Setibanya di rumah kedua orang tuaku, aku melihat gilang yang banyak terdiam.
"Kalau mau langsung balik silahkan"ucapku sembari keluar dari mobil
Gilang ikut turun dari mobil karena memang ia harus memesan taxi jika ingin kembali ke rumah sakit.
Aku merasakan naufal bergerak dimana aku menoleh padanya, wajahnya terlihat sangat baru bangun tidur. Ia menoleh-noleh mencari gilang. Ketika mendapati gilang, ia lantas mengulurkan tangannya pertanda meminta gilang untuk menggendongnya.
Gilang lalu mengambil naufal dari gendonganku dan mulai menggendongnya. Aku melihat naufal yang tidak kembali tertidur hanya terdiam dan memikirkan suatu hal.
"Mau masuk?"tanyaku pada gilang
"Iya"jawabnya
Kami lantas berjalan menuju pintu, dimana aku lebih dulu masuk untuk mencari keberadaan mamah dan papah.
Setibanya di ruang keluarga, aku mengernyitkan dahi melihat mamah tengah bersama seorang laki-laki muda. Perasaanku sudah tidak enak."Mah"ucapku yang membuat mamah dan laki-laki itu menoleh padaku. Mereka tersenyum padaku
"Loh cindy? Pas banget! Padahal mamah sama daffa udah mau ke rumah kamu loh"ucap mamah dengan senyum sumringahnya
"Naufal mana?"tanya mamah yang kemudian mengedarkan padangannya dan melihat gilang yang datang ke arahku sembari menggendong naufal.Spontan mamah mengubah ekspresi wajahnya menjadi sangat sinis.
"Mau apa dia kesini?"tanya mamah tanpa menoleh pada gilang
"Naufal yang minta"jawabku
"Halah! Naufal tau apa soal ini? Alasan!"ucap mamah
"Setelah ini kamu langsung pulang kan gilang?"tanya mamah ketus pada gilangNaufal menoleh pada mamahku dan menggeleng. Ia mulai menatapku memohon seakan-akan tidak menyetujui jika gilang harus pergi.
"Mamahhh"rengek naufal padaku
Laki-laki bernama daffa itu lantas bangkit dari posisinya dan berjalan menuju ke arah naufal.
"Naufal sama om aja yuk?"ucap daffa ramah
"Gamau!"jawab naufal ketus yang kemudian menelusupkan kepalanya pada ceruk leher gilang. Aku melihat gilang yang mulai mengelus lembut punggung naufal dan naufal yang semakin mengeratkan pelukannya
"Naufal ayo sama oma!"ucap mamah yang mulai turun tangan
"Gamau oma"ucapnya tanpa menoleh pada mamahku
"Udahlah mah, nanti saat naufal tidur kan gilang bisa pergi"ucapku yang sudah jengah melihat drama ini
"Ayo makan cin! Mamah masak kari jepang"ucap mamah mengajakku dan daffa. Aku lantas menoleh pada gilang yang hanya terdiam, jelas ia tidak enak hati jika langsung bergabung melihat dirinya yang sudah tidak dianggap sama sekali oleh orang tuaku.
Aku melihat naufal yang terlelap lagi
"Ayo ke kamar tidurin naufal dulu"ucapku yang di angguki gilang
Kami berjalan menuju kamarku yang dimana membuatku flashback ketika masa dulu. Semasa sekolah, ketika malam tiba aku pasti langsung menuju kamar sebelahku yakni kamar milik gilang untuk belajar bersama.
Aku melihat gilang yang juga menatap ke arah kamarnya.
Aku membuka pintu kamarku dan mempersilahkan gilang masuk. Ia mulai menidurkan naufal di kasurku.
"Cin"ucap gilang yang membuatku menatapnya
Tidak munafik! Aku masih mencintainya!
Apalagi melihat suasana ini, rasanya seperti aku kembali pada masa dulu bersama gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)
Romance(COMPLETED) Kisah percintaan seorang gadis yang egois dan posesif dengan seorang laki-laki cuek dan kurang mengerti perasaan wanita.