16

17.9K 961 35
                                    

**Sudut pandang ke 3**

Alin menatap tajam farhan setelah melihat cincin yang melekat pada jari manis anaknya.

"Apa kamu berhubungan dengan gilang?"tanya alin pada cindy yang membuatnya terdiam sejenak

"Cindy cinta sama gilang"jawab cindy yang membuat alin membulatkan matanya.
Ia tak percaya bahwa anaknya menyukai gilang, selama ini ia pikir cindy sedang dekat dengan radit tapi nyatanya salah.

Alin kurang bisa menerima jika cindy berhubungan dengan gilang. Ia masih tidak sepenuhnya menyukai gilang yang notabene merupakan anak dari musuhnya yakni citra.

Alin menatap farhan sembari menggelengkan kepalanya pertanda tidak setuju.

"Aku tau mamah gak akan setuju"ucap cindy yang membuat alin terkejut. Bagaimana bisa anaknya mengetahui hal tersebut

"Kamu tau dari mana?"tanya alin

"Gilang yang bilang kalau mamah gak akan setuju dengan hubungan ini"jawab cindy sembari melepaskan pelukannya pada alin
"Kenapa mah?"tanya cindy

"Kenapa bukan radit?"tanya alin

"Cindy dan gilang sudah berhubungan dari SMP, mah"ucap cindy yang membuat alin terkejut. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui hal tersebut

"Kenapa kalian gak bilang?"tanya alin
"Selama ini kalian ada di kamar bareng dan sering mamah tinggal. Apa kalian berhubungan lebih jauh?"tanya alin

"Gilang bukan laki-laki seperti itu mah"ucap cindy

"Mamah gatau gilang dimana"ucap alin

"Kenapa mamah gak bisa setuju dengan hubungan ini? Kenapa gilang selalu di perlakukan gak baik mah? Padahal selama ini dia selalu ngebantu cindy"ucap cindy sembari terisak

"Gilang bukan dari keluarga baik-baik kamu lihat sekarang. Keluarga dia seenaknya bawa gilang setelah gilang mamah sekolahkan"ucap mamah

"Alin, jangan gitu"tegur farhan pada alin

"Asal kamu tau cindy, mamahnya gilang yang sudah mati itu! Merupakan mantan istri papah kamu!"ucap alin yang membuat cindy membulatkan mata
"Dia merebut papah kamu dari mamah bahkan mereka sempat memiliki hubungan di belakang mamah!"sambung alin

"Gak seperti itu alin, kamu seharusnya gak terbawa emosi kaya gini"ucap farhan

"Memang benar seperti itu! Bahkan waktu cindy lahir, kamu masih berhubungan dengan citra!"ucap alin dengan nada kesalnya pada farhan

Cindy menangisi dirinya yang benar-benar menyedihkan. Ia mulai paham kenapa mamahnya tidak bisa menyukai gilang.

"Aku gak pernah berhubungan dengan citra semenjak kita menikah"ucap farhan pada alin

"Kamu lupa? Aku dan mamahku pernah datang melabrak citra yang sedang menunggu kamu di rumahnya?"ucap alin dengan nada tingginya

Farhan menatap cindy yang mulai menangis lagi.

"Gak seharusnya kamu ngomong seperti itu di depan anak kamu!"ucap farhan lalu memeluk cindy

"Pah"ucap cindy dengan terisak

"Iya kenapa nak?"tanya farhan

"Seharusnya kalian bilang hal ini sedari dulu supaya cindy gak perlu jatuh cinta dengan gilang"ucap cindy

"Bukan salah kamu karena jatuh cinta dengan gilang. Dia anak baik-baik dan papah setuju dengan hubungan kalian"ucap farhan yang membuat alin berdecak kesal

"Gilang gak akan pernah kembali, cindy. Kamu harus mencoba nerima hal itu"ucap alin

"Liat cincin di jari manis cindy ini mah"ucap cindy menunjukan cincin pada jari manis cindy
"Gilang janji akan kembali dan bawa cindy"sambung cindy

"Membawa kamu? Maksudnya apa?"tanya alin

"Hubungan cindy dan gilang akan serius, gilang udah janji"jawab cindy

"Silahkan kalau kamu mau nunggu gilang yang gak pasti akan datang, silahkan coba jadi mamah beberapa puluh tahun lalu yang menunggu papah kamu hingga 10 tahun tapi ternyata dia menikah dengan orang lain"ucap alin kemudian pergi meninggalkan cindy dan farhan

Sepeninggalnya alin, farhan lalu melepas pelukan cindy dan menatap anaknya.

"Gilang ada di bandung bukan di jawa timur. Dia ada di rumah peninggalan mamahnya"ucap farhan dengan suara pelan pada cindy

Cindy membulatkan matanya melihat papahnya yang ternyata mengetahui hal ini

"Kalau kamu mau kesana untuk bertemu gilang, ajak teman kamu. Bilang ke mamah kalau kamu mau liburan ke puncak"ucap farhan yang di angguki cindy

"Makasih pah"ucap cindy

*****
Malam harinya
Kamar cindy

Cindy mulai menelpon radit, berharap radit mau diajak untuk menyusul gilang besok.

"Halo radit"ucap cindy

"Halo, cin. Apa kabar?"tanya radit
"Lo udah lama gak sekolah, ada apa cin?"sambung radit

"Gue gak punya semangat apapun semenjak gilang pergi"ucap cindy

"Gilang sekarang dimana?"tanya radit

"Inilah kenapa gue menelpon lo. Gue mau ngajak lo ke bandung besok untuk ke rumah gilang"ucap cindy dengan harapan radit mau menemaninya

"Boleh deh, sekalian liburan"ucap radit yang membuat cindy sangat senang

"Makasih ya dit, kalau gak ada lo gue pasti gak akan bisa ke bandung besok"ucap cindy

"Santai aja lah cin, kita tuh udah sahabatan dari lama"ucap radit walaupun dalam hatinya ia merasakn sedikit sakit karena cindy masih tetap berharap pada gilang.

Radit menyukai cindy sedari SMP karena cindy banyak menolongnya dari berbagai hal jahat di lingkungan SMP. Namun, ia sadar bawah cindy hanya mencintai gilang semata. Ia tidak mungkin bisa membuat cindy melupakan gilang karena seluruh orang tau bahwa cindy benar-benar bucin pada gilang.
Sebagai bentuk rasa sayangnya, radit banyak membantu cindy dan menemaninya jika cindy sedang dalam masalah. Itulah kenapa setiap ada masalah yang menyangkut cindy, sudah dipastikan akan ada radit di sampingnya.

A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang