🍁🍁🍁"Haii guyyss.. kembali lagi bersama Ita di cerita terusuh di Ceritak.Ita."
Tiiiitttt...
Oke abaikan yang diatas. Happy reading guyss..
Vote ya and comen jangan diem diem bae. Ga usah canggung ama Ita mah😁 ga usah malu malu biasanya juga malu maluin😂😂
Ok silahkan baca
...
"FATEEHH..."
Thorik langsung menggendong Fateh, membawanya kekamar diikuti yang lain dengan kekhawatiran yang menyelimuti mereka.
Perlahan Thoriq menidurkan Fateh, Jidah langsung membersihkan bercak darah disekitar hidung dan pipi Fateh dengan telaten.
"Kak Sohwa, apa kita beritahu umi dan abi?" Tanya Iyyah.
"Tapi, umi dan abi sedang sibuk Yyah, kesian jika mereka sampai panik. Kita hubungi dokter Firman(ngasal😂) aja," kata Sohwa.
"Ya udah kak, kak Icem tolong panggilin dokter Firman," perintah Thoriq yang langsung diangguki oleh Icem.
"Ih, tolong gantiin baju Ateh. Ini bajunya basah kena darah juga," perintah Jidah.
"Iya kak," Saaih mengambil baju piama dari lemari, dan langsung menggantikan baju Fateh.
"Kak, bang Ateh ga papa kan?" Tanya Qahtan yang berada dipelukan Fatim.
"Bang Ateh sakit lagi ya?" Tanya Solehah sedih."Nggak sayang, bang Fateh baik-baik saja. Kita berdoa aja ya supa bang Fateh nya kembali sehat seperti sedia kala," jawab Fatim lembut.
"Iya kak," kata Qahtan dan Solehah bersamaan.
Muntaz hanya diam, tak lama Muntaz naik kekasur lalu berbaring disamping Fateh, memeluknya erat seraya berbisik pelan.
"Bang Ateh jangan sakit terus, Muntaz kangen bang Ateh yang ceria. Bang, bangun jangan tidur terus. Ayo main lagi, kalo abang ga bangun juga, Muntaz buang semua keju abang," ancam Muntaz pelan namun masih bisa terdengar oleh yang lain.
Semuanya tersenyum kecil mendengar ancaman Muntaz. Qahtan disusul Solehah naik kekasur lalu berbaring memeluk Fateh, walau Solehah tidak sampai karna Qahtan menghalangi.
Saaih dan Thoriq pun melakukan hal yang sama. Sementara gh girls duduk dikasur mengusap lembut kaki, tangan dan kepala Fateh. Mereka mencoba menguatkan Fateh dengan kasih sayang yang mereka punya.
Semua tim hanya memandang penuh haru. Sungguh keluarga idaman. Bahagia, hangat, penuh kasih sayang, cinta, saling menjaga. Benar-benar keluarga sempurna.
Tapi apa kesempurnaan itu bertahan?
Tak ada yang tau.
Cuma Allah dan Ita yang tau😂😂😎 iyalah Ita yg bikin😈
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam," koor gh dan tim.
Ternyata dokter Firman sudah sampai. Gh melepas pelukan mereka, memberi ruang untuk Dokter Firman memeriksa keadaan Fateh.
"Saya mulai pemeriksaan Fateh ya," izin Dokter Firman yang diangguki semua gh.
"Fateh kenapa bisa pingsan?" Tanya Firman sambil memeriksa Fateh.
"Tadi Aih sama Fateh lagi Syuting, Fateh kena tantangan push up trus yang terakhir dia lari keliling komplek. Sampe dirumah Fateh ngeluh mual mukannya juga dah pucet. Trus dia lari ke toilet, Aih kejar pas sampe Fateh udah pingsan trus mimisan banyak," jelas Saaih panjang.
"Hmmm.. untuk saat ini, Fateh tidak boleh melakukan hal yang berat-berat apa lagi membuatnya kelelahan. Dan Fateh tidak boleh banyak pikiran," terang Firman setelah selesai mengecek kondisi Fateh.
"Apa Fateh baik-baik saja dok?" Tanya Sohwa. Semua menatap Firman lekat menuntut jawaban.
"Huufftt... Fateh, seb..."
"Eugh..."
"Fateh."
Semua senang sekaligus lega saat Fateh membuka matannya.
"Ssttt..." rintih Fateh sambil memegang kepalannya yang sangat sakit.
"Pusing humm?" Jidah memijat pelat kepala Fateh.
"Ssaa..khitt..kak..hiks..hiks.." keluh Fateh. Mata Fateh tertutup kembali tapi tidak pingsan. Kerutan dikening Fateh menandakan bahwa itu benar-benar sakit. Fatim yang menggenggam tangan Fateh merasa cengkraman erat Fateh membuatnya sedikit sakit, Fatim hanya diam saja karna itu tidak seberapa dengan sakit yang Fateh rasakan. Biarkan Fateh meluapkan kesakitannya pada Fatim.
Air mata Fateh lolos, Saaih mengelap air mata Fateh.
"Jangan nangis Teh, kita semua disini jaga Fateh. Fateh anak kuat," ucap Saaih.
Semua sibuk menenangkan Fateh kecuali Sohwa karna ia harus berbicara dengan Firman.
"Sohwa, bisa kita bicara diluar?" Pinta Firman diangguki setuju oleh Sohwa.
Sohwa dan Firman keluar kamar Fateh.
"Jadi, gimana keadaan Fateh dok?" Tanya Sohwa to the poin.
"Apa pak Hali dan bu Gen ada?" Tanya balik Firman.
"Umi dan abi lagi kerja dok. Dok, tolong beri tahu Sohwa saja, Sohwa khwatir dengan Fateh, brlakangan ini dia sering mimisan, lesu, wajahnya selalu terlihat pucat dan nafsu makannya juga menurun," kata Sohwa.
"InsyaAllah Fateh tidak apa-apa. Tapi Sohwa tolong beri tahu pak Hali dan bu Gen untuk menemui saya besok jam 9 di rumah sakit," ucap Firman.
"Tap..."
"Doakan Fateh agar tetap baik-baik saja. Jangan membiarkannya melukan hal yang berat dan jangan membuatnya tertekan," ucap Firman.
"Baik dok, kami akan menjaganya dengan baik," kata Sohwa.
"Baiklah kalo begitu saya izin pamit. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam,"
Setelah kepergian Firman, Sohwa terduduk lemas. Entah kenapa perasaannya tak nyaman, takut kehilangan. Tapi Sohwa tidak tau maksud dari perasaannya yang takut kehilangan. Sebenarnya apa yang akan terjadi?
Air mata Sohwa tak dapat dibendung lagi, ia menangis tanpa suara. Hatinya juga sakit dadanya sesak seakan tak siap dengan kenyataan yang akan datang nanti.
Huuuaaahhh😭😭😭 telat up ya???😭😭
Kemarin Ita ga sempet nulis. Mulai nulis abis Isya itu pun banyak gangguan😢 maaf ya🙇
"Segini aja dulu cerita hari ini. Terimakasih buat kalian yang sudah baca Cerita Fateh. Saya Fateh Halilintar. Stay cool. Muuaacchh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Fateh (Gen Halilintar)✔tamat
أدب المراهقينINI CUMA CERITA KHAYALAN AUTHOR. TAPI ADA BEBERAPA YANG AUTHOR AMBIL DARI DUNIA ASLI KAYA KONTEN-KONTEN MEREKA DI YOUTUBE DAN TRAVELINGNYA YEH WALAU ADA PERUBAHANYA KARNA INI CERITA KHYALAN AUTHOR OKEEEE.. ASHIAAAPP Awalnya semua berjalan lancar sep...