Keesokan harinya
RumahSejak semalam gilang mencoba untuk bertemu dan berbicara denganku tapi aku terus menolak dan menghindar, aku sedang malas bertemu dengannya. Walaupun aku masih mencintainya, jelas! Aku sangat mencintainya.
Aku sebenarnya tidak tega membuat gilang menjadi seperti itu tapi aku sudah terlanjur kesal melihat sikapnya bersama sonya, dia sangat baik dengan sonya dia bersikap selayaknya pasangan tapi jika bersamaku ia bersikap seperti kakak ku. Dan aku kesal dengan itu!
Aku berjalan keluar dari kamarku menuju ruang makan di lantai bawah untuk sarapan, mau tidak mau aku akan bertemu dengan gilang sekarang.
Ketika di ruang makan, aku melihat gilang yang sudah berada di sana.
"Mah pah"sapaku pada mamah dan papah
"Pagi sayang"ucap mamah padaku lalu mengecup keningku
"Papah mau kerja?"tanyaku melihat papah yang berpakaian rapi
"Iya mau ketemu client di restaurant"jawab papah
"Yaudah gilang bareng papah aja berangkatnya"ucapku yang membuat papah, mamah dan gilang menatapku bingung karena biasanya aku sangat bersemangat untuk berangkat bersama gilang.
"Kenapa? Tumben"tanha papah
"Cindy di jemput sama temen cindy mah"jawabku
"Siapa? Cewe atau cowo?"tanya mamah
"Cowo, si radit mah temen SMP cindy"ucapku yang membuat gilang menatapku seakan-akan meminta kejelasan
"Wahh ada yang mulai deket sama cowo nih ya"ucap mamah menggodaku, ah dia tidak tau saja aku sudah pernah berpacaran sebelumnya dengan laki-laki dihadapannyaa yakni gilang.
"Jadi penasaran papah, nanti suruh ketemu papah dulu"ucap papah yang ku angguki
Kami pun memulai sarapan kami dimana sepanjang sarapan, gilang terus mencuri-curi pandang padaku. Selesai makan terdengarlah bunyi bel pintu yang sudah pasti dari radit. Aku lantas menggendong tas ku dan mulai berjalan menuju pintu utama dimana papah, mamah dan gilang mengikutiku.
Aku membuka pintu utama dan melihat radit yang sudah berada di sana dengan penampilan yang lebih rapi.
"Cin"sapa radit padaku yang membuatku hanya terkekeh, bisa cakep juga ya ini orang.
"Ini temennya cindy?"tanya papah pada radit
Radit lalu mengulurkan tangannya untuk salim pada papah dan mamah.
"Pagi om tante"sapa radit pada papah dan mamah
Papah membulatkan mata melihat mobil yang radit bawa, porsche ???
"Itu mobil kamu?"tanya papah
"Iya om hehehe"jawab radit
"Wahhh, orang tua kamu kerja dimana bisa beliin anaknya porsche?"tanya papah
"Migas pah"jawabku mewakilkan radit
"Pantesan"ucap papah
"Ini temennya cindy atau gebetan sih sebenarnya?"tanya mamah sembari tertawa
"Terserah tante aja deh maunya apa"ucap radit bercanda
"Udah deh mah, aku sama radit mau berangkat dulu"ucap ku pada mamah
"Yaudahh hati-hati yaa. Radit bawa mobilnya jangan ngebut"ucap mamah pada ku dan radit
"Jaga nih anak om"ucap papah pada radit yang dibalas anggukan kepala oleh radit.
Aku dan radit pun mulai berjalan memasuki mobil radit dan tancap gas menuju sekolah.
*****
Kelas
10:30 WIBAku yang tengah sibuk mengerjakan PR ku yang lupa ku kerjakan semalam ini, terus saja di ganggu oleh radit yang usil padaku.
"Dit lo kalau gabisa diem, gue patahin ya jari-jari tangan lo itu"ancamku pada radit yang membuatnya terkekeh
"Iya deh maaf-maaf, lagian jam istirahat malah ngerjain PR kan gak seru"ucap radit
"Berisik deh lo! Gue sibuk nih"ucapku kesal pada radit
Hingga tak lama terdengar suara riuh dari depan kelas yang membuatku menoleh ke arah tersebut, aku mengernyitkan dahi melihat kedatangan gilang yang tengah membawa tas dan banyak bukunya.
Ia berjalan ke arahku dan meletakan bukunya di meja ku
"Cin"ucap gilang padaku yang ku hiraukan
"Lo kok disini sih?"tanya radit pada gilang
"Mulai sekarang gue kembali ke kelas ini"jawab gilang
"Gue masih duduk sama cindy kan?"tanyanya"Ya enggak lah"jawabku tanpa menoleh padanya sembari mengerjakan PR ku
"Kenapa cin?"tanya gilang yang membuatku menatapnya
"Enak aja kalau ngomong! Dulu kamu main pergi gitu aja dan minta aku duduk sama radit terus sekarang kamu balik duduk sama aku. Ya gak akan lah!"ucapku ketus
"Tapi cin dari dulu kita kan gini"ucap gilang
"Sekarang semua udah berubah! Jangan harap aku akan peduli lagi sama kamu!"ucapku
"Kamu bahkan gamau dengerin penjelasan aku"ucap gilang
"Penjelasan apa lagi sih? Siapa yang bisa tahan sama kamu yang super cuek dan gengsian gini? aku sih enggak tahan!"ucapku
"Malah berantem lagi nih berdua"ucap radit menyauti kami
"Yaudah pergi gilang! Ngapain sih disini! Ganggu aja"ucapku lalu kembali fokus mengerjakan PR ku.
Dengan langkah berat, gilang lalu berjalan menuju tempat duduk fadli yang memang tengah duduk sendiri.
*****
Sekolah
Bel pulang
15:30 WIBAku berjalan bersama radit bersama menuju parkiran mobil karena radit memang akan mengantarku.
Tak lama muncullah gilang yang menghampiri kami"Cin, kita pulang bareng kan?"tanya gilang
"Aku kan gabawa mobil"ucapku yang membuat gilang terdiam
Tak lama muncullah sonya yang mulai menghampiri gilang
"Kamu pulang sama aku aja gilang"ucap sonya menawarkan
Aku membulatkan mata mendengarkannya
"Gilang pulang sama gue"ucapku yang menbuat radit, gilang dan sonya membulatkan mata
"Tapi kamu tadi bilang—"ucap gilang namun kupotong pembicaraannya
"Aku bilang apa? Aku kan cuma bilang gak bawa mobil bukan gak pulang bareng sama kamu. Lagian di mobil radit juga masih muat orang"ucapku lalu menarik gilang menuju parkiran mobil
Lihatlah diriku ini! Mencoba tidak peduli dengan gilang tapi tetap saja cemburu melihat gilang dekat dengan sonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)
Romance(COMPLETED) Kisah percintaan seorang gadis yang egois dan posesif dengan seorang laki-laki cuek dan kurang mengerti perasaan wanita.