10

896 39 14
                                    

🍁🍁🍁

"Hai guys... kembali lagi bersama Ita di Cerita Fateh Ceritak.Ita. sebelum baca alangkah baiknya kalian vote dulu yuppp... dan kalo ada yang mau di komen, komen aja jangan malu malu meong... biasanya juga malu malu harimau... jangan jadi pembaca gaib jadilah pembaca yang meninggalkan jejak dengan vote and comen."

Bacot ya?😩 bodo amat lakh😝

Dah lak monggo baca😎

...

"Bang...dar..darah," ucap Muntaz gugup.

Perlahan Fateh meraba hidungnya, dan benar saja ia mimisan. Segera Fateh menutup hidungnya lalu berdiri.

"U...Umi Ateh ke toilet bentar," izin Fateh.

"Oh.. iya, jangan lama sayang," ucap Umi yang melihat sekilas kearah Fateh karna sibuk ngevlog.

Fateh pun langsung berlari menuju toilet.

"Umi Muntaz juga," ucap Muntaz tanpa menunggu balasan dari umi Muntaz langsung menyusul Fateh.



Fateh menutup pintu toilet lalu menguncinya. Fateh mencondongkan badanya ditoilet agar darah mimisannya tak berceceran.

Perlahan Fateh menekan hidungnya agar darah berhenti mengalir, namun sia-sia karna darahnya terus keluar. Samar-samar Fateh mendengar suara Muntaz yang memanggilnya dan mengetuk-ngetuk pintu.

Mimisannya telah berhenti, dan kini sensasi pening langsung dirasanya. Semua terasa berputar hebat, perlahan Fateh luruh terduduk lemas dilantai. Tangan nya terangkat menjambak rambutnya sedikit kencang berharap dapat mengurangi rasa peningnya.

Perasaannya sedikit lega saat pusingnya berkurang. Fateh menyandarkan tubuh lemasnya ditembok mencoba menormalkan nafasnya yang pendek. Namun detik berikutnya Fateh merasa ada yang aneh dalam mulutnya. Tangan nya terulur menutup mulut, sedikit meludah. Perlahan Fateh melihat telapak tangannya, seketika tubuhnya menegang, tangan nya bergetar, matannya berkaca-kaca hingga satu kedipan dapan membuat air matannya jatuh.

"Bang... bang Fateh... bang Ateh are you oke?" Teriak Muntaz.

Fateh langsung berdiri, dan berkumur-kumur serta mencuci tangan dan wajahnya. Setelah merasa lebih segar Fateh keluar.

"Im fine Muntaz. Dont worry oke," ucap Fateh.

Au Ita kagak jago Inggris😷

"Tapi tadi, abang mimisan. Apa perlu Muntaz beritahu umi?" Tanya Muntaz panik.

"No. Jangan, abang ga papa kok. Mungkin cuma kelelahan. Udah yuk yang lain nunggu loh," ucap Fateh seraya merangkul Muntaz lalu pergi.










"Nah... dateng juga kalian," kata Jidah.

"Lama banget. Habis ngapain sih?" Tanya Atta.

"Heheh... maaf bang. Muntaz nih lama banget ngacanya kek cewek," jawab Fateh.

"Lah? Kok jadi Muntaz sih bang?!" Protes Muntaz sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ya udah. Abang salahin cermin aja karna liatin Muntaznya lama," ucap Fateh.

"Pinter kamu Teh," puji Saaih.

"Adek siapa dulu dong... adek Thoriq," bangga Thoriq.

"Iy in aja kesian," kata Sohwa.

"Udah. Yuk pulang. Kita kan harus beres-beres lagi," rerai umi.

"Ashiapp...,"

"Eh punya abang itu," kesal Atta.

"Hahah.."












Dirumah

Kamar FatMun

"Bang," panggil Muntaz sambil menatap Fateh yang sedang memasukan baju kedalam koper.

"Hm,"

"Bang,"

"Hm"

"Bang Ateh ikh,"

"Apa Muntaz sayang," kata Fateh dengan nada alay nya.

"Jijik bang," kata Muntaz sambil bergidik ngeri karna dipanggil sayang plus nada alay Fateh.

Kalo Ita udah terbang😇😂

"Lagian ngapain manggil-manggil terus," ucap Fateh.

"Lagian abang hum ham hem dari tadi jawabnya," kesal Muntaz.

"Jawab hem salah jawab kaya tadi salah. Mau mu apa sih," kata Fateh dengan nada dramanya.

"Tau akh."

"Dih"

"Bang,"

"Apa lagi Muntaz,"

"Sewot amat jawabnya,"

"Huufffttt... ada apa Muntaz?"

"Nah gitu dong dari tadi jawabnya,"

"Gila dakh. Ngajak ribut,"

"Santui bang,"

"Mmm... abang beneran ga papa kan?" Tanya Muntaz membuat pergerakan Fateh terhenti namun hanya sebentar.

"Emang kenapa? Abang fine fine aja," jwab Fateh.

"Tapi tadi..."

"Abang cuma cape doang. Udah gapapa, nanti juga sehat lagi," potong Fateh.

"Beneran? Muntaz khawatir banget tadi bang,"

"Ciieee khwatirin abang yang cool ini," goda Fateh.

"Tau lah. Nyesel Muntaz, mening kumpul sama yang lain," kesal Muntaz lalu beranjak pergi ke ruang keluarga.

"Abang juga ga tau sebenarnya apa yang terjadi. Abang takut," lirih Fateh. Perasaannya semakin tak tenang sejak kejadian tadi siang, dimana Fateh muntah darah, ah bukan lebih tepatnya gusinya yang berdarah secara tiba-tiba.



Memikirkan semua yang terjadi membuat kepala Fateh kembali pusing. Detik berikutnya Fateh merasa ada yang mengalir keluar dari hidungnya. Tangannya terangkat menyentuhnya, dan benar saja ternyata itu adalah ingus:)) canda guys:)) darah. Fateh lagi-lagi mimisan dengan cepat Fateh menuju kamar mandi, namun karna kehilangan keseimbangan Fateh limbung dan

Bugh...

Clek

"Bang Atehhh..."

























Dorrrr


Misi malem malem numpang lewat👻

Wkwkkwk...

Udah ahk. Jangan lupa vote and comen nya ya guyyss.. see you next time

"Segitu dulu cerita Fateh hari ini. Terimakasih buat yang udah baca cerita Fateh. Saya Fateh Halilintar. Stay cool. Muuaacchh..."






























😝😝😝😋😋

Cerita Fateh (Gen Halilintar)✔tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang