20

20.7K 1K 25
                                    

Keesokan harinya

Aku terbangun dan mendapati jam menunjukan pukul 10 pagi, ya aku bangun terlambat. Aku mendapati gilang yang tengah berkutat dengan laptopnya.

Aku berjalan ke arahnya dan duduk di sebelahnya hingga ia menoleh padaku, aku mendekatkan diriku dengnnya dan memeluknya dari samping.

"Lepas dulu cin, aku lagi sibuk"ucap gilang yang membuatku tak percaya. Biasanya dia tidak akan bersikap seperti ini

Aku melepas pelukanku dan mulai mengambil tas ku juga ponselku, aku bahkan tidak mencuci muka hanya mengikat rambutku agar terlihat sedikit rapi. Lalu aku berjalan menuju keluar kamar namun gilang memanggilku

"Cin"ucap gilang yang membuatku berhenti sejenak.
Ia berjalan ke arahku dan memelukku dari belakang. Aku melepas pelukannya paksa hingga membuat dirinya sedikit terkejut dengan sikapku.

"Aku minta maaf"ucap gilang

"Aku yang harusnya minta maaf!"ucapku sedikit kesal sembari menatapnya
"Aku tau kamu malu kan sama aku! Malu karena sikap aku semalam! Kamu gak perlu beralasan kamu sibuk. Kamu tinggal bilang kamu gasuka sama sikap aku"sambungku

Aku terdiam sejenak

"Aku melakukan hal itu, karena aku gamau kehilangan kamu"ucapku

"Gimana kalau kamu hamil?"tanya gilang

"Iya aku mau! Aku mau hamil anak kamu! Supaya kamu tetap terikat dengan aku! Aku melakukan semua ini karena kamu gak pernah tegas kepada perempuan yang mencoba deket sama kamu"ucapku

"Cin"ucap gilang
"Aku selalu menjaga perasaan kamu"sambungnya

"Menjaga kamu bilang? Di mulai dari sonya yang saat sekolah mencoba dekat sama kamu dan kamu hanya iya-iya aja! Gimana aku gak marah gilang? Gimana aku gak cemburu?"tanyaku
"Sekarang lanjut dengan sania, yang selalu mencoba dekat sama kamu bahkan berkuliah di tempat yang sama dengan kamu dan lingkup jurusan yang sama bahkan dia selalu mengekspose kamu di sosial medianya seakan-akan kalian pacaran. Apa kamu gak pernah lihat? Tingkahnya dia di sosial media gimana? Dan kamu minta aku untuk tetap tenang?"tanyaku dengan nada tinggi

Gilang terdiam sejenak mendengar pernyataanku.

"Kamu mau hamil anak aku? Karena hal itu? Ck! Ayo! Ayo aku buat hamil kamu sekarang cin! Tapi jangan pernah kamu ngeluh saat hidup sama aku nantinya disaat aku seperti ini"jawab gilang
"Aku gak pernah kepikiran sedikitpun untuk selingkuh dengan siapapun, aku benar-benar cinta sama kamu. Aku gak peduli dengan sania yang mencoba dekat dengan aku karena aku gak akan merespon dia. Apa selama ini sikap aku ke kamu kurang menjelaskan betapa aku cinta sama kamu? Aku kerja untuk beli mobil supaya bisa sering ketemu kamu. Aku banyak belajar supaya bisa mendapat beasiswa seperti ini, aku masuk kedokteran supaya punya masa depan yang cerah hingga nantinya aku cocok jadi pasangan kamu"ucap gilang

"Jangan naif cin, kamu pun tau kalau mamah kamu gak suka dengan aku. Tapi aku terus bertahan sama kamu"sambung gilang

"Aku cuma minta kamu bersikap tegas dengan perempuan yang mencoba dekat sama kamu. Kita sudah saling kenal selama berpuluh tahun, apa kamu masih gak paham kalau aku ini mudah cemburu"ucapku

"Aku tau kamu mudah cemburu itulah kenapa aku banyak merahasiakan hal yang gak perlu kamu tau. Asal kamu tau cin, orang tua sania selalu bertemu aku dan berharap aku dan sania memiliki hubungan tapi selalu aku tolak dengan tegas karena aku sudah punya pacar. Aku terus tolak hingga akhirnya mereka berhenti membicarakan mengenai hal itu, dan sekarang coba kamu lihat. Apa sania masih menyebut aku di sosial medianya? Enggak cin. Lalu mengenai sonya saat dulu SMP, iya aku dan sonya berpacaran aku hanya berbohong mengenai HTS yang pernah aku ceritakan ke kamu. Ketika kamu seakan memberi kode kalau kamu mulai suka dengan aku, saat itu juga aku putus dengan sonya karena aku mau punya hubungan spesial dengan kamu"ucap gilang yang membuatku terkejut
"Aku banyak merahasiakan segala hal supaya kamu gak tersakiti, jadi tanpa perlu kamu bilang mengenai hal ini. Aku sudah tau apa yang harus aku lakukan, aku cinta sama kamu cindy"sambung gilang sembari menatapku dengan tatapan yang sedikit membuatku takut.

Gilang menarik lenganku dan menggendongku paksa lalu merebahkan ku di atas kasur.

Ia mulai membuka kaos yang tengah ia pakai dan membuka kancing bajuku. Jantungku benar-benar berdegup kencang bahkan aku menelan ludahku kasar karena terkejut melihat gilang yang melakukan ini dengan tiba-tiba.

Gilang berada di atasku dan mulai mengecupi leher jenjangku dan menuju dadaku.

"Kata siapa aku gak mau berhubungan dengan kamu? Aku sangat mau. Kamu maksa kan semalam soal ini?"tanya gilang dengan tatapan tajamnya padaku

Gilang mengecupi leher dan dadaku hingga menimbulkan bekas yang disebut kissmark.

"Sshhhh gilang stop"ucapku sembari sedikit mendesah

"Kamu kan mau terikat sama aku, jadi ayo kita lakukan"ucap gilang

Aku menatap gilang tajam melihat sikapnya yang seperti laki-laki brengsek.
Apa ia pikir aku akan takut dengannya?

"Ayo kita ngelakuin hal ini"ucapku

"Oke"ucap gilang menyetujui

"Tapi gak disini"ucapku

"Dimana?"tanya gilang

"Pakai baju kamu, ayo ikut aku"ucapku yang di angguki gilang

Aku akan membawanya ke rumahku.

A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang