnya dengan pelan lalu semakin lama semakin cepat dan kasar. Ini kali pertama ku dan ini terasa sakit.
Berkali-kali aku mengerang kesakitan namun gilang tidak mendengarkannya.Beberapa menit melakukan hal tersebut dan akhirnya kami tiba di pelepasan. Selesai pelepasan aku melihat gilang yang mendesah. Ia lalu mulai merebahkan badannnya di sebelahku sembari memelukku.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Keesokan harinya
Aku mengerjapkan mataku dan melihat hari yang sudah terang. Aku melihat sebelahku dan mendapati gilang yang tak ada disana. Hingga akhirnya bunyi pintu kamar mandi membuatku menoleh. Aku melihat gilang disana. Ia seperti mencoba untuk tidak menatapku
"Gilang"ucapku padanya
"Cin, sebaiknya mulai besok jangan tinggal bareng aku lagi"ucapnya yang membuatku mengernyitkan dahi
"Maksudnya?"tanyaku
"Aku gamau nyakitin kamu lagi"jawab gilang
"Lebih baik kamu pulang ke jakarta"sambungnya"Aku gamau!"ucapku tegas
"Turuti ucapan aku cin! Aku gamau nyakitin kamu lagi"ucap gilang tegas
"Setelah semua ini, kamu mau kita kembali masing-masing lagi?"tanyaku bingung dengan perubahan sikap gilang
"Fokus ke kuliah kamu, aku juga harus fokus. Setiap bulan aku pasti akan ke jakarta untuk ketemu kamu"ucap gilang
"Tapi aku gamau!"ucapku
"Aku gamau dengan kamu disini, kita jadi sering melakukan hal seperti semalam"ucapnya
"Aku gamau hal itu jadi anak. Aku belum punya uang untuk ngebiayain kamu apalagi ditambah ada anak"sambungnyaAku berdecak kesal!
"Ayo bangun. Aku udah siapin air hangat di bathup, kamu langsung mandi dan bersihkan diri kamu"ucap gilang meraih tanganku
Aku berjalan tanpa busana menuju kamar mandi dan mulai membersihkan badanku.
Aku kesal!
Bukannya semakin lengket! Gilang justru semakin menjauh!
Lagi lagi masalah uang jadi penghalang!
KAMU SEDANG MEMBACA
A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)
Romance(COMPLETED) Kisah percintaan seorang gadis yang egois dan posesif dengan seorang laki-laki cuek dan kurang mengerti perasaan wanita.