11

807 39 20
                                    

🍁🍁🍁

"Hai guys... kembali lagi dengan Ita di Cerita Fateh Caritak.Ita. Vote dulu ya guys... baru baca kalo mau ada yang di komen komen aja."

Happy reading😙

...

Bugh

Clek

"Bang Ateh..."

Muntaz langsung menghampiri Fateh yang terjatuh, betapa kagetnya saat melihat Fateh mimisan lagi.

"Sebenarnya bang Ateh kenapa?" Batin Muntaz.

"Bang, abang kenapa?" Tanya Muntaz sambil membantu Fateh berdiri dan mendudukkan nya di kasur.

"Huh? Tadi abang kepeleset trus jatoh," jawab Fateh sambil membersihkan sisa darah dihidungnya.

"Ini kedua kali abang mimisan hari ini. Muntaz beritahu umi ya bang," ucap Muntaz khwatir.

"Jangan. Bener deh, abang ga papa," kata Fateh mencoba meyakinkan Muntaz.

"Tap..."

Clek

Reflej Fateh dan Muntaz menoleh kearah pintu, disana ada Fatim. Dengan cepat Fateh menyembunyikan tisu yang ia gunakan untuk membersihkan darahnya.

"Kenapa muka kalian tegang gitu?" Tanya Fatim curiga.

"Eh? Nggak kok. Siapa juga yang tegang, benarkan Muntaz," ujar Fateh dengan nada riangnya.

"I...iya kak Fatim. Oya ada apa kak Fatim kesini?" Tanya Muntaz.

"Oo itu, kalian di tunggu yang lain di meja makan. Cepet lah bang Thoriq udah kelaparan," jawab Fatim

"Oke kak. Kita akan segera kesana, kakak duluan aja." Kata Muntaz.

"Baiklah," Fatim pun pergi duluan.

"Ayo bang," ajak Muntaz yang dibalas anggukan kecil oleh Fateh.


"Nah... dateng juga kalian. Saaih udah laper tuh," celetuk Thoriq

Krriiuukk...

Hening

"Hahahahah..."

"Mulut bisa menuduh tapi perut nggak bisa. Hahhaah...bang Thor bang Thor," ejek Saaih.

"Oliq Oliq. Ada ada aja," ucap Sohwa.

"Udah. Yuk makan, Muntaz pimpin doa," perintah abi.

Skip

Semua sudah selesai mengemas barang-barang dan kini mereka sedang berkumpul diruang keluarga.

"Guys... main yuk," ajak Atta.

"Main apa bang?" Tanya Fateh.

"Main tebak-tebakan aja. Yang ga bisa jawab kita coret muka nya," usul Saaih.

"Yahh.. jangan muka dong," protes Fatim.

"Ya gapapa Tim. Biar seru," kata Iyyah.

"Yang ga jawab kita hukum aja. Jangan di coret takutnya nanti susah ilang," usul Jidah.

"Nah ini baru setuju," kata Sohwa.

"Oke deh. Jadi yang ga jawab dihukum," ujar Atta.

"Nama negara oke," kata Fateh.

"Ashiappp..."

"Punya abang itu," kesal Atta.

"Hahha.. udah. Yuk mulai,"

Abc lima dasar...

"A b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z a... nama negara dari a," ujar Atta.

"Australia," Sohwa.

"Amerika," Thoriq

"Afganistan," Muntaz

"Afrika," Fateh

"Arab," Iyyah

Semua menjawab kompak membuat Saaih Fatim Jidah Atta melongo karna kehabisan ide

"Hitungan kelima belum jawab. Maka akan dihukum," ucap Sohwa.

"1," Thoriq

"2," Fateh

"3," Iyyah

"Iiii bentar dong. Ga kepikiran nih," protes Jidah

"4," Muntaz

"Limaaaa...," Sohwa.

"Nggak nggak. Kalian cepet ngitungnya," protes Saaih

"Ihk. Kalah ya kalah aja," ledek Thoriq.

"Songong anda," kesal Saaih.

"Oke. Hukuman untuk kalian adalah....,"

Skip

Permainan terus berlanjut hingga larut malam























Huaaammm...

Dah ya.. heheh.. ga malem banget sekranga.

"Saya Fateh Halilintar Stay cool."

Cerita Fateh (Gen Halilintar)✔tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang