18

17.8K 897 20
                                    

Keesokan paginya

Aku terbangun dan mendapati gilang yang tengah tidur di bawah beralaskan selimut. Aku sudah duga, karena gilang tidak akan tidur bersamaku dalam satu kasur.

Aku pergi ke luar kamar untuk menuju kamar mandi dan membersihkan badanku. 15 menit di kamar mandi aku lantas keluar dan melihat radit yang tengah melakukan stretching di depan rumah.

"Stretching gak pake baju biar apa sih dit? Biar di lirik sama cewe cewe disini?"tanya ku sambil terkekeh

Ia melihat ku dan hanya ikut tertawa kecil

"Udah six packs nih. Gak sia sia gue ikut gym"ucap radit

Aku mengangatkan bajuku sedikit dan memperlihatkan perut ku yang hanya memiliki 2 packs.

"Udah jarang latihan tekon sih makanya udah ilang"ucap radit saat melihat perutku

*tekon = singkatan taekwondo (biasanya di sebut kaya gini biar lebih singkat)

"Iya nih kangen mau latihan tekon"ucap ku
"Eh udah sarapan?"tanyaku

"Belum. Disini gak ada yang jual bubur ayam gitu? Gue pengen makan bubur ayam"ucap radit

"Ada, biar gue beliin"ucap gilang menimpali yang membuat kami menoleh padanya. Aku tersenyum padanya dan mulai bergelayut manja

"Aku ikut"ucapku

"Iya boleh"ucap gilang

"Gue ikut juga dong! Masa iya gue sendiri di rumah"ucap radit

"Iyaa ikut aja dit, deket kok tinggal jalan kaki"ucap gilang yang kami angguki

Gilang lantas menuju kamarnya untuk mengambil dompet lalu pergi mengajak ku dan radit menuju penjual bubur ayam yang katanya dekat.

Daerah tempat gilang memang pinggiran kota jadinya sangat sejuk dan tidak seramai di kota bandung. Gilang menggandeng tanganku sembari berjalan yang membuatku malu-malu sendiri.

"Yaelah dikira mau nyebrang kali ya gandengan terus"ucap radit menyindir kami

"Sini gue gandeng juga"ucapku

"Ogah"jawab radit singkat

"Yaudah gpp, kan yang terpenting disini tuh gilang"ucapku

"Kamu kurusan, cin"ucap gilang

"Stress mikirin lo"ucap radit menimpali

"Diem kenapa sih dit!"ucapku kesal pada radit

Radit selalu aja menyauti ucapan gilang dengan nada ketusnya. Kesal!

*****
Rumah gilang

Aku dan gilang tengah duduk di ruang tamu yang menyambi ruang keluarganya. Rumah gilang memang tidak besar dan bentuknya pun menyerupai rumah jaman dahulu. Tapi tak masalah, lagi pula rumahnya pun bersih.

"Kamu dapat uang dari mana kalau disini?"tanyaku

"Aku ngajar jadi guru les private untuk anak SMP. Ada 3 orang yang ikut, aku juga dibayar mahal"jawab gilang

"Oh iya? Dibayar berapa?"tanyaku

"4 juta per bulan, mereka anak orang kaya"ucap gilang

"Pantes dibayar mahal"ucapku
"Semangat ya"sambungku pada gilang

"Makasih ya sayang"ucap gilang yang kubalas senyum sumringah

"Cukup gak uang segitu?"tanyaku

"Cukup, tinggal disini biayanya murah ya maklum pinggiran kota. Paling banyak habis 1,5 juta per bulan itu juga termasuk biaya sekolah. Aku sering masak disini"ucap gilang

"Sisanya di tabung?"tanyaku

"Iya"jawabnya

"Buat biaya kuliah ya?"tanyaku

"Aku udah ada beasiswa untuk kuliah"ucap gilang

"Terus buat apa?"tanyaku

"Aku mau beli mobil cin, supaya bisa sering ke jakarta untuk ketemu kamu. Kalau naik motor, aku kadang masuk angin padahal cuma deket aja"ucap gilang yang membuatku terkekeh

"Aku doain semogaa bisa ke beli ya! Aku kan seneng jadinya bisa sering di datengin kamu"ucapku yang di balas senyuman oleh gilang

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

1 tahun kemudian....

Hubunganku dan gilang masih sama yakni baik-baik saja. Setiap bulannya ia sering sekali ke jakarta untuk sekadar bertemu denganku dimana aku pasti akan menyewa hotel untuk bersama dengannya. Tapi tetap! Tidak melakukan apapun. Hahaha ya mana mungkin seorang gilang berani berbuat hal buruk padaku.

Hari ini adalah hari pengumuman seleksi universitas yang jelas aku tidak peduli karena aku masuk universitas swasta di jakarta dan ikut kelas onlinenya, aku mengambil jurusan manajemen bisnis. Sedangkan gilang berada di jurusan pend. Kedokteran di universitas negeri di bandung.

Itu adalah hal yang membuatku sangat senang mendengar gilang berhasil lulus di jurusan tersebut dan mendapat beasiswa full. Selain itu gilang juga memberitahuku bahwa ia baru saja membeli mobil dari hasil mengajarnya, walaupun bukan mobil mewah ala eropa sepertiku dan hanya mobil bekas. Tapi setidaknya aku mengapresiasi hal tersebut.

Lalu mengenai radit, ia berkuliah di universitas yang sama denganku dengan jurusan yang sama dan program yang sama hahahaha. Kami akan melakukan pengenalan kampus bersama minggu depan walaupun kami mengambil kelas online tapi kami juga perlu tau mengenai kampus kami, bukan.

Besok gilang akan bertemu denganku di jakarta dan aku baru saja melakukan booking kamar untuk hotel besok.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Keesokan harinya

Aku berjalan memasuki coffeshop mencari keberadaan gilang hingga aku melihatnya di salah satu tempat duduk dan aku langsung menghampirinya.

"Selamat siang, bapak dokter"ucapku yang membuat gilang terkekeh

"Hai"ucapnya lalu memelukku erat dan meminta ku duduk

"Kamu apa kabar?"tanyaku sembari meminum minuman yang sudah dipesan lleh gilang

"Baik, kamu apa kabar sayang?"tanya gilang

"Baik banget! Apalagi ketemu kamu"ucapku sembari tersenyum
"Btw bapak dokter udah siap nih menempuh 7 tahun untuk dapat gelar dokter?"tanyaku

"Harus siap, kan di biayain"ucap gilang

"Pokoknya aku nge support kamu banget! Thatss whyy aku buat sebuah pesta untuk kamu"ucapku yang membuat gilang mengernyitkan dahi

"Pesta?"tanyanya

"Special party"ucapku sembari mengedipkan mata

Aku akan membawanya ke sebuah night club yang sudah ku sewa untuk pesta perayaan pada gilang. Dia belum pernah ke night club dan akan kuajak disana kesana.

Aku baru mengenal night club ketika gilang sudah berada di bandung, sejak itu aku dan radit semakin dekat dan dia mulai mengajakku ke tempat seperti itu dan jadilah diriku yang menjadi member VVIP di club tersebut.

A LOVE SO FREE [18+] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang