9

797 40 9
                                    

🍁🍁🍁

Hai guyyss.. kembali lagi bersama Ita di cerita Fateh Ceritak.Ita... oke jangan lupa vote nya and comen and share yuuuppp...

...

Semua anak gh sibuk menyiapkan barang-barang yang akan di bawa ke Korea.

"Semuannya sudah beres?" Tanya abi.

"Balum biiii...," koor gh girls.

"Haduhhhh... emak-emak rempong nya Subhanallah," komentar Thoriq.

"Tinggal beresin pakaian, alat mandi alat solat...." ucap Saaih terpotong.

"..dibayar tuunaii...," kata Atta yang memotong ucapan Saaih.

"Yang kebelet nikah mah beda...," ledek Sohwa.

"Hahah.. kapan nih bang Atta? Awas ntar kak Aurel nya direbut orang," ejek Fateh.

"Ya gapapa. Bukan jodoh, syukur juga klo direbut orang dari pada setan," canda Atta.

"Atta...," tegur umi.

"Waahhh... bang... Ateh bilangin ke kak Aurel lohh... Ateh barusan rekam loh... kirim ah..," Fateh pura-pura main hp seakan akan mengirim rekaman suara.

"Teh! Abang becanda. Jangan dong..., ntar abang di amuk,"

"Derita abang lakh,"

"Sini in hp nya," Atta berusaha merebut hp Fateh, dan Fateh langsung kabur.

"Tangkap Ateh dulu.. weellkk..."
"Fatehhhhh..."
"Hahahah..."

Dan terjadilah aksi kejar antara Fateh dan Atta.

"Sudah.. hey sudah. Nanti capek loh... mending kita berangkat srkarang ke PIM biar nanti bisa istirahat," ucap umi.

"Yeyy PIM..." sorak Qahtan.

Skip
PIM

Semua sibuk membeli kebutuhan masing-masing, tak pernah ada keheningan diantara mereka semua, selalu dipenuhi tawa renyah, rusuh, jail dan tingkah konyol mereka.

Seperti sekarang mereka melakukan pelombaan siapa yang selesai mengambil semua barang yang sudah list duluan dalam waktu 30 menit maka dia lah pemenangnya. Semua berpasangan.

Atta-Sohwa

Jidah-Thoriq

Iyyah-Saaih

Fatim-Fateh

Muntaz-Solehah

Qahtan-Umi-Abi

Dan yang kalah harus bayar.

"Oke. Anak-anak... kita absen dulu," ujar umi.

"Gen Halilintar."

"MY FAMILY MY TIM"

"Absen start,"

"One,"
"Two,"
"There,"
"Four,"
"Five,"
"Six,"
"Seven,"
"Eight,"
"Nine,"
"Ten,"
"Eleven,"

"YEEEYY...,"

"Oke kita full tim,"
"Alhamdulillah,"

"Eh.. guys.. gimana kalo yang satu naik troli yang satu dorong?" usul Saaih dengan ide brilian nya.
"Ini kan pas, gh boys dan gh girls. Gimana kalo kertas gunting batu yang menang naik troli yang kalah dirong troli," usul Fateh.

"Nah bagus tuh,"

"Bang Atta kertas gunting batu sama kak Sohwa," kata Muntaz.

Mereka berdua langsung KGB dan dimenangkan oleh Atta. Dan berarti gh boys lah yang naik troli dan gh girls yang dorong.

"Lah abang ga muat dong," protes Thoriq
"Berat lagi," tambah Jidah yang langsung mendapat tatapan maut dari Thoriq.

"Hahahha...,"

"Ya di muat-muatin aja. Sekalian ini tantangannya," kata Saaih.

"Gila... Ateh setujuuuu..., kak Atim dorong," ucap Fateh yang langsung naik ke troli.

"Mau mu Teh," kesal Fatim sambil memukul Fateh pelan.

"Yuk gh boys naik," kata Atta sambil berusaha naik troli.

"Muat bang?" Tanya Sohwa.
"Muat dong, abang kecil ga kaya yang onoh...," kata Atta sambil mengejek Thoriq.

"Hilih.. Oliq muat kok... nih ya ," Thoriq berusaha naik dan hup... ternyata pas pasan...

"Thoriq... lo naik ngabisin ruang. Belanjaan mau ditaro dimana?" Kesal Jidah.

"Hahahah... harus bawa dua troli kak," kata Solehah.

"Nah bener tuh. Bang Bani maaf tuh troli siniin," kata Thoriq. Jadi lah Jidah dorong troli yang berisi Thoriq dan Thiriq mendorong troli belanjaan.

Eh.. ngerti gak? Pokoknya harus ngerti ya.

"Gila gila... kek kereta aja," celetuk Fateh.

"Hhahah..."

"Haduh... ada ada aja kelakuan kalian," ucap umi.

Semua siap diposisi masing masing.

"1.... 2.... 3... mulai,"

Gh girls langsung mendorong troli dengan sekuat tenaga.

"Thooriiiqqq.. lo beratttt...," prustasi Jidah.

"Sssttt.. ga boleh gitu Kak Jidah...," ucap Thoriq.



"Kak Atim kita beli snak dulu," intruksi Fateh.

"Oke,"

FatFat sudah sampai ditempat snak, Fateh langsung mengambil asal setiap snak dibantu Fatim.


28 menit kemudian....

Yang selesai duluan adalah Muntaz dan Solehah, disusul Saaih dan Iyyah lalu FaFat dan seterusnya yang terakhir adalah Thoriq dan Jidah.

"Kak Jidah sih dorongnya pelan banget jadi kalah," kesal  Thoriq.
"Kamu nya berat Oliqqqq...," protes Jidah.

"Hahahah... kak Jidah dan bang Thoriq yang bayaarr...," seru Solehah.

Dengan hati yang dongkol Jidah dan Thoriq berjalan kekasir dan yang lain menunggu.


Fateh duduk didekat Muntaz lalu menyenderkan kepalannya dibahu Muntaz.

"Berat bang," protes Muntaz.

"Bentar Mun, abang cape," ucap Fateh pelan.

Muntaz pun diam membiarkan saang abang beristirahat. Namun kelamaan Muntaz merasa aneh, nafas Fateh terasa pendek. Perlahan Muntaz melihat wajah Fateh yang sedikit tertutup tudung jaket.

Pucat? Meski tak terlalu terlihat pucat tapi jika dilihat dari dekat wajah Fateh sangat pucat. Detik berikutnya Muntaz terkejut saat ada darah segar yang mengalir dihidung Fateh.

"Bang... dar..darah,"




















Waw.... huuuaaahhhh... maaf kemarin ga double😭😭
Sekarang pun nggak ya😢😢 udah malem...

Bobo bobo

InsyaAllah part besok mereka berangkat ke Korea.🎉
"Segini dulu cerita Fateh hari ini. Terimakasih yang sudah baca cerita Fateh. Saya Fateh Halilintar. Stay cool. Muuaacchh...."

Cerita Fateh (Gen Halilintar)✔tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang